Setelah beberapa pekan yang lalu saya mereview kuliner Malang yang gagal total di Jogja, kini saatnya saya mereview kuliner Jogja di Malang. Akan tetapi, saya tidak mereview yang gagal total, melainkan yang awet, laku banget, dan berhasil.
Sebagai perantauan di Malang, saya menemukan beberapa kuliner Jogja di sana. Namun, hanya itu-itu saja yang berhasil dan awet
Daftar Isi
#1 Spesial Sambal (SS) di Malang
Saya kira hampir setiap mahasiswa di Malang pernah mencoba setidaknya sekali di Spesial Sambal. Sebagai penyuka lele goreng, yang kalau makan di Malang, pasti dapat dua ekor, tentu akan sangat senang. Apalagi harga tergolong amat terjangkau.
Sudah begitu, tempatnya menyenangkan. Pasti ada lesehan. Soal rasa, jangan ditanya. Meskipun beberapa teman saya menyindir bahwa SS termasuk kuliner Jogja yang mengandung terlalu banyak micin, tetap saja mendapatkan hati masyarakat di Malang.
Tak percaya? Tengok saja ulasannya di Google. Tembus 6,9K, Sam. Ini membuktikan bahwa Spesial Sambal memang oke untuk lidah orang di Malang. Apalagi pedas. Sudah pas untuk cita rasa Jawa Timur yang terkenal dengan kuliner huh-hah.
Tidak heran Spesial Sambal memiliki empat outlet di Malang. Dan yang pasti kamu harus tahu, saat bulan Ramadan, bisa dipastikan hanya SS yang berani “menolak” pelanggan karena terlalu antri.
#2 Waroeng Steak and Shake (WSS), kuliner Jogja yang harganya terjangkau
Nasi memang menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia, khususnya orang yang tinggal di Pulau Jawa. Namun, citarasa mereka tidak melulu akrab dengan nasi melainkan juga steak.
Ya, kuliner Jogja yang highlight utamanya adalah steak menjadi salah satu favorit bagi orang-orang di Malang. Di Waroeng Steak and Shake (WSS), kamu bisa menikmati makan daging, baik sapi maupun ayam, dengan harga terjangkau.
Apalagi makan steak ditambah dengan milkshake, sebuah perpaduan yang unik namun bikin lidah yang mulanya kepanasan menjadi adem. Dan yang menarik, sama seperti SS, target pasar tidak hanya anak-anak muda, melainkan keluarga.
Oleh karena menjadi favorit bagi banyak orang di Malang, tidak heran jika melihat review di Google, ratingnya 4,5. Ya sudah pasti terjamin. Mau duduk, makan, kenyang, dan bahagia, WSS solusi menikmati kuliner Jogja yang enak di Malang.
#3 Bakmi Jawa Mbah Sri, kuliner dengan cita rasa manis yang bisa diterima
Jogja identik dengan olahan bakmi Jawa. Dinamakan bakmi Jawa karena memasaknya dengan anglo yang diisi arang. Lalu, apakah olahan kuliner Jogja yang cenderung manis disukai orang-orang di Malang?
Jawabannya ternyata suka.
Sebenarnya ada sederet bakmi yang menggunakan embel-embel Jogja di Malang seperti Mie Jogja Pak Karso. Namun, setelah ditelisik, ternyata asalnya dari Muntilan, Magelang.
Nah, gimana kalau Bakmi Jawa Mbah Sri? Sependek penelusuran saya, Bakmi Jawa Mbah Sri merupakan asli kuliner Jogja. Bahkan, resepnya pun berasal dari Jogja. Lalu, gimana soal rasa?
Tak diragukan lagi, rek. Bakmi Jawa Mbah Sri otentik sekali. Mereka juga bisa menghadirkan suasana yang khas. Lengkap. Untuk pilihan makanan, tidak ada yang lebih baik dari nasi goreng, bakmi goreng, dan bakmi godhog.
Itulah tiga kuliner Jogja yang awet, laku, dan bertahan lama di Malang. Barangkali ada yang bertanya, kok, tidak ada gudeg? Saya belum nemu yang otentik. Atau mungkin penelusuran saya yang kurang jauh.
Penulis: Moddie Alvianto W.
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 3 Kuliner Malang yang Gagal Total dan Tidak Laku di Jogja
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.