Selama merantau, saya sering mendapatkan pertanyaan kayak gini: “Di Blora ada apa aja? Sebagai orang asli sana saya berusaha menjawab secara diplomatis. Jadi, di sana ada hutan jati, tambang minyak, dan sawah. Dalam hati saya menjawab ada matahari yang panas banget, jalan rusak, dan bandara terbengkalai. Soal kuliner Blora sama sekali tak terpikirkan.
Ya gimana. Kabupaten Blora memang bukan daerah yang banyak dikunjungi. Sebagai orang asli sana, saya juga nggak mau kalau liburan di dalam kabupaten sendiri. Selain karena sudah nggak lagi menarik, saya juga bingung merekomendasikan apa.
Tinggal sebuah hal yang menurut saya masih bisa menjadi “rekomendasi”, yaitu kuliner Blora. Tapi bukan jenis kuliner pada umumnya. Ini jenis yang eksotis, ekstrem, tapi kayaknya nggak pernah dilirik wisatawan. Berikut 3 di antaranya.
#1 Belalang goreng, kuliner Blora yang sesekali wajib kamu coba
Wilayah Blora itu cukup luas. Kebanyakan wilayah hutan dan sawah. Makanya, serangga seperti belalang ada banyak di sini. Jadi, kalau mau cari belalang itu cukup mudah ketika musim.
Kuliner Blora yang satu ini mirip udang. Ada yang cocok, lainnya ada yang alergi. Namanya saja kuliner ekstrem. Kalau nggak cocok dan alergi biasanya kulit jadi gatal dan kepala pusing.
Belalang ini cukup mudah diolah, tinggal digoreng kering saja. Bumbunya juga sederhana. Antara lain, bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, dan cabai rawit. Kuliner Blora ini rasanya gurih dan luarnya krispi. Kamu bisa menemukannya di pinggir jalan dengan harga antara Rp5 ribu sampai Rp50 ribu.
#2 Apakah kamu tahu apa itu ungker?
Ungker atau enthung adalah sebutan untuk ulat daun jati. Blora sendiri terkenal dengan hutan jati. Makanya ungker ini sangat mudah ditemukan. Kamu bisa menemukannya dengan mudah di daun jati yang sudah gugur ke tanah.
Unker ini sebenarnya kepompong. Jadi, setelah jadi ulat, nanti berubah jadi kepompong. Mereka biasa bergelantungan di pohon. Kadang sampai jalan raya dan bikin pengendara terganggu.
Tapi hati-hati, ungker ini bisa bikin alergi bagi yang tidak cocok. Kuliner Blora akan mudah kamu temukan di musim hujan. Biasanya, ungker bisa digoreng langsung atau ditumis, ditambah nasi panas, dimakan pas hujan, kenikmatan surgawi.
#3 Rica nyambek yang susah ditemukan
Bagi yang nyari makanan pedas tapi bosan sama rica-rica ayam, di Blora kamu bisa mencoba rica nyambek atau biawak. Ini jelas kuliner Blora yang tidak lazim. Tapi beneran, ada saja yang suka makan rica nyambek. Udah gitu harganya murah, cuma Rp10 ribu saja.
Namun, menemukan kuliner Blora satu ini agak susah. Rica nyambek hanya ada di warung makan khusus. Sudah begitu, warung makan yang menyediakan menu rica nyambek baru buka di larut malam. Jadi perlu usaha lebih kalau kamu pengin makan biawak. Banyak yang memburu rica nyambek untuk pendamping minum alkohol.
Sebenernya, di warung penjual rica nyambek, ada olahan rica dengan hewan lainnya, yang juga sama-sama aneh. Misalnya pakai bulus, kodok, dan bekicot.
Nah, itulah dia 3 kuliner Blora yang eksotis dan saya rekomendasikan buat kamu yang kebetulan sedang melintas. Bagi orang yang menjunjung tinggi asas “normal membosankan”, kuliner tadi bisa jadi pilihan. Selamat menikmati, resiko ditanggung sendiri, ya.
Penulis: Arrayyan Mukti Rahardian
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 4 Tempat Wisata Blora yang Sebenarnya Menarik asal Pelancong Tahu Waktu yang Tepat
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
