Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Buku

3 Komik Korea yang Ceritakan Pengalaman Pahit Korban Bullying di Sekolah

Elsa Krismawati oleh Elsa Krismawati
5 Agustus 2022
A A
3 Komik Korea yang Ceritakan Pengalaman Pahit Korban Bullying di Sekolah Terminal Mojok

3 Komik Korea yang Ceritakan Pengalaman Pahit Korban Bullying di Sekolah (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Membahas negara Korea Selatan rasanya memang nggak ada habisnya. Popularitas Negeri Ginseng kian meroket dengan pengaruhnya di berbagai industri. Sebut saja di industri musik, drama, film, makanan, hingga komik.

Komik Korea atau yang biasanya disebut juga manhwa cukup punya banyak penggemar. Bukan nggak mungkin kalian pernah membaca satu dari tiga judul komik di bawah ini. Ketiga komik yang akan kita bahas berikut memiliki kesamaan, yakni mengangkat isu tentang perilaku bullying yang dilakukan sekolah. Komik apa sajakah itu?

#1 How to Fight

Merupakan komik karya dua author kenamaan asal Korea Selatan, Park Tae Joon dan Kim Jung Hyun, How to Fight menceritakan kehidupan Yoo Hobin. Hobin adalah seorang remaja yang berasa dari keluarga miskin. Ia berpenampilan cungkring dan nggak punya kelebihan.

Sehari-hari, Hobin selalu menjadi korban penindasan kawan-kawannya yang gaul, nakal, dan senang berkelahi. Orang Korea Selatan menyebutnya “iljin”, sebuah geng yang disinyalir berisi anak-anak yang senang bergerombol menindas siswa lainnya.

Yoo Hobin sebagai tokoh utama dalam komik How to Fight menjadi bulan-bulanan temannya yang bernama Pakgo, seorang Newtuber yang mempunyai 700 ribu pengikut di akunnya. Hobin dijadikan konten oleh Pakgo dan diolok-olok di depan subscribers-nya. Lantaran tak berdaya untuk melawan, satu-satunya hal yang bisa dilakukan Hobin adalah bertahan akan siksaan tersebut.

Awalnya, Hobin menyadari bahwa dia adalah orang yang lemah dan nggak punya kelebihan, sehingga merasa dirinya pantas untuk selalu dibully Pakgo. Namun, rasa pahit karena dibully semakin hilang perlahan bersamaan dengan dirinya melatih diri untuk menjadi lebih kuat.

Pada akhirnya, Yoo Hobin berhasil melatih diri menjadi orang yang kuat dan melampiaskan amarahnya lewat kemampuan bela diri. Dia belajar ilmu bela diri melalui sebuah channel aneh bernama How to Fight. Berkat channel tersebut, Yoo Hobin membuat channel Newtube versinya sendiri berisi konten bagaimana mengalahkan orang-orang kuat dalam berkelahi.

#2 Lookism

Komik Korea selanjutnya yang mengangkat kisah bullying di sekolah adalah Lookism. Lookism merupakan salah satu komik Webtoon populer karya Park Tae Joon. Sebagaimana dikutip dari Nancy Etcoff (1999), seorang psikolog asal Amerika Serikat, lookism merupakan sebuah istilah yang mempertuhankan penampilan. Hal ini merupakan fenomena sosial yang marak terjadi di tengah masyarakat Korea, bahkan Indonesia.

Baca Juga:

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

3 Drama Korea Terbaru yang Sebaiknya Jangan Ditonton demi Kesehatan Mental  

Lookism sendiri menceritakan tentang seorang remaja gemuk bernama Park Hyung Seok. Sehari-hari, dia dibully oleh teman sekelasnya yang berbadan besar dan berperilaku kasar. Mereka menjadikan Hyung Seok sebagai bahan ejekan, permainan, bahkan tempat menerima tendangan bola.

Mirisnya, orang-orang yang melihat Hyung Seok dibully nggak ada satu pun yang membantu. Malah mereka lebih terkesan menonton dan berharap bukan mereka yang mengalami hal demikian.

Sebaliknya, orang-orang yang mempunyai wajah cantik dan tampan selalu dimaafkan atas segala perbuatan buruk mereka. Belum lagi orang-orang yang mempunyai status sosial yang lebih tinggi mereka seolah nggak tersentuh hukum.

Atas kejadian yang menimpanya, Hyung Seok sering kali melampiaskan kemarahannya pada sang ibu. Kekesalannya memuncak saat ibunya mengeluh nggak mempunyai uang untuk keperluannya. Meski begitu, pada dasarnya Hyung Seok merupakan anak yang sayang pada ibunya.

Hyung Seok mengalami hal yang di luar nalar, jiwanya berpindah pada tubuh seorang pemuda yang tampan. Setelah berpindah jiwa, Hyung Seok berubah menjadi sosok yang banyak dipuja perempuan, bahkan untuk hal bodoh sekalipun, banyak orang yang menjadi terkesan karenanya. Semua karena tampang dan penampilannya. Perlakuan berbeda diterimanya setelah menjadi orang yang tampan.

#3 The Secret of Angel

Komik Korea karya Yaognyi ini sempat diangkat menjadi drama dengan judul yang sama. Komik ini nggak jauh berbeda dengan dua komik Korea di atas yang membahas masalah bullying di sekolah.

Bercerita tentang seorang gadis bernama Lim Jukyung yang sering dibully karena wajahnya yang berjerawat dan nggak mulus. Jukyung bahkan diejek lantaran punya alis yang sangat tebal.

Jukyung semakin tersiksa ketika nggak ada satupun orang yang mau berteman dengannya karena penampilannya. Kepercayaan dirinya menghilang karena menganggap dirinya memang nggak cantik seperti gadis remaja seusianya.

Hingga akhirnya Jukyung bertekad untuk belajar makeup dan berusaha mengubah penampilannya menjadi gadis yang super cantik. Kemampuan makeup Jukyung pun kian meningkat. Ia membuat akun media sosial bernama Barbie Joo dan memiliki hingga 50 ribu followers.

Kemampuannya tersebut mengantarkan Jukyung untuk berkarier sebagai beauty influencer. Namun Jukyung khawatir, pasalnya ada beberapa orang yang berusaha menjatuhkan kariernya dengan mengunggah foto-fotonya di masa lalu sebelum kenal makeup.

Seperti yang diceritakan ketiga komik Korea di atas, fenomena bullying memang kerap terjadi di Korea Selatan. Bullying di sekolah seolah telah mengakar dan menjadi sisi gelap dari kehidupan di Korea Selatan. Bahkan tak jarang, beberapa idol K-Pop ada yang tersangkut kasus bullying saat masih sekolah dulu. Perbuatan bullying memang merugikan dan tak sepantasnya dijadikan budaya. Sebagai generasi muda, sudah seharusnya kita memutus rantai bullying di sekolah.

Penulis: Elsa Krismawati
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kung Fu Komang, Komik Korea Paling Kocak.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Agustus 2022 oleh

Tags: bullyingkomikKorea Selatan
Elsa Krismawati

Elsa Krismawati

Joki tugas. Suka komik, manhwa, dan sejenisnya selama itu layak dibaca.

ArtikelTerkait

4 Kuliner Korea yang Kurang Cocok di Lidah Orang Indonesia

4 Kuliner Korea yang Kurang Cocok di Lidah Orang Indonesia

17 Desember 2024
Exhuma, Film Horor Korea yang Menampar Sineas Horor Lokal Penjual Gimik, Mitos Agama, dan Jumpscare Murahan

Exhuma, Film Horor Korea yang Menampar Sineas Horor Lokal Penjual Gimik, Mitos Agama, dan Jumpscare Murahan

5 Maret 2024
8 Perbedaan Kebiasaan Sehari-hari Orang Korea dan Jepang Terminal Mojok

8 Perbedaan Kebiasaan Sehari-hari Orang Korea dan Jepang

27 Maret 2022
filmmaker korea

3 Filmmaker Kenamaan Korea selain Bong Joon Ho yang Harus Kalian Tahu

20 Juni 2020
English Fever dan Goose Father, Fenomena Sosial di Korea Selatan yang Saling Berkaitan

English Fever dan Goose Father, Fenomena Sosial di Korea Selatan yang Saling Berkaitan

29 Januari 2022
Membaca Komik Lookism Adalah Membaca Problematika Sosial

Membaca Komik Lookism Adalah Membaca Problematika Sosial

26 Desember 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.