Kota Solo adalah salah satu daerah dengan kekayaan budaya yang amat besar. Hal itu akhirnya menjadi ciri khas atau keunikan tersendiri. Mulai dari bangunan, tata kota, makanan, hingga transportasinya.
Semua keunikan dan ciri khas ini menjadi pesona tersendiri. Ini yang membuat Kota Solo tidak kalah, bahkan bisa melampaui pesona budaya Jogja. Bahkan, lewat slogan The Spirit of Java, daerah ini ingin menjadi pusat budaya di Pulau Jawa.
Secara sederhana slogan “The Spirit of Java” dapat diartikan sebagai “Jiwanya Jawa”. Hadirnya slogan tersebut karena Kota Solo ingin dikenal sebagai pusat perkembangan budaya jawa. Slogan ini menawarkan keunikan wilayah. Meliputi kekayaan peninggalan warisan budaya, kekhasan karakter masyarakat yang hangat dan ramah, dan kekuatan tradisi perdagangan dan industri yang tangguh.
Segala keunikan itulah yang menjadi daya tarik yang tidak mungkin ada di daerah lain. Oleh sebab itu, jika daerah lain memaksa ingin seperti Kota Solo, jatuhnya malah aneh. Berikut 3 keunikan dalam perspektif saya sendiri.
#1 Keberadaan rel kereta di Jalan Slamet Riyadi
Kamu bisa menemukan salah satu keunikan Kota Solo di Jalan Slamet Riyadi. Kalau beruntung, kamu bisa melihat kereta api tiba-tiba melintas di sebuah rel kereta yang melintang dan membelah jalan besar tersebut.
Penampakan rel kereta ini memang sangat unik. Ia selalu menjadi pemandangan menarik bagi banyak pendatang atau wisatawan.
Jalur kereta yang sangat unik ini sudah ada sejak zaman Belanda (1922). Lalu, pada 2009, Pemkot Surakarta melakukan revitalisasi dan peremajaan jalur kereta. Sejak saat itu, jika membahas Kota Solo, wisatawan pasti sangat tertarik melihat kereta api melintas di sini.
Salah satu kereta yang melintas adalah KA Bathara Kresna. Kereta ini berangkat dari Stasiun Purwosari dan berakhir di Stasiun Wonogiri atau sebaliknya.
Nah, jika ingin merasakan sensasi naik kereta di tengah jalan, kamu bisa membeli tiketnya via aplikasi KAI Access. Kamu juga bisa membeli tiket secara langsung di Stasiun Purwosari, Stasiun Solo Kota (Sangkrah), Stasiun Sukoharjo, Stasiun Pasar Nguter, dan Stasiun Wonogiri. Tiketnya cuma Rp4 ribu saja.
Nah, sekarang coba bayangkan kalau ada daerah meniru keunikan jalur kereta di Kota Solo ini. Misalnya Jogja atau Jakarta. Sudah sangat kacet, pasti bakal tambah runyam ketika ada kereta api melintas di jalan raya.
Baca halaman selanjutnya: Solo itu khas dan tidak mungkin ditiru daerah lain.