Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

3 Kesamaan Garut dan Madura Selain Dikenal sebagai Penghasil Tukang Cukur

Muhammad Ridwansyah oleh Muhammad Ridwansyah
5 Desember 2020
A A
3 Kesamaan Garut dan Madura Selain Dikenal sebagai Penghasil Tukang Cukur terminal mojok.co

3 Kesamaan Garut dan Madura Selain Dikenal sebagai Penghasil Tukang Cukur terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Tiga tahun tinggal di Madura, tepatnya di Kabupaten Sumenep, saya merasakan kota ini memiliki kesamaan dengan kota kelahiran saya. Sebagaimana yang mungkin telah Anda ketahui, Garut dan Madura adalah penghasil tukang cukur rambut terbesar di Indonesia. Diawali dengan adanya pemberontakan pada 1949 hingga 1950-an, orang-orang di kota saya sudah memilih jalannya untuk menjadi tukang cukur. Sedangkan orang Madura, diawali dengan terjadinya konflik antara Trunojoyo dan Amangkurat.

Saya tahu persis keberadaan pangkas rambut di kota saya. Hampir di setiap sudut jalan, mereka ada. Begitu pun ketika saya tinggal di Madura, terutama di pusat kota, keberadaan tukang cukurnya banyak. Orang-orang di Jawa Barat, mereka mengakui eksistensi pemangkas rambut orang Asgar (asli Garut). Sedangkan di tanah Jawa, mereka mengakui keberadaan pemangkas rambut dari Madura.

Akan tetapi, Garut dan Madura, selain sebagai penghasil tukang cukur rambut, juga memiliki kesamaan dalam hal lain. Pertama, dari UMR-nya yang rendah, yang kemudian orang-orang dari dua kota ini lebih memilih untuk merantau daripada tinggal diam di kotanya sendiri sehingga mereka ada di kota manapun. Saya pribadi, langsung “ngeh” ketika membaca salah satu komentar di tulisan saya tentang ‘Preman Pensiun’ yang mencerminkan Garut sebagai kota preman. Isi komentar tersebut dari orang asli Madura, ia mengatakan kepada saya bahwa kota saya sama persis seperti orang-orang di kotanya. Katanya, ada di mana-mana. Maksudnya, ketika preman dari Garut merasa sumpek tinggal di daerahnya sendiri, maka kemudian ingin menjadi jagoan di kota lain.

Nah, sebenarnya, kalau saya jelaskan lebih detail-nya begini. Justru, bukan hanya preman-premannya yang suka merantau, orang Garut yang bukan preman pun sering merantau ke banyak kota. Jika Anda tidak percaya, setiap memasuki bulan Agustus, laki-laki yang berasal dari Garut kerap kali berjualan umbul-umbul ke Sumatera, Kalimantan, Aceh, apalagi ke pulau Jawa. Saya yakin Anda pernah melihat tukang umbul-umbul di sepanjang jalan kota Anda. Coba sesekali tanya asal mereka dari mana, kebanyakan dari Garut. Walaupun bukan dari Garut, tanya barang-barang jualannya ngambil dari orang mana.

UMR Garut dan Madura, saat ini ada di bawah dua juta rupiah. Dulu, ketika saya berbincang dengan orang Madura, mereka kebanyakan merantau ke Surabaya hingga ke Malaysia. Orang Garut pun demikian, paling dekat ke Bandung, paling jauh dan logis ke Karawang. Sebab, Karawang UMR-nya besar.

Ada alasan di balik orang Garut dan Madura lebih memilih merantau, umumnya adalah kami sudah capek dengan pelayanan pemerintah daerah. Pertanyaannya, apakah kami pernah protes terkait UMR kami yang rendah ini terhadap pemerintah? Pernah. Tapi, hasilnya apa? Tidak ada perubahan untuk mensejahterakan rakyat. Dari dulu, tidak ada perubahan.

Kalau Anda tahu, orang Garut dan Madura ini terkesan sudah sangat skeptis sama pemerintah kotanya. Daripada kami terus-terusan protes, lebih baik merantau. Coba tanya ke kami soal kepemerintahan, sudah malas untuk membahasnya. Bahkan, sebagian orang Madura, para tukang becak yang pernah ngobrol dengan saya, mereka sangat kecewa sama salah satu tokoh yang seharusnya bisa mereka banggakan dan andalkan, adalah Pak Mahfud MD. Beliau ini kan lahir dari Sampang.

Kesamaan Garut dan Madura poin kedua adalah sebagai kota pengayom, khususnya kalau di Madura yaitu kota Sumenep. Pulau Madura ini kan ada empat kabupaten. Ada Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Kebetulan, empat kabupaten ini sudah pernah saya eksplor.

Baca Juga:

Menjadi Haji Mabrur di Madura Itu Susah, Harus Berani Menentang Kultur yang Mengatur

Gimik Bentak-Bentakan Saat Ospek, Ketololan yang Diulang-ulang, Lebih Baik Dibuang ke Tong Sampah!

Nah, Sumenep menjadi salah satu kota yang luar biasa bagi saya. Sebelumnya mohon maaf, saya tidak bermaksud ingin mengingatkan kenangan lama, dulu saat terjadi tragedi Perang Sampit, kota Sumenep menjadi kota pengayom bagi kawan-kawannya. Sebab, kalau Anda ke kota ini, seratus meter di sebelah timur Taman Adipura terdapat Keraton (Istana). Jadi, bahasa orang sana lemes, sopan, dan baik-baik.

Sedangkan Garut, sama juga. Meski di sini banyak preman, tetapi dari bahasanya lemes, bahkan menjadi pengayom bagi orang-orang. Sebab, dulunya Garut merupakan daerah karesidenan Priangan saat dipimpin oleh Suryakanta Legawa. Jadi, Garut dan Madura memiliki kesamaan dari latar belakangnya.

Kesamaan ketiga, Garut dan Madura memiliki tradisi yang terus dijaga. Garut terkenal dengan tradisi adu dombanya. Sedangkan Madura, terkenal dengan tradisi karapan sapi. Waini yang paling saya senang. Kalau tradisi adu domba pernah saya bahas di sini. Jadi barangkali tidak perlu saya jelaskan kembali. Sedangkan tradisi karapan sapi ini merupakan lomba pacuan sapi yang memiliki makna penting bagi masyarakat Madura. Tradisi ini diadakan sebagai bentuk perwujudan rasa syukur warga sana atas suburnya tanah yang dulunya tandus.

Kedua tradisi ini sama-sama memiliki gengsi tersendiri. Domba Garut bobotnya harus sekian-sekian. Sapi yang diperlombakan oleh masyarakat Madura harus berkualitas serta memiliki tubuh sehat dan kuat. Itulah kesamaan kota Garut dan Madura selain dikenal sebagai penghasil tukang cukur rambut di Indonesia.

BACA JUGA Nostalgia Pacaran di Koridor, Taman, dan Kantin Sekolah: Mana yang Lebih Nyaman? dan tulisan Muhammad Ridwansyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 Desember 2020 oleh

Tags: tradisitukang cukur
Muhammad Ridwansyah

Muhammad Ridwansyah

Founder penulis Garut. Penulis bisa disapa lewat akun Twitter dan Instagram @aaridwan16.

ArtikelTerkait

pernikahan di desa bedanya di kota hajatan mojok.co

Meluruskan Salah Paham Soal Pesta Pernikahan di Desa yang Bisa Berhari-hari

30 Maret 2020
Makan Tahu, Tradisi Orang Korea setelah Bebas dari Penjara Terminal Mojok

Makan Tahu, Tradisi Orang Korea setelah Bebas dari Penjara

11 Januari 2022
Wayan, Made, Nyoman, Ketut_ Makna di Balik Nama Orang Bali terminal mojok

Wayan, Made, Nyoman, Ketut: Makna di Balik Nama Orang Bali

1 November 2021
Tradisi Ater-ater di Momen Ramadan yang Menguntungkan Sekaligus Merugikan. #TakjilanTerminal18

Tradisi Ater-ater di Momen Ramadan yang Menguntungkan Sekaligus Merugikan. #TakjilanTerminal18

21 April 2021
Tradisi Maleman di Malang Bikin Dilema

Tradisi Maleman di Malang Bikin Dilema

18 April 2023
Tradisi Galang Dana Acara Agustusan di Tengah Jalanan Bandung Kian Meresahkan, Harus Banget Ganggu Pengendara di Jalan?

Tradisi Galang Dana Acara Agustusan di Tengah Jalanan Bandung Kian Meresahkan, Harus Banget Ganggu Pengendara di Jalan?

26 Juli 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.