Sebelumnya saya pernah menulis artikel yang membahas tentang kekeliruan di dunia skincare. Namun, setelah beberapa waktu, saya sadar masih banyak kepercayaan tentang skincare yang keliru yang belum sempat saya bahas. Oleh karena itu, saya tertarik untuk membuat bagian kedua dari pembahasan tersebut.
Untuk teman-teman yang ketinggalan, kalian bisa membaca bagian pertamanya di sini. Nah, sebelumnya saya sudah mengumpulkan tiga kekeliruan yang perlu untuk diluruskan. Mari kita simak bersama-sama.
Kesalahan skincare #1 Triple cleansing
Hampir di semua artikel saya, saya pernah membahas tentang double cleansing (salah satunya di artikel ini) dan memang dalam dunia perawatan wajah, kegiatan double cleansing itu penting sekali. Tapi rupanya, ada beberapa orang yang take it to another level dengan membuat metode pembersihan wajah tiga step atau diberi nama triple cleansing.
Sebenarnya, triple cleansing tidak bisa dibilang salah. Menurut beberapa ahli dermatologi, triple cleansing bisa sangat membantu untuk kita yang tinggal di daerah perkotaan dengan tingkat polusi yang begitu tinggi. Namun, melakukan triple cleansing terus-menerus juga dapat merusak kulit.
Namun, bukan itu masalah utamanya. Dari pantauan saya di Instagram dan YouTube, banyak orang menggunakan toner sebagai metode terakhir dalam triple cleansing, padahal cara ini salah. Biasanya orang menggunakan toner yang dituangkan ke kapas dan mengoleskannya pada wajah dengan harapan dapat mengangkat kotoran yang tersisa. Masalahnya toner tidak berfungsi sebagai penghapus make up, melainkan penyeimbang pH kulit.
Tapi banyak juga yang senang begitu melihat kapas mereka masih kotor dengan debu. Kalau ini terjadi, harusnya kalian jangan senang. Berarti ada masalah dalam proses pencucian wajah kalian sebelumnya. Mungkin produk double cleansing kalian tidak bekerja dengan optimal. Bisa jadi, bahkan setelah dilap dengan toner, masih ada saja kotoran yang tersisa. Maka dari itu ada baiknya, setelah ini kalian coba pertimbangkan untuk mengganti produk double cleansing kalian dengan yang lebih bagus dan mampu mengangkat semua kotoran tanpa tersisa.
Masalah kedua dan yang lebih parah, ada orang yang menggunakan micellar water di tahap ketiga cleansing. Jadi urutannya cleansing oil, face wash, lalu micellar water. Kenapa salah? Karena di dalam micellar water terdapat kandungan surfactant (cairan seperti detergen) yang harus dibilas dari wajah dan kalau didiamkan tidak baik untuk kulit. Nah, setelah cuci muka dan pakai micellar water, kemungkinan besar orang tidak mencuci wajahnya lagi dengan air kan?
Jadi menutup triple cleansing dengan toner maupun micellar water itu salah banget ya. Kalau kalian memang merasa perlu melakukan triple cleansing, teman-teman bisa menggunakan cleansing oil, milk cleanser dan ditutup dengan face wash. Selalu tutup dengan face wash!
Kesalahan skincare #2 Lebih memilih physical exfoliator
Secara natural, kulit kita akan terus membentuk sel-sel baru. Sel-sel lamanya pun akan menumpuk di lapisan terluar kulit dan menjadi sel kulit mati. Semakin kita menua dan karena faktor lainnya, proses pengelupasan sel kulit mati akan menjadi lebih sulit. Saat itulah kita membutuhkan peran exfoliator.
Secara umum, terdapat dua jenis exfoliator, yaitu physical (seperti scrub) dan chemical (seperti berbagai kandungan asam). Kebanyakan orang, khususnya anak muda tampaknya lebih tertarik dengan physical exfoliator daripada bentuk chemical-nya.
Entah kenapa banyak orang termakan isu dan merasa bahwa nama chemical terdengar mengerikan. Padahal kenyataanya, secara umum physical exfoliator cenderung lebih destruktif terhadap kulit dibanding chemical exfoliator.
Physical exfoliator seperti scrub yang memiliki bentuk bergerindil bekerja dengan cara mengelupas paksa bagian terluar kulit kita. Proses ini bila tidak dilakukan dengan hati-hati dan lembut dapat menyebakan luka ukuran mikro pada kulit. Efek jangka panjangnya malah bisa membuat kulit kita semakin sensitif dan ringkih.
Sedangkan chemical exfoliator menggunakan senyawa asam ringan untuk membuat sel kulit mati kita yang tadinya saling menempel menjadi lebih merenggang satu sama lain sehingga mendukung proses pengelupasan secara alami.
Jadi, kalau pertanyaanya apakah physical exfoliator lebih baik daripada chemical exfoliator? Jawabannya tidak. Namun, bila teman-teman terpaksa menggunakan physical exfoliator, pastikan teman-teman hanya melakukannya maksimal seminggu sekali dan aplikasikan scrub dengan sangat lembut tanpa ada tekanan sama sekali.
Kesalahan skincare #3 Tidak cuci muka di malam hari
Saya juga sering menemukan video skincare routine di Instagram di mana influencer hanya membersihkan wajah mereka dengan micellar water. Saya harap, tidak ada di video hanya karena mereka tidak merekamnya, bukan mereka benar-benar tidak mencuci wajah dengan face wash, sebab itu mengerikan sekali.
Tapi, kalau mereka benar-benar menghindari penggunaan face wash, saya perlu sedikit meluruskan bahwa penggunaan face wash itu wajib loh. Tentu saja fungsinya untuk membersihkan wajah dari kotoran.
Menggunakan micellar water atau cleansing oil atau milk cleanser atau make up wipes saja tidak cukup. Empat produk itu hanya mampu membantu merontokkan kotoran di wajah tanpa mampu benar-benar menghapusnya. Jadi micellar water dan kawan-kawannya perlu bantuan dari face wash untuk bisa membersihkan wajah dengan optimal. Keduanya saling membutuhkan, jadi jangan pilih satu saja ya!
Nah, itu tadi tiga tambahan kekeliruan dalam dunia skincare yang cukup banyak dipercaya orang. Semoga, setelah mengetahui apa yang keliru dan apa yang benar, kita jadi bisa mencapai tujuan hidup kita, yaitu memiliki wajah glowing lebih cepat!
Photo by The Creative Exchange on Unsplash
BACA JUGA Panduan Menyusun Skincare Routine untuk Remaja: Cukup 4 Produk dan tulisan Devia Anggraini lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.