Adobe Photoshop menjadi software yang banyak digunakan orang untuk edit foto atau beragam gambar digital lainnya. Mulai dari crop hingga memberikan efek-efek atraktif pada foto. Saat ini, memang sudah banyak orang yang bisa menggunakannya. Tutorial menggunakan fitur-fitur software ini pun tersebar luas di YouTube. Namun, ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan saat mengedit foto dengan menggunakan software buatan Knoll bersaudara ini, apalagi bagi pengguna pemula. Berikut 3 kesalahan yang biasa dilakukan saat mengedit foto menggunakan Photoshop.
#1 Menyimpan gambar hasil editan dalam format JPG
Biasanya, kita akan menyimpan gambar hasil editan dalam format JPG. Padahal seharusnya kita menyimpan foto hasil editan dalam format BMP, bukan JPG. Sebenarnya apa sih bedanya file format BMP dan JPG?
Format JPG adalah format gambar yang dikompres agar ukurannya file-nya kecil. Karena gambar dikompres, maka akan banyak sekali detail foto yang hilang, misalnya warna. Warna-warna yang sekiranya mirip seperti warna biru langit dan warna biru air akan diubah jadi satu warna yang sama. Misalnya lagi dalam hal kontras antara warna terang dan warna gelap. Dalam format JPG, kontras ini nggak terlihat tajam seperti BMP.
Sementara itu, format BMP adalah format gambar yang nggak dikompres. Karena nggak dikompres detail foto nggak akan hilang. Makanya kualitas gambar format BMP lebih tajam. Sayangnya, ukuran file BMP lebih besar daripada file JPG. Jadi, kalau pengin foto dengan kualitas terbaik, sebaiknya simpan dalam format BMP, ya.
#2 Menggunakan format CMYK
Dalam Photoshop, kita juga bisa menggunakan CMYK atau RGB. Nah, kalau ingin mengedit foto, gunakan format RGB. Kenapa? Karena format RGB terlihat lebih tajam dibandingkan dengan gambar berformat CMYK.
Gambar dengan format RGB ini terlihat lebih tajam karena layar komputer pada dasarnya dirancang untuk menampilkan format warna RGB. Format CMYK sendiri adalah format warna yang digunakan untuk mencetak foto printer. Makanya jika kita mengubah format gambar dari RGB ke CMYK, foto biasanya sedikit tampak lebih gelap.
#3 Tidak menggunakan plug-in
Plug-in adalah program tambahan untuk suatu software. Ada banyak plug-in untuk Adobe Photoshop. Dengan menggunakan plug-in, proses pengeditan atau manipulasi foto akan lebih cepat. Nah, umpamakan kita ingin memberikan gambar kobaran api di bawah foto selfie tubuh kita. Bila kita melakukannya secara manual di Photoshop, akan membutuhkan waktu yang nggak sedikit. Mulai dari menggambar garis-garis tepi lengkungan kobaran api dengan fitur Bezier Tools, hingga proses pewarnaan yang rumit.
Bila belum terbiasa menggunakan Photoshop, menggunakan fitur Bezier Tools untuk menggambar lengkungan garis tepi kobaran api akan terasa sulit. Mewarnainya agar tampak seperti kobaran api juga nggak mudah. Selain itu, nggak tertutup kemungkinan hasilnya kadang di luar ekspektasi.
Oleh karena itu plug-in hadir sebagai solusi. Plug-in Photoshop yang bisa langsung memberikan gambar kobaran api ada Eye Candy buatan Alien Skin. Seperti plug-in pada umumnya, ada beberapa parameter tampilan yang harus kita atur. Kita bisa mengatur parameter seperti tinggi, intensitas, gradasi warna, dan lebar kobaran api. Tampilan kobaran api pun begitu realistis. Sekali lagi, agar proses pengeditan lebih cepat, nggak ada salahnya menggunakan plug-in. Pilihah plug-in yang sesuai dengan keinginan kita.
Itulah 3 kesalahan yang sering kali ditemui saat edit foto menggunakan Adobe Photoshop. Gimana? Dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut, tentunya kualitas foto hasil editan kita akan jauh lebih baik.
Penulis: Rahadian
Editor: Intan Ekapratiwi