Malam itu saya ditelepon oleh pelanggan setia dengan nada panik, “Mas tolong saya, mobil saya tiba-tiba mogok di samping TPU Tanah Kusir!” Duh, mobil mogok di dekat kuburan.
“Mogoknya bagaimana , Buk!” Saya mencoba bertanya untuk mempersiapkan peralatan yang perlu dibawa. Tidak mungkin dong semua peralatan saya bawa stooring? Kecuali layananan home service seperti yang dimiliki bengkel-bengkel resmi.
“Saya tidak tahu, cuman tadi saya tuh kaget seperti menabrak bayangan putih, lalu saya menepi untuk memenangkan diri. Lah daripada ngebut malah bisa membahayakan orang lain, kan? Eh pas mau jalan, mobil saya tidak mau nyala. Udah mas ke sini saja sekarang, ya!”
Mendengar penjelasan yang seperti itu, saya sebagai montir tidak bisa mempersiapkan apa pun, selain nyangking kunci dasar. Malah saya terbesit ingin mengajak teman yang bisa mengusir makhluk halus. Memang seharusnya yang ditelepon untuk ke sana bukan montir kali ya, tapi paranormal atau ustaz.
Walah Buk…Buk!
Sebenarnya mobil mogok bisa dikelompokkan ke dalam 3 kategori berdasarkan gejala yang timbul. Yaitu Not Cranking, Hard to Start, dan Engine Drop. Begitulah saya dan teman-teman menyebutnya. Saya sih berharap pelanggan memahami ketiga kondisi tersebut. Selain bisa memudahkan pekerjaan montir, pelanggan juga bakal tertolong seandainya mengalami mobil mogok tiba-tiba seperti itu.
Jangan sampai setiap menjumpai mobil mogok mikirnya udah ke mana-mana misal harus turun mesin lah, overheat lah, bahkan diganggu setan! Terkadang permasalahan mobil mogok ini bisa diselesaikan sendiri di rumah, tanpa bantuan seorang montir. Makanya sangat disayangkan kalau sampai tidak tahu.
Kategori pertama adalah Not Cranking, suatu keadaan ketika kunci kontak diputar ke arah start namun tidak terdengar suara motor starter bekerja. Jika kasus seperti ini menimpa Anda, hal pertama yang perlu diperiksa adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan motor starter.
Mulai dari yang paling gampang, terminal positif dan negatif baterai. Pastikan kabel positif dan negatif terpasang erat. Bila tidak terpasang atau kendor, tidak ada arus listrik yang sampai ke motor starter dan tidak bekerja sama sekali.
Coba bayangkan kalau motor starter tidak bekerja, mana mungkin mesin bisa hidup. Terlebih bila mobil yang bertransmisi matik. Jika transmisinya manual sih masih bisa didorong untuk menghidupkan. Tapi coba renungkan, masalah mobil mogok yang remeh ini bisa sangat membantu kita sebagai pengendara.
Cara mengencangkan terminal baterai cukup mudah, hanya membutuhkan kunci pas atau ring ukuran 10 milimeter. Ketika mengencangkan terminal positif, pastikan mencabut terminal negatifnya terlebih dahulu untuk menghindari risiko konslet. Pastikan juga terminal baterai masuk penuh sampai pangkal, baru melakukan pengencangan mur 10 yang ada di kabel tersebut. Mudah, bukan?
Jika terminal baterai sudah terpasang dengan baik, namun mesin belum bisa menyala mungkin memang baterainya yang sudah drop. Untuk memastikan, coba saja pencet klakson jika berbunyi nyaring itu menandakan baterai masih bagus. Bahkan jika dropnya sudah parah, ia tidak akan mampu memunculkan beberapa lampu indikator di speedometer.
Jika suara klakson nyaring, lampu indikator di speedometer bekerja normal, dalam artian baterainya bagus, Anda bisa mencoba memeriksa fuse motor starter di fuse box. Letak fuse box ini berbeda-beda pada setiap kendaraan. Saya menyarankan untuk menghubungi montir terpercaya atau saya saja juga nggak papa. Bisa juga motor starter-nya yang memang bermasalah, sehingga tidak mungkin bisa di selesaikan dalam waktu singkat.
Kemungkinan lainnya adalah rusaknya PN Switch. Komponen ini hanya terdapat pada mobil bertransmisi matik. Jika kita sempat mengendarai mobil matik, kita pasti tidak asing dengan posisi persneling “P”, “R”, “N” dan “D”. Jika diperhatikan, mobil bisa distarter bila posisinya “P” dan “N” selain itu maka begitu kunci kontak diputar ke arah start tidak akan terjadi respons apa-apa di motor starter-nya.
Nah, terkadang stelan PN switch ini bisa berubah, sehingga meski posisi tuas transmisinya sudah di “P” dan “N” namun secara sistem masih terbaca “R” atau “D” sehingga mesin tidak bisa di-start atau Not Cranking. Bisa juga karena kabel tuas transmisinya yang aus sehingga menyebabkan posisi PN Switch kurang akurat.
Mobil yang menggunakan push button untuk mengalakan mesin, masalah bisa juga dari switch stop lamp. Ada kan beberapa mobil yang wajib menginjak pedal rem agar bisa di-start? Nah, komponen ini ada di atas pedal rem. Untuk mengetahui komponen ini bagus atau tidak, coba saja injak pedal rem, pastikan lampu rem menyala normal. Jika tidak normal, mungkin penyebabnya mobil mogok adalah switch stop lamp ini.
Masalah lainnya adalah Intelligent Key. Pernahkah Anda mengamati canggihnya mobil dengan Intelligent Key? Mobil dengan teknologi ini, tidak akan bisa distarter bila tidak terdeteksi remot yang sudah teregistrasi di dalam mobil.
Nah, karena registrasi ini tidak bisa terhapus dengan sendirinya, biasanya masalahnya hanya karena baterai remotnya yang sudah lemah. Kecuali memang pernah ngoprek Intelligent Key bawaan pabrik dengan merek lain, ini solusinya bakalan berbeda. Tanda-tanda yang timbul bila baterai remotnya lemah adalah muncul indikator anak kunci berwarna kuning di speedometer.
Memang sih tidak cukup banyak yang bisa dilakukan oleh pengendara tanpa bantuan montir ketika mobil mogok, namun setidaknya dengan mengetahui kategori mobil mogok Not Cranking, bisa membantu montir yang hendak berkunjung ke rumah Anda. Sehingga masalah dapat diselesaikan lebih tepat dan cepat oleh sang montir.
Kategori kedua adalah Hard to Start di mana terdapat suara motor starter bekerja, namun mesin tak lekas running seperti biasanya. Jegejek-jegejek doang!
Bila keadaan itu terjadi, hal pertama yang perlu dicurigai adalah baterai yang mulai lemah, atau terminal baterai yang kendor. Solusinya sama dengan kategori Not Cranking, terminal baterai harus dikencangkan dan memastikan baterai bagus.
Sebenarnya ada banyak penyebab mobil sulit menyala, jika memang ditemukan tanda MIL menyala segera saja ke bengkel atau panggil mekanik terpercaya. Sebenarnya nyalanya Malfunction Indicator Lamp ini bisa dijadikan cara untuk mengetahui bagian mana yang rusak. Atau bisa juga dengan menecek businya untuk mengetahui apa penyebab mesin susah hidup.
Kategori ketiga yaitu Engine Drop, di mana mobil mogok secara tiba-tiba ketika sedang berjalan. Bisa saja ditandai dengan mesin brebet, atau tanpa gejala. Biasanya MIL akan menyala, sebagai petunjuk bila disebabkan oleh overheat atau gangguan elektrikal. Namun ada beberapa kasus tidak akan membuat MIL menyala. Jika Anda mengalami kendala semacam ini, segeralah menepi dan jangan panik.
Ada beberapa kemungkinan yang mungkin akan sedikit mengubah cara pandang Anda ketika mobil mogok tiba-tiba. Ketahuilah, tidak setiap mobil mogok tiba-tiba seperti ini diakibatkan oleh overheat!
Jika Anda tidak menjumpai air radiator di reservoir habis, lalu indikator suhu tidak menunjukkan di level tinggi dan MIL tidak menyala, segeralah lupakan bayangan overheat yang harus turun mesin segala.
Bisa saja mobil mogok karena bensin habis, atau pompa bensin yang lemah. Bisa juga karena Oxygen Sensor yang mulai rusak, sehingga ketika suhu mesin panas mesin akan mengalami brebet dan berujung mogok. Bisa juga Crankshaft Position Sensor yang mulai rusak, sehingga mesin mengalami gagal jantung pengapian.
Memang permasalahan mesin mogok itu kompleks dan saling berhubungan. Namun dengan mengetahui tiga pengelompokan kategori mesin mogok bisa menjadi patokan, bisa atau tidaknya Anda menangani masalah tersebut sendiri atau meminta bantuan seorang montir. Dengan begitu Anda tidak perlu berpikir terlalu banyak malah bisa membuat setres.
Bahkan mungkin Anda bisa menyelesaikan beberapa masalah mesin mogok ini tanpa bantuan montir. Seperti pelanggan saya pada malam itu, yang sebenarnya bisa menyelesaikan masalah dengan sangat mudah tanpa bantuan montir.
Bagaimana mungkin mesin bisa menyala, bila posisi tuas transmisinya masih di posisi “D”? Masalah pelanggan saya itu sebenarnya hanya ada pada konsentrasi. Pelanggan itu rupanya lupa, saat mematikan mesin posisi tuas transmisinya masih di posisi “D” sehingga ketika hendak menyalakan kembali mesin tidak mau menyala.
Nah, bagaimana? Saya pikir lebih baik wajib mengetahui ketiga kategori mesin mogok ini deh, daripada bayar biaya kunjungan sebesar 150 ribu rupiah kepada montir. Kalau saya sih seneng saja dapat uang, hanya saja bagi saya uang bukan segalanya. Hahaha
BACA JUGA Mengenang Kerja Keras Membangkitkan Kembali Grand Livina yang Mati karena Kebanjiran dan tulisan Erwin Setiawan lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.