Sebagai tokoh utama, SpongeBob jadi sorotan lebih dibandingkan para karakter lain oleh penontonnya. Sosok yang punya karakter positive vibes kuat ini selalu saja mencuri perhatian. Karakter SpongeBob selalu punya pesan moral yang kadang konyol, tapi masuk akal. Salah satu positive vibes yang dimiliki SpongeBob, dia tidak pernah mengeluh dan selalu berpikiran positif, apalagi mengenai pekerjaannya. Punya bos macam Tuan Krabs di Krusty Krabs yang ngeselinnya bikin usus pegal pun tetap dilakoni SpongeBob dengan santai.
Padahal, apabila SpongeBob mau resign pun, kariernya akan lebih moncer dibandingkan bertahan di Krusty Krab. SpongeBob punya beberapa peluang mengembangkan kariernya. Berikut beberapa peluang tersebut.
#1 Menjadi koki kerajaan
Di episode Neptune’s Spatula Season 1, dikisahkan SpongeBob dan Patrick sedang berjalan-jalan berkeliling museum. Setelah berkeliling, tak sengaja SpongeBob dan Patrick melihat spatula yang tertancap di sebuah batu besar. Konon hanya koki sejatilah yang mampu mengangkat atau menarik spatula tersebut. Dengan gaya khasnya, tentu saja Patrick mencoba menggoda SpongeBob untuk menarik spatula tersebut.
Sampai akhirnya, SpongeBob dengan mudahnya bisa menarik spatula tersebut. Neptunus yang sedang untuk mencari koki terbaik bagi kerajaannya, terkejut ketika tahu siapa yang berhasil menarik spatula tersebut. Sosok yang cemen ini betul-betul tidak pernah ia perkirakan.
Meskipun banyak saksi yang melihat SpongeBob berhasil menarik spatulanya, Neptunus tetap ingin membuktikan apa benar SpongeBob sehebat yang disangka orang-orang. Akhirnya, ia membuat sebuah kompetisi masak. Siapa pun yang berhasil membuat makanan terbanyak, dia yang berhasil menang. Artinya, jika si SpongeBob berhasil menang, dia berhak menjadi koki kerajaan.
Seperti yang sudah bisa pembaca tebak, SpongeBob kalah telak. Neptunus berhasil menang hanya dengan sihir yang dia punya. Sedangkan SpongeBob membuat satu Krabby Patty pun dengan perlahan-lahan. Sayangnya, makanan yang berhasil dibuat oleh Neptunus, tidak ada yang lezat sama sekali. Pada akhirnya Neptunus mengakui bahwa makanan bikinan SpongeBob lebih lezat meskipun tidak bisa membuat sebanyak Neptunus.
#2 Menjadi walikota
Pada episode What Ever Happened to SpongeBob? season 5, SpongeBob dikisahkan menjadi penyelamat kota dari serangan gang brutal bernama Bubble Poppin Boys yang anti gelembung udara. Sampai akhirnya, walikota saat itu terpaksa harus demisioner setelah bertahun-tahun menjabat karena merasa tidak mampu membasmi gang brutal tersebut dari kota.
Kalau SpongeBob mau serius menekuni bidang politik, saya rasa karier SpongeBob akan moncer dibandingkan harus menjadi koki kere di Krusty Krabs. Masalahnya, kesempatan yang sudah diberikan SpongeBob untuk memimpin kota, malah dihancurkan dengan membuat kebijakan untuk bebas meniup gelembung udara tanpa ada batasan. Harusnya, SpongeBob fokus terhadap tingkat kemacetan, sosial, dan kemiskinan di kota tersebut.
Bayangkan jika SpongeBob membuat kebijakan untuk memberikan dana bantuan 1 juta dolar di setiap desa di kota tersebut, atau memberikan bantuan BLT bagi warga miskin, saya rasa elektabilitas SpongeBob akan meningkat dengan sendirinya. Bahkan kalau masyarakat di kota lain senang dengan sosok dan pribadi SpongeBob dalam memimpin kota, bukan tidak mungkin nama SpongeBob bisa masuk ke bursa pencalonan presiden.
Akibatnya, dengan kebijakannya yang ngawur dan merugikan masyarakat kota, warga New Kelp melakukan demo besar-besaran untuk menuntut walikota SpongeBob mundur dari jabatannya. Kalau saya menjadi konsultan politiknya, saya akan menyarankan untuk walikota SpongeBob melakukan audiensi, berunding, serta melakukan klarifikasi dengan warganya. Paling tidak bisa memberikan statement kepada warganya atas kesalahan kebijakan yang telah dia tetapkan.
Namun, SpongeBob tidak melakukan itu. Ketika ia telah ditolak oleh masyarakatnya, ia kembali pada Krusty Krab seperti tidak pernah terjadi apa-apa.
#3 Menjadi entrepreneur
Di episode ini, SpongeBob berhasil membuat saya gregetan setengah mati. Bagaimana tidak, dia sebetulnya berhasil meraup keuntungan sendiri dengan menciptakan Krabby Patty kreasinya sendiri, tapi malah dilepaskan begitu saja dan memilih untuk bertahan sebagai pegawai Krusty Krabs.
Cerita ini berawal dari episode Patty Hype season 2. Di awal cerita Tuan Krabs merasa bosan dengan perkembangan Krabby Patty yang sudah dia pertahankan selama bertahun-tahun. Tuan Krabs merasa harus ada inovasi dari Krusty Krabs agar bisa tetap disenangi pengunjung. Saya tidak tahu motivasinya apa, padahal tanpa harus berinovasi Krusty Krab juga tidak punya pesaing.
Awalnya SpongeBob punya ide dengan membuat variasi warna di Krabby Patty. Ada warna merah, biru, ungu, kuning, dan warna-warna lainnya. Bukannya didukung, malah ditertawakan oleh bos dan rekan kerjanya sendiri. Oleh karena itu, entah tersinggung atau ingin membuktikan bahwa penilaian mereka salah, SpongeBob sempat keluar dari Krusty Krab beberapa hari untuk membuka bisnisnya sendiri.
Seperti pedagang-pedagang UMKM lainnya, awalnya SpongeBob membuka bisnisnya dengan stand sederhana di depan rumahnya. Tidak disangka, Pretty Patties olahan sang koki begitu lezat dan digemari oleh masyarakat Bikini Bottom. Hal ini membuat Tuan Krabs si kikir resah, bekas anak buahnya bisa lebih sukses daripada dirinya.
Bukan Tuan Krabs namanya kalau tidak pandai melobi soal uang. Tuan Krabs tahu betul bahwa SpongeBob cinta mati dengan Krusty Krab. Maka dari itu Tuan Krabs bersedia memberikan Krusty Krab dan seluruh isinya asal SpongeBob mau menukarnya dengan usaha Pretty Patties. Seperti yang sudah saya duga, tentu SpongeBob dengan rela hati memberikan usahanya itu dan akhirnya si Tuan Krabs yang berhasil mengakuisisi bisnisnya.
Padahal, kalau dia mau menekuni bisnisnya, sudah pasti usahanya akan lebih besar ketimbang bekerja di Krusty Krabs. Itulah yang membuat saya gregetan setengah mampus dengan SpongeBob.
BACA JUGA Jika Plankton ‘SpongeBob Squarepants’ Jadi Member WhatsApp Grup, Tentu Akan Merepotkan Adminnya dan tulisan Muhammad Abdul Rahman lainnya.