Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

3 Hal yang Biasa Saja di Toraja, tetapi Tidak Lumrah di Makassar

Utamy Ningsih oleh Utamy Ningsih
1 Juni 2025
A A
3 Hal yang Biasa Saja di Toraja, tetapi Tidak Lumrah di Makassar

3 Hal yang Biasa Saja di Toraja, tetapi Tidak Lumrah di Makassar (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

#2 Di Toraja, kata “iyo” bisa digunakan untuk orang yang lebih tua

Selain “aku-kamu”, penggunaan kata “iyo” juga menjadi satu hal yang membuat saya merasa punya semacam saklar on-off di kepala. Fungsinya tentu saja mengatur, kapan saya harus menggunakan kata “iyo” dan kapan saya harus menahan agar kata tersebut tidak sampai keluar dari mulut saya.

Pasalnya, kata “iyo” dalam dialek Toraja dan dialek Makassar, punya kedudukan yang sangat jauh berbeda. Dalam dialek Toraja, adalah hal yang lumrah apabila ngobrol dengan orang tua dan mengucapkan kata “iyo”. Berkebalikan dengan dialek Makassar yang memposisikan kata “iyo” sebagai kata yang tidak sopan jika diucapkan saat ngobrol dengan orang tua.

Dalam dialek Makassar, kata “iyo” hanya digunakan saat ngobrol dengan teman sebaya yang sudah akrab. Jika ada anak-anak menggunakan kata “iyo” (alih-alih iye’) saat ngobrol dengan orang yang lebih tua, bisa-bisa mulut akan disentil atau digeplak.

Hal ini juga menjadi culture shock bagi anak saya yang berusia tujuh tahun. Saat pulang kampung ke Toraja, dia sangat terkejut ketika mendengar orang-orang bisa menggunakan kata “iyo” dengan sebebas-bebasnya. Berbeda dengan saat dia di Makassar yang bahkan dengan teman sebaya pun, sudah kami ajarkan untuk memakai kata “iye’”.

Dalam bahasa Indonesia, “iyo” dan “iye’” artinya sama saja, yaitu “iya”.

#3 Mobil pribadi dijadikan angkot

Poin nomor tiga ini juga menjadi culture shock teman-teman saya dan bisa jadi warga Makassar lainnya ketika berkunjung ke Toraja. Di sana, yang namanya angkot tidak selalu berupa mobil angkot yang umumnya ada di banyak daerah lainnya. Tidak sedikit mobil pribadi yang kemudian dimodifikasi untuk dijadikan angkot di sana.

Untuk membedakan mana mobil pribadi dan angkot, cukup dengan melihat warna plat kendaraan. Kalau platnya berwarna kuning, berarti mobil pribadi yang teman-teman lihat, sudah bertransformasi menjadi angkot.

Itulah tiga hal yang biasa saja di Toraja, tetapi tidak lumrah di Makassar ataupun bagi orang Makassar. Perbedaan tersebut tentu saja bukan untuk diperdebatkan tetapi sebagai wujud dari beragamnya kebiasaan orang-orang di daerah masing yang membuat dunia ini lebih berwarna.

Baca Juga:

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Sop Saudara, Kuliner Makassar yang Namanya Bikin Salah Paham tapi Rasanya Bikin Ketagihan

Kalau dilihat lebih luas, sebenarnya masih banyak hal lainnya yang biasa saja di Toraja, tetapi tidak lumrah di Makassar atau bahkan di tempat lainnya. Tetapi biarlah hal lainnya menjadi pemantik bagi teman-teman untuk datang ke Toraja dan merasakannya secara langsung. Ayo, ke Toraja!

Penulis: Utamy Ningsih
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Salah Paham terkait Toraja yang Perlu Diluruskan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 3 Juni 2025 oleh

Tags: makassarSulawesi SelatanToraja
Utamy Ningsih

Utamy Ningsih

Suka Membaca, Belajar Menulis.

ArtikelTerkait

Sambal Adalah Teman yang Paling Pas untuk Pisang Goreng

Sambal Adalah Teman yang Paling Klop untuk Pisang Goreng

25 Maret 2020
6 Tempat di Kota Makassar yang Sebaiknya Tidak Dikunjungi terminal mojok.co

6 Tempat di Kota Makassar yang Sebaiknya Tidak Dikunjungi

9 Desember 2021
toraja

Toraja Yang Unik, Toraja Yang Indah, Toraja Yang Toleransi

25 Mei 2019
Uang Panai': Ketika Gengsi Lebih Berharga ketimbang Cinta

Uang Panai’: Ketika Gengsi Lebih Berharga ketimbang Cinta

13 Juli 2022
Minyak Tawon, Minyak Gosok Legendaris dari Makassar Terminal Mojok

Minyak Tawon, Minyak Gosok Legendaris dari Makassar

10 September 2022
Unhas Makassar Si Jago Kandang: di Indonesia Timur, Ia Juara, di Luar Itu, Bukan Siapa-siapa

Unhas Makassar Si Jago Kandang: di Indonesia Timur, Ia Juara, di Luar Itu, Bukan Siapa-siapa

10 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.