Faktanya, Makassar dan Toraja memiliki banyak sekali perbadaan meski sama-sama merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan. Sebagai seseorang yang berdomisili di Makassar dan berkampung halaman di Toraja, saya sadar betul bahwa tidak sedikit hal-hal yang biasa terjadi di Toraja, tetapi tidak lumrah di Makassar atau bagi orang Makassar.
Satu hal yang paling umum diketahui banyak orang tentu saja adalah perihal upacara pemakaman di Toraja yang unik dan khas. Upacara pemakaman dengan sederet prosesi yang pada akhirnya memantik rasa penasaran orang-orang untuk berkunjung ke Toraja.
Selain upacara pemakaman, berikut ini setidaknya tiga hal yang biasa terjadi di Toraja, tetapi tidak lumrah di Makassar.
#1 Ngobrol pakai “aku-kamu”
Penggunaan “aku-kamu” dalam percakapan sehari-hari sebenarnya adalah hal yang umum terjadi di banyak daerah di Indonesia, termasuk di Toraja. Namun hal tersebut menjadi sesuatu yang tidak lumrah di Makassar.
Ketika orang Toraja ngobrol pakai bahasa Toraja, mereka lebih sering menggunakan kata “aku” saat menyebut diri sendiri. Sementara kata “kamu”, diposisikan sebagai kata sapaan yang bernada sopan untuk diucapkan kepada lawan bicara, utamanya orang yang lebih tua. Jika dipadankan, posisinya sama dengan kata “kita” bagi orang-orang di Makassar.
Di Toraja, sudah menjadi hal yang biasa saat ngobrol menggunakan kata “aku-kamu”. Berbeda dengan di Makassar yang jika seseorang menggunakan kata aku-kamu, biasanya akan dianggap berlebihan atau sok Jakarta.
Baca halaman selanjutnya: Di Toraja, kata “iyo” bisa digunakan untuk…




















