3 Hal Nggak Enaknya Tinggal di Kontrakan Bareng Temen

3 Hal Nggak Enaknya Tinggal di Kontrakan Bareng Temen terminal mojok.co

Zaman ketika masih maba alias mahasiswa baru, saya memilih untuk ngekos daripada ngontrak. Dengan ngekos, saya bisa lebih bebas dan nyaman. Semua fasilitas pun sudah disediakan oleh ibu kos. Mulai dari air, meja belajar, sampai WiFi. Meskipun ada beberapa kosan yang masih tidak menyediakan WiFi. Walau ngekos itu cukup menguras dompet, tapi privasi kita bisa terjaga. Mau koprol atau ngelakuin hal aneh di kos sekali pun nggak jadi masalah, asalkan tidak mengganggu penghuni kos di sebelah.

Setelah satu tahun ngekos, saya pun mencoba untuk keluar dari zona nyaman. Saya ingin mencoba untuk mengontrak rumah bersama teman. Kebetulan sebelum libur semester, saya ditawari oleh guru ngaji setempat di dekat kosan untuk ngontrak di salah satu rumah yang sudah tidak ditempati. Dulunya, rumah itu merupakan tempat santri. Namun, karena sudah tidak ada kegiatan pesantren lagi, jadilah rumah itu dijadikan kontrakan untuk para mahasiswa yang ingin mengontrak.

Mendengar tawaran beliau dan harga yang ramah di kantong, saya pun menerima tawarannya. Di situ saya pun mulai mencari kawan untuk mengontrak bersama. Tidak sampai satu minggu, saya mendapatkan tiga kawan untuk mengontrak bersama. Dua kawan dari fakultas yang sama dengan saya, dan satunya lagi dari fakultas berbeda. Meskipun jarak ke kampus lebih jauh dibanding ngekos, tapi hal itu tidak menjadi masalah.

Dengan mengontrak, tentu saya bisa jauh lebih hemat karena uang kontrakan dibagi empat orang. Selain itu, saya tidak akan kesepian. Apalagi tiga di antara kami kuliah di fakultas yang sama. Kami pun bisa sambil mengerjakan tugas bersama. Halang lebih wenak lagi, saya bisa nebeng bareng teman saat nggak bawa kendaraan ke kampus.

Meskipun benefit yang saya dapat saat ngontrak itu cukup banyak, tapi ngekos sendiri sepertinya akan jauh lebih nikmat. Saya akan membagikan hal-hal nggak enaknya ketika ngontrak bersama teman berdasarkan yang saya rasakan dua tahun ini.

#1 Privasi kurang terjaga

Hal pertama nggak enaknya ketika ngontrak bersama teman adalah privasi kita kurang terjaga. Lantaran tinggal di satu rumah yang sama, kita tidak akan bisa sebebas saat ngekos sendiri. Berbeda kalau ngontrak dengan teman-teman yang memang sudah sangat akrab seperti saya. Namun meskipun begitu, tetap saja kita harus menjaga sikap dengan teman-teman satu kontrakan. Kita tidak akan tahu perasaan seseorang meskipun terlihat baik-baik saja. Intinya, kita harus tetap menjaga adab, walau dengan teman akrab sekalipun.

#2 Pasti saja ada kebiasaan teman yang membuat kita jengkel

Setiap orang pastinya mempunyai kebiasaan yang berbeda-beda. Terlebih mahasiswa yang sedang merantau, passti ada saja tingkah-tingkahnya yang bikin jengkel. Ngontrak bersama teman konsekuensinya harus menerima semua perbedaan yang ada alias harus menerima kebiasaan masing-masing. Kalau kebiasaan masih bisa ditolerir, ya nggak masalah. Namun, kalau kebiasaannya buruk, kan bikin jengkel juga. Seperti kadang kawan saya suka menaruh baju kotor sembarangan di mana saja. Bahkan pernah menaruh di meja atau kursi tamu. Untung saja kami sudah terbiasa dan menerima meskipun kebiasaan itu harus diubah.

#3 Rumah dikunci dari dalam dan teman ketiduran

Hal paling menjengkelkan terakhir adalah saat kita sudah pulang ke kontrakan, tapi nyatanya kontrakan malah terkunci. Ketika mencoba membuka pintu dengan kunci yang kita bawa, eh ternyata pintunya dikunci dari dalam dan masih tergantung. Saat diketuk-ketuk atau dipanggil, teman kita tidak membukakannya. Pasalnya, mereka sudah tidur. Paling mengesalkannya lagi, kalau doi malah menyetel musik dengan kencang. Saya pernah menunggu hampir satu jam di luar sebelum doi membukakan pintunya. Untung saja di depan kontrakan ada masjid. Jadi, saya bisa mampir ke sana dulu sambil beribadah. Uhuk.

Nah, kira-kira begitulah hal nggak enaknya ketika kita memilih untuk mengontrak bersama teman ketimbang ngekos sendiri. Balik lagi, setiap orang punya pilihannya masing-masing. Meskipun ada beberapa hal nggak enaknya, tapi nyatanya sampai sekarang saya masih betah ngontrak bareng teman saya, kok.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version