Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

3 Hal Menyebalkan yang Saya Rasakan Ketika Bersepeda di Kota Kediri

Achmad Syafii oleh Achmad Syafii
24 Februari 2022
A A
3 Hal Menyebalkan yang Saya Rasakan Ketika Bersepeda di Kota Kediri

3 Hal Menyebalkan yang Saya Rasakan Ketika Bersepeda di Kota Kediri (pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pandemi, selain mengenalkan protokol kesehatan, juga mengenalkan kembali kebiasaan bersepeda bagi warga Indonesia. Dan seperti yang kita tahu, protokolnya diabaikan, namun kebiasaan bersepeda tetap berjalan. Dan Kediri, jelas tak ketinggalan tren tersebut.

Saya menyadari bahwa sebagai warga negara yang baik, ikut-ikutan tren sudah menjadi sebuah kewajiban yang jika ditinggalkan akan membuat menjadi asing. Tak ayal, hampir setiap minggu saya bersepeda berkeliling kota. Menyusuri setiap jalanan Kota Kediri yang mungkin sebentar lagi akan menjadi kenangan bagi saya. Ya, sebentar lagi saya akan lulus kuliah dan meninggalkan kota kecil ini.

Tetapi, bersepeda di sini bukannya tanpa halangan. Tidak seperti bersepeda di Kota Yogya yang sebagian jalanannya sudah mulus dan memiliki jalur khusus sepeda. Di sini, tidak seenak itu. Ada beberapa hal yang tak enak dan menyebalkan menurut saya jika bersepeda di Kediri.

#1 Jalur khusus sepeda yang kurang terawat

Di Kediri, terkhusus di kotanya, hanya ada beberapa jalan saja yang memiliki jalur khusus sepeda. Misalnya, Jalan Raung. Di jalan yang sering dilalui sista-sista Kediri untuk jajan ke daerah GOR Jayabaya ini, adalah salah satu jalan yang memiliki jalur khusus sepeda di sebelah kanan dan kiri. Dimulai dari perempatan Muning, lalu ke selatan, dan berakhir di pertigaan pasar burung GOR.

Selain itu, jalur khusus sepeda juga ada di Jalan Sudanco Supriadi, Jalan KDP Slamet, sepanjang Jalan Veteran, dan Jalan Laksda Agung Suprapto. Ini untuk yang berada di barat Sungai Brantas. Sedangkan yang di timur sungai, jumlah jalan yang memiliki jalur khusus sepeda lebih banyak. Misalnya di Jalan Diponegoro, Jalan Hasanudin, Jalan Teuku Umar, dan Jalan Imam Bonjol.

Rata-rata jalan yang saya sebutkan di atas, jalur sepedanya tak terawat dengan baik. Misalnya yang berada di Jalan Imam Bonjol, jalur sepeda di sana yang masih terlihat jelas hanya beberapa meter saja. Tepatnya berada di Jembatan Ngadisimo, dekat SPBU Ngadisimo-Ngadirejo. Selain di jalan itu, beberapa jalur sepeda memang tidak hilang, tetapi ruas jalannya “gronjal-gronjal” dan bergelombang karena akar pohon.

(jalan rusak pixabay.com)

Namun, bukan untuk menganggap remeh, sebenarnya ini tidak terlalu bermasalah jika melihat jumlah pesepeda di Kediri yang masih belum terlalu ramai. Atau, jika dibandingkan dengan ramainya jalanan Kota Kediri yang hanya di beberapa ruas jalan saja. Pesepeda masih punya banyak pilihan untuk memilih jalan yang aman bagi mereka.

Baca Juga:

Alasan Golden Theater Kediri Masih Bertahan dan Tetap Ada di Hati Masyarakat Kediri

Alasan Nganjuk dan Blitar Akan Selalu Ada di Bawah Kediri dan Malang padahal Potensial

#2 Alih fungsi jalur khusus sepeda

Untuk hal tak mengenakkan ini, terdapat hampir di semua ruas jalan. Misalnya yang ada di utara Pasar Bandar, di Jalan KDP Slamet. Di sana, pesepeda yang memutar dari Monumen Sekartaji dan ingin menuju ke arah Bandar atau Jalan Veteran, harus berhati-hati. Sebab, jalur khusus sepeda di sana digunakan untuk parkir mobil. Hampir setiap hari, selalu ada mobil yang terparkir di sana. Jika bersepeda melewati jalan itu, minimal harus menengok ke belakang jika hendak ke tengah untuk menghindari mobil yang terparkir di sana. Kendaran yang diparkir di atas jalur khusus sepeda, sebenarnya tidak hanya di jalan itu. Ada beberapa jalan lain yang kondisinya sama dan memakan hak pesepeda.

Selain itu, di ruas jalan lain yang memiliki jalur khusus sepeda, misalnya di sepanjang Jalan Veteran. Di sana, sebagian jalur khusus sepeda tertutup oleh gerobak pedagang. Tak ayal, kondisi itu membuat pesepeda yang melewati jalan itu harus mengalah untuk sedikit ke tengah agar tetap bisa jalan. Itu pun bukan tanpa risiko, mungkin saja pesepeda dapat di seruduk dari belakang oleh pengendara lain. Yang paling menyebalkan adalah ketika kita sebagai pesepeda menghindari pedagang itu, lalu sedikit ke tengah, akan ada suara klakson yang selain memekakkan telinga, kadang juga “ngeget-geti”. Kan yo risi to, Bosku. Kene i pengen bersepeda dengan aman dan tenang, je.

(jalur sepeda pixabay.com)

#3 Pengendara yang melawan arus

Selain dua hal di atas, yang menyebalkan ketika bersepeda di Kota Kediri adalah beberapa masyarakatnya yang suka melawan arus. Memang tidak semua, tapi banyak. Selama dua tahunan saya di sini dan bersepeda mengelilingi wilayah kotanya, hampir selalu saya bertemu dengan orang-orang yang suka melawan arus ini.

(kecelakaan sepeda shutterstock.com)

Keluhan saya tentu saja beralasan. Bayangkan ketika bersepeda, mau nggak mau kan kita harus di pinggir, biar aman dari serempetan kendaraan lain yang jalannya lebih cepat. Lalu dari depan ada kendaraan lain yang melawan arus dan menyerobot hak pesepeda, apa nggak mangkel?

Lagi-lagi, di sini pesepeda terpaksa ngalah lagi. Padahal yang salah mereka, mengambil hak orang. Kalau mereka yang ngelawan arus ini mau berhenti sejenak ketika menyadari kendaraan lain yang memang berada di jalurnya, tidak masalah. Masalahnya mereka ini merasa tidak bersalah dan yasudah, nyelonong aja.

Mungkin hanya tiga hal itu saja yang menurut saya menyebalkan ketika memilih untuk bersepeda di Kota Kediri. Selebihnya saya kembalikan ke para pesepeda di Kediri Raya. Mau disikapi seperti apa. Untuk penutup, saya menyarankan untuk para pesepeda agar mlipir ke pinggiran kota saja, ke desa-desa. Mengingat Kediri diapit empat gunung yang jika dapat menemukan angle yang pas untuk menikmatinya, insyaallah tidak menyesal.

Penulis: Rezha Rizqy Novitasary
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Februari 2022 oleh

Tags: jalur sepedakediri
Achmad Syafii

Achmad Syafii

Pengangguran yang suka ngopi. Kalau tidak sedang menganggur, suka menulis puisi. Monggo srawung ke @_achmad_syafii

ArtikelTerkait

Simpang Tiga Mengkreng Sebenarnya Milik Kediri, Nganjuk, Atau Jombang?

Simpang Tiga Mengkreng Sebenarnya Milik Kediri, Nganjuk, Atau Jombang?

26 September 2024
Kediri, Kota Paling Romantis tapi Tragis di Jawa Timur (Unsplash)

Kediri, Kota di Jawa Timur yang Menyimpan Kisah Cinta Paling Tragis dan Abadi dalam Sejarah

24 Januari 2024
4 Rekomendasi Warung Kopi di Sekitar IAIN Kediri

4 Rekomendasi Warung Kopi di Sekitar IAIN Kediri

31 Januari 2022
Naik Kereta Dhoho Penataran dari Surabaya ke Kediri: Mata Dimanjakan, tapi Punggung Tersiksa

Naik Kereta Dhoho Penataran dari Surabaya ke Kediri: Mata Dimanjakan, tapi Punggung Tersiksa

9 Agustus 2025
4 Keunikan Kota Kediri yang Tidak Dimiliki Kota Lain Terminal Mojok

4 Keunikan Kediri yang Tidak Dimiliki Daerah Lain

24 Agustus 2022
deli serdang bandara kediri bandara adi soemarmo boyolali mojok

Dilema Proyek Bandara Kediri: Ekonomi Lancar, tapi Lingkungan Jadi Ambyar

10 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.