Memberikan laba besar kepada bank konvensional
Saya nggak bisa memungkiri kinerja apik BSI selama tahun 2022. Bahkan, tak cukup cuma dibilang apik saja, melainkan sangat impresif. Dilansir dari CNBC Indonesia, aset bank ini berkembang 15,24 persen atau hampir Rp360 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI menyentuh angka 261,41 triliun atau naik 12 persen. Dan, pembiayaan BSI pun turut mengalami pertumbuhan sampai 21,26 persen, dalam situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Bukan cuma nasabah BSI saja yang senang melihat data-data tersebut. Tentu yang paling senang setelah melirik data itu adalah para pemilik saham. Baik publik sebagai pemilik saham minoritas. Maupun tiga bank konvensional sebagai pemilik saham mayoritas.
Kita ambil contoh salah satu pemegang saham mayoritas yaitu BNI. Berdasarkan data dari majalah Tempo edisi 23 April 2023, tahun lalu, BNI mendapatkan Rp1 triliun dari pembagian keuntungan BSI. Nominal yang tidak sedikit. Dan, itu baru BNI, apalagi Bank Mandiri yang punya saham di atas 50 persen.
Maka, nggak heran kalau bank syariah selalu kalah modal dengan bank konvensional. Sangat sulit mengejar jumlah modal milik bank konvensional. Lha wong, keuntungan BSI saja akhirnya lari ke bank konvensional. Bener apa bener?
Nggak masuk 10 besar bank syariah terbesar di dunia
Indonesia masuk 10 besar negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Tepatnya Indonesia bertengger di posisi empat dengan jumlah penduduk 276,639 juta jiwa. Selain itu, Indonesia adalah negara dengan total penduduk muslim terbesar di dunia. Total penduduk muslim di Indonesia adalah 231 juta jiwa pada tahun 2021.
Sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia punya BSI, bank syariah terbesar di Indonesia. Sayangnya, BSI nggak masuk kategori 10 bank syariah terbesar di dunia. Bank ini cuma mampu bertengger di urutan 14 bank syariah terbesar di dunia. Padahal, bank ini lahir dari hasil merger tiga bank syariah besar di Indonesia, yaitu Bank Mandiri Syariah, BNI Syariah dan BRI Syariah.
Begitu sekiranya tiga fakta menarik tentang BSI yang mungkin kamu belum tahu. Sebenarnya, saya mau memasukan satu fakta menarik lagi, yaitu BSI kurang transparan dalam kasus gangguan layanan perbankannya kemarin. Awalnya ngaku maintenance system, faktanya malah kena serangan siber. Fakta itu sengaja nggak saya masukan, soalnya mayoritas nasabahnya mungkin sudah tahu fakta kalau BSI kurang transparan pada kasus tersebut.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 5 Hal yang Sering Ditutup-tutupi Soal Bank Syariah
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.