Beberapa waktu lalu, saya membaca tulisan Dosa yang Sering Dilakukan para Penikmat Bakso yang ditulis ole Iqbal AR. Dalam tulisannya tersebut, Mas Iqbal mengutarakan ada tiga dosa yang sering dilakukan penikmat baso. Yaitu, terlalu banyak menambahkan sayuran, terlalu banyak saus dan kecap, dan tak menghabiskan kuahnya.
Saya tak mau membahas apakah ketiga perilaku itu termasuk dosa atau nggak. Baiknya sih, ditanyakan saja langsung ke MUI. Nah, daripada membahas hal tersebut, saya ingin membahas dosa-dosa yang sering dilakukan penjual mi bakso. Dosa-dosa ini kurang disadari banyak orang bahkan oleh tukang bakso itu sendiri. Nah, apa saja dosa-dosa yang biasa dilakukan tukang bakso?
#1 Mengambil mi dan sayuran langsung pakai dari tangan
Tak sedikit abang tukang bakso yang mengambil mi dan sayuran langsung dengan tangannya. Saya lumayan sering bertemu dengan tukang bakso seperti itu. Seharusnya, mereka mengenakan sarung tangan plastik pada tangannya. Jadinya, mi, bakso, dan sayurannya tetap steril saat akan disajikan.
Kalau ada keringat yang menempel pada tangannya, jadi jorok, kan? Selain itu, bisa saja ini akan mengurangi lezatnya si bakso tersebut. Dan amit-amit, kalau konsumennya punya daya tahan tubuh yang rentan, jadi malah sakit.
#2 Menuangkan kecap, saus, sambal, atau cuka dengan takaran di luar sepengetahuan pembeli
Beberapa waktu lalu, saya membeli mi bakso yang melewati rumah saya. Saat saya berada di samping tukang baksonya, ibu saya memanggil. Jadi, saya masuk ke rumah. Saat saya kembali, ternyata baksonya sudah tercampur dengan saus dan sambal dalam takaran yang cukup banyak. Masalahnya, saya nggak terlalu suka bakso yang terlalu pedas. Lantaran saya nggak kuat pedas, bakso tersebut akhirnya malah nggak kemakan.
Kalau saja, tukang baksonya tersebut lebih bersabar, pasti takaran saus dan sambalnya bisa pas dengan lidah saja. Ini tentu bikin si bakso nggak mubazir, kan?
Oleh karena itu, wajib hukumnya seorang tukang bakso menanyakan dulu takaran saus dan sambal pada pembelinya. Atau setidaknya, ya minta pembeli untuk ngambil sendiri sesuai selera, lah.
#3 Kurang memperhatikan kebersihan mangkuk dan sendok
Suatu hari, teman-teman saya berkunjung ke rumah saya. Saat lagi asyik ngobrol, tukang bakso dorongan melewati rumah saya. Karena kami lapar, kami pun memanggilnya. Teman saya saat itu ada 5 orang sementara mangkuk di rumah saya hanya ada tiga. Oleh karena itu, kami memilih untuk menggunakan mangkuk milik abang tukang baksonya.
Lalu, si tukang bakso mengambil ember dari kolong gerobak untuk mencuci mangkuk dan sendok miliknya. Tapi ternyata, ia hanya menggunakan air tersebut untuk mencuci mangkuk. Bahkan, airnya pun bekas cucian mangkuk sebelumnya. Padahal, seharusnya ia menggunakan sabun cuci agar peralatan makannya lebih bersih. Pun kalaupun tidak menggunakan air mengalir, setidaknya ia menggunakan air baru, bukan yang habis pakai.
Itulah, tiga dosa tukang bakso yang harus ditinggalkan segera demi kenyamanan, kesehatan, dan kebahagiaan bersama.
Sumber Gambar: Unsplash