Klaim budaya Indonesia secara halus
Upin Ipin bukan sekadar animasi hiburan saja. Lambat laun ia menjelma menjadi alat diplomasi budaya yang ampuh bagi Malaysia. Serial ini kerap mengangkat budaya asal Malaysia. Otomatis, duo kembar ini berperan sebagai alat promosi kebudayaan Malaysia secara halus.
Upin Ipin pernah menayangkan beberapa kebudayaan Indonesia dalam beberapa episodenya. Misal, lagu Rasa Sayange, batik, keris, wayang kulit, lemang, hingga rendang. Penikmat Upin Ipin dari luar Indonesia bisa dengan mudah menganggap bahwa semua kebudayaan itu asli dari Malaysia. Jika dibiarkan, negara kita akan kalah pengakuan di tingkat internasional.
Malaysia dan Indonesia memang punya sejarah panjang soal klaim budaya. Memiliki akar sejarah yang serumpun sebagai bangsa Melayu membuat dua negara ini punya kemiripan budaya. Di Indonesia, kemiripan ini sangat mudah dijumpai di Pulau Sumatera yang secara geografis lebih dekat dengan Negeri Jiran.
Sebenarnya, selisih paham tentang klaim kebudayaan ini menarik untuk dibicarakan. Alih-alih saling ribut, perwakilan Indonesia dan Malaysia harusnya bisa duduk bersama untuk mempelajari sejarah nenek moyangnya bangsa Melayu. Dengan begitu, akan muncul rasa saling menghargai kebudayaan satu sama lain.
Bikin anak-anak kecanduan makan ayam goreng
Sudah menjadi rahasia umum bahwa ayam goreng adalah makanan yang paling disukai oleh si kembar. Kegemaran Upin dan Ipin pada ayam goreng telah disebutkan berkali-kali dalam serial itu. Bahkan, digambarkan dalam adegan meja makan yang menggugah selera. Saking cintanya dengan ayam goreng, mereka pernah menolak makan karena hari itu Kak Ros tidak menyajikan ayam goreng di meja makan.
Repetisi scene Upin dan Ipin makan ayam goreng jadi semacam doktrin bagi penonton anak-anak. Di benak mereka terbentuk narasi bahwa ayam goreng itu lezat, makan nggak akan lengkap tanpa kehadiran ayam goreng. Akibatnya, anak-anak yang hobi nonton Upin Ipin jadi kecanduan sama ayam goreng. Mereka meniru tabiat si kembar yang malas makan kalau nggak ada ayam goreng.
Paling ekstrem, anak-anak jadi susah disuruh makan sayur dan buah. Coba saja dari awal Upin dan Ipin diceritakan hobi makan sayur sop, pasti anak-anak jadi ikut-ikutan suka makan sayur yang nutrisinya lebih kompleks.
Upin Ipin memang memiliki sederet dampak negatif yang sulit dihindari. Sebagai orang dewasa, sudah menjadi tugas kita untuk mendampingi anak-anak agar mereka tidak salah memahami apa yang mereka tonton. Meski demikian, harus diakui jika tayangan asal Malaysia ini memang memiliki banyak pengajaran yang baik bagi anak-anak.
Hingga saat ini belum ada animasi asal Indonesia yang bisa menyaingi kualitas Upin Ipin, terutama dari segi materi ceritanya. Tidak mengherankan kalau duo botak ini masih akan menjadi idola bagi anak-anak dan masyarakat Indonesia.
Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 4 Episode Upin Ipin yang Cukup Ditonton Sekali Seumur Hidup
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.