Kursi besi Indomaret belakangan semakin mendapat perhatian dari para pelanggan atau setidaknya para pengunjung Indomaret yang singgah saat melakukan perjalanan. Secara kolektif, para pengunjung sepakat memberi penilaian baik terhadap eksistensi kursi yang ada di banyak gerai Indomaret tersebut. Testimoni baik ini tersebar di banyak platform media sosial. Bahkan, sampai ada yang sudi mencarikan berapa perkiraan harga kursi besi tersebut di kolom komentar melalui beberapa toko online.
Saya dan kamu yang pernah merasakan nikmatnya duduk di kursi besi Indomaret yang dimaksud sambil melamun, menyeruput kopi atau minuman botolan, ditambah makan camilan, pasti akan setuju dengan testimoni yang beredar. Menurut saya, tidak ada celah untuk didebat sama sekali.
Uniknya, duduk di kursi besi Indomaret ini seakan menjadi tren lintas generasi. Baik secara disengaja yang diniatkan sambil nongkrong bersama atau tidak disengaja karena sekadar ingin singgah, istirahat, dan melepas penat.
Itulah kenapa, saya pikir, ini adalah momen yang tepat bagi Indomaret untuk memberi ruang kepada kursi besi untuk dijadikan salah satu branding terbaru, menemani si Domar, semut yang sudah menjadi maskot Indomaret selama bertahun-tahun. Ya, setidaknya ada tiga pertimbangan kenapa kursi besi Indomaret layak dijadikan salah satu branding yang cukup kuat.
Pertama, kursi besi Indomaret relate dengan persoalan banyak pelanggan
Jika tim branding, media sosial, atau yang diberi wewenang untuk melakukan marketing (peningkatan penjualan) jeli melihat komentar warga saat kursi besi Indomaret menjadi trending, pasti akan kesengsem senang sendiri. Sebab, tugas mereka sedikit terbantu. Indomaret, dengan sendirinya, menjadi bahan perbincangan yang positif bagi banyak pelanggannya.
Nilai plus lainnya, persoalan yang dialami para pelanggan serupa, meski tidak sama. Hal yang diceritakan saat duduk di kursi besi itu, tidak jauh dari kehidupan sosial, berbagai masalah hidup, percintaan, sampai mumetnya pekerjaan. Mungkin kursi besi Indomaret tidak menyelesaikan masalah, tapi setidaknya bisa menjadi pelarian sementara sambil mengumpulkan keyakinan untuk melanjutkan perjuangan.
Baca halaman selanjutnya: Terbentuk secara organik dari lubuk hati pelanggan paling dalam…