Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

3 Alasan Kenapa Punya Rumah Tingkat Ternyata Nggak Seindah Bayangan

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
15 September 2021
A A
3 Alasan Kenapa Punya Rumah Tingkat Ternyata Tidak Seindah Bayangan terminal mojok (1)
Share on FacebookShare on Twitter

Salah satu tantangan punya rumah di perumahan adalah keterbatasan lahan. Ini kita bicara soal perumahan rakyat pada umumnya, lho ya. Yang luasnya paling hanya sekitar 80 sampai 150 meter persegi. Saking terbatasnya, jangan heran kalau di perumahan, banyak mobil yang parkir di pinggir jalan. Di salah satu blok di perumahan saya, misalnya. Dalam satu gang, bisa ada 3 mobil terparkir di luar rumah. Belum termasuk mobil yang parkirnya masuk rumah, tapi moncongnya nongol ke luar. Ampun, dah.

Nah, untuk menyiasati keterbatasan lahan, warga perumahan nggak punya pilihan lain selain mengubah rumah mereka jadi bangunan dua lantai. Ya gimana? Mau beli rumah tetangga? Nggak pasti juga, kan, rumah mereka bakal dijual atau nggak? Memang paling bener ya bikin rumah tingkat. Dan mengubah rumah dari yang semula satu lantai jadi dua latai itulah yang beberapa waktu silam saya lakukan.

Setelah dijalani, ternyata punya rumah tingkat nggak seindah bayangan saya. Padahal waktu saya masih bocah, sempat pengin banget punya rumah tingkat. Kayak seru gitu. Ealah, sekarang setelah terwujud malah nganu.

Pertama, capek. Kalau kalian lihat di infotainment ada rumah artis yang tangganya melintir-melintir kayak makaroni spiral, nggak usah ngiri. Tetaplah bersyukur dengan ketiadaan tangga di rumah kalian. Sesungguhnya, keberadaan tangga menuju lantai dua adalah siksaan bagi sepasang kaki kita. Pegel, Ngab, pegel. Kan kita bukan Minato Namikaze yang bisa teleportasi.

Dulu, waktu rumah belum ditingkat, saya biasa pulang kerja langsung dasteran lanjut selonjoran. Sekarang? Harus menaiki anak tangga dulu. The real berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian ini, sih. Tambah kesel lagi kalau pas sudah sampai atas, terus sadar ada sesuatu yang ketinggalan di bawah. Whoaaa, auto pengin terjun, tapi nggak jadi. Takut mati soalnya. Akhirnya pakai jurus andalan: “Kak, minta tolong, dong…”

Termasuk kalau pas waktunya tidur malam. Dulu biasa tinggal jalan sebentar, buka pintu, dan langsung rebahan. Sekarang harus naik-naik ke puncak tangga dulu. Duh. Sering banget kalau kayak gini malah bikin ngantuknya hilang berganti pegel. Sem.

Kedua, was-was. Meski saat pembangunan sudah dipastikan menggunakan bahan berkualitas, tapi rasa was-was barangkali roboh tetaplah ada. Kebetulan, kamar saya ada di lantai dua. Persis di bawah kamar saya adalah kamar anak saya yang nomor dua. Pernah suatu kali pas mau tidur, tiba-tiba saja saya membayangkan bagaimana kalau tiba-tiba bangunan roboh? Reruntuhannya pasti bakal mengenai anak saya yang ada di lantai satu. Duh. Overthinking-nya kelewatan banget, ya? Maklum, penghuni lantai dua anyaran, jadi masih norak. Ups.

Ketiga, mahal. Dengan kondisi rumah yang sekarang berlantai dua, saya nggak kepikiran secuil pun untuk tambah lantai jadi rumah lantai tiga apalagi empat. Nggak lah. Cukup. Nggak sanggup duitnya. Mahal.

Baca Juga:

3 Hal tentang Perumahan Cluster yang Bikin Orang-orang Bepikir Dua Kali sebelum Tinggal di Sana

Ketika Ibu Rumah Tangga Bisa Membeli Rumah dari Mengumpulkan Sampah

FYI, biaya pembangunan rumah tingkat ini memang nggak main-main. Penyebabnya, rumah bertingkat membutuhkan dek lantai sebanyak dua/lebih lapis, untuk lantai dasar dan lantai atas. Nah, membuat dek yang di lantai atas ini yang sulit. Kalau lantai bawah, kan, lantainya menempel pada lantai, jadi yang diperlukan hanya meratakan tanah dan memasang lantai.

Ini juga berkaitan dengan proses konstruksinya. Membangun rumah satu lantai nggak memerlukan scaffolding. Lain halnya dengan bangunan bertingkat yang membutuhkan scaffolding sebagai penyangga. Apalagi kalau jumlah lantainya banyak. Harus sewa crane segala. Ya kali sewa crane murah. Intinya, memutuskan membangun rumah bertingkat berarti harus rela membuat lubang jahanam di tabungan yang kalian miliki.

Meski ternyata memiliki rumah tingkat nggak seindah bayangan, harus tetap saya lakoni. Lha, wong rumahnya sudah jadi, kok. Toh saya yakin tetap ada sisi positifnya. Masalahnya, saya nggak tahu sisi positifnya nyelip di mana. Saya belum nemu soalnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 September 2021 oleh

Tags: dua lantaiRumah
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

4 Tips Buat Kalian yang Berencana Bikin Rumah di Masa Pandemi Terminal Mojok

4 Tips Buat Kalian yang Berencana Bikin Rumah di Masa Pandemi

4 Januari 2021
Menjawab Misteri Kenapa Ibu Lebih Mudah Menemukan Barang Hilang di Rumah

Menjawab Misteri Kenapa Ibu Lebih Mudah Menemukan Barang Hilang di Rumah

16 Februari 2023
5 Aturan Tidak Tertulis di Rumah. Sederhana, tapi Bisa Bikin Runyam kalau Tidak Dipatuhi Mojok.co

5 Aturan Tidak Tertulis di Rumah. Sederhana, tapi Bisa Bikin Runyam kalau Tidak Dipatuhi

22 September 2024
MTV Cribs, Acara Lawas yang Mengajak Kita untuk Bersyukur

MTV Cribs, Acara Lawas yang Mengajak Kita untuk Bersyukur

1 Juni 2022
3 Resep Rahasia yang Bikin Pariwisata Jogja Sukses trotoar

Jogja Istimewa: Ketika Trotoar Lebih Penting dari Rumah Rakyat

11 Januari 2023
rumah panggung mojok

Keunikan Rumah Panggung yang Tidak Dimiliki Rumah Masa Kini

11 November 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.