Kalau mendengar kata “Cibubur”, yang ada di pikiran kita mungkin Buperta, yang kerap jadi pusat Jambore Pramuka nasional. Tempat tersebut juga kerap dijadikan lokasi syuting sinetron maupun film. Jadi, meski nggak pernah ke sana, kalian mungkin pernah melihat cuilan Kelurahan Cibubur dari sinetron atau film.
Tapi, daerah ini tak hanya terkenal gara-gara Buperta. Pada masa Orde Baru, daerah ini bersinar karena pengaruh wacana mega proyek Kota Mandiri Jonggol yang digadang-gadang sebagai ibu kota baru pada masa tersebut. Cibubur kecipratan getahnya, pengembang berbondong-bondong membangun perumahan dan sejenisnya di tempat ini.
Nama Cibubur adalah gabungan dari kata “ci” yang berarti air dan “bubur” yang berarti… bubur. Iya, beneran gitu. Gara-gara sungai daerah tersebut airnya keruh karena lumpur dan mirip bubur, makanya dinamai Cibubur. Informasi ini saya dapat dari buku 212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe (Ufuk Press, 2012) karya Zaenuddin HM.
Satu hal yang bikin daerah ini beda dengan daerah lain adalah kelengkapannya. Maksudnya, daerah ini serba-ada. Semua kebutuhan terpenuhi di daerah ini, gara-gara letaknya yang amat strategis. Agar nggak bingung, saya jelasin.
#1 Infrastruktur
Kelurahan Cibubur ini merupakan daerah sentral penghubung antara Jakarta dan Bogor. Dari fakta itu saja, terlihat kalau daerah ini merupakan wilayah strategis. Maka dari itu, banyak pengembang yang bikin perumahan segala jenis di daerah ini. Selain perumahan, dibangun juga apartemen dan hotel yang makin lama makin banyak.
Selain perumahan, pasar dan pusat perbelanjaan pun tak luput dibangun. Orang yang tinggal di daerah ini jelas tak punya kebingungan untuk berbelanja. Mall ada, pasar ada, isinya juga lumayan lengkap, kurang apa coba?
Semua itu dilengkapi dengan dibangunnya tol Cimanggis-Jatikarya, yang bikin kemacetan di Cibubur berkurang secara signifikan. Dah, nyenengin banget.
#2 Kuliner
Tinggal menyusuri pinggiran jalan Cibubur, kalian akan menemukan makanan yang sangat beragam. Dari perbatasan jalan Raya Bogor hingga perbatasan Cileungsi, kita akan menemukan berbagai kuliner dari model tepi jalan, kafe modern ataupun tradisional, restoran elite, hingga tempat makan pinggir danau.
Tempat-tempat tersebut juga menyajikan pilihan macam masakan Nusantara, Asia, hingga masakan Barat. Kalau ada waralaba baru atau makanan viral, dalam waktu singkat, pasti buka gerai di Cibubur. Semua jenis kuliner ada di tempat ini, semata karena pasti laku karena pasarnya begitu luas.
#3 Transportasi umum
Sebagai wilayah penyambung, Cibubur memiliki akses transportasi umum yang cukup banyak. Beragam kendaraan dari jenis bus antarprovinsi, dalam kota, angkot, hingga bus kecil melewati ruas Cibubur ini yang memiliki jurusan Terminal Cileungsi ataupun Buperta.
Daerah ini juga punya banyak persinggahan transportasi umum dan yang pasti, halte busway. Kalau sudah selesai dibangun, Cibubur juga akan dilewati LRT yang pastinya bikin pilihan transportasi umum makin beragam.
Berbagai kebutuhan yang tersedia di Kelurahan Cibubur ini sangat memanjakan dan membantu bagi masyarakat yang bermukim di sini. Maka dari itu, tak berlebihan kalau saya menyebut daerah ini adalah daerah serba-ada. Kalau belum, ada nanti juga pasti ada. Tunggu aja itu mah, saya yakin.
Apalagi kemacetan, beuh. Jelas ada itu mah.
Penulis: Alvin Liasta Tarigan
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Memangnya Ada Tempat Wisata di Solo?