Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

12 Kosakata yang Sering Digunakan Orang Depok

Sri Hastutiningsih oleh Sri Hastutiningsih
5 Maret 2022
A A
12 Kosakata yang Sering Digunakan Orang Depok Terminal Mojok.co

12 Kosakata yang Sering Digunakan Orang Depok (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bahasa sehari-hari penduduk asli kota Depok adalah bahasa Betawi, lebih tepatnya Betawi Ora. Betawi Ora termasuk bahasa Betawi pinggiran yang agak berbeda dari bahasa Betawi tengahan, terutama dalam hal kosakatanya. Hal ini dikarenakan bahasa Betawi Ora banyak menyerap bahasa daerah lain, seperti bahasa Jawa dan Sunda. Disebut bahasa Betawi Ora karena orang Depok sering menggunakan kata “ora” dalam percakapan sehari-hari. Ora merupakan kata serapan dari bahasa Jawa.

Nah, berikut adalah beberapa kosakata yang Depok banget. Pasalnya, penduduk asli Depok sering kali menggunakannya dalam percakapan sehari-hari mereka.

#1 Ora

Penduduk asli Depok lebih sering menggunakan kata “ora” daripada kata “tidak”. Dari seringnya penggunaan kata “ora” inilah, bahasa yang digunakan masyarakat Depok, terutama penduduk asli disebut Betawi Ora.

Kata “ora” merupakan kata serapan dari bahasa Jawa yang memiliki arti “tidak”. Contoh penggunaan dalam kalimatnya adalah, “Ora punya duit.” Artinya adalah tidak punya uang.

#2 Ilok atau Ilokan

Kata ilokan mempunyai arti “masa” atau “masa iya”. Contoh penggunaan dalam kalimat adalah seperti ini, “Ilokan anak wadon pulang malem.” Artinya, “Masa anak perempuan pulang malam”. Atau contoh lainnya, “Ilokan beli minyak ge antre.” Artinya, “Masa iya beli minyak aja antre.”

#3 Ge atau Go

Orang Depok sering kali menggunakan kata “ge” atau “go” dalam percakapan sehari-hari yang bisa diartikan “saja”. Misalnya, “Saya ge belom madang dari pagi.” Artinya, “Saya aja belum makan dari pagi”. Contoh yang lain, “Beras sekilo ge udah mahal pisan.” Artinya, “Beras sekilo saja mahal sekali.”

Penjual beras di salah satu pasar di Depok (Shutterstock.com)

#4 Bae

Kata “bae” biasanya digunakan di akhir kalimat. Terjemahan bebasnya bisa diartikan “saja”. Contoh dalam kalimatnya adalah seperti ini, “Ke mana bae?” (ke mana saja?) atau “Bangun dah, molor bae!”(Bangun, deh, tidur aja!)

#5 Anoan

Kita sering kali menyebut sesuatu dengan kata “anu”. Anu kalau dalam percakapan masyarakat Depok, terutama penduduk asli adalah “anoan”. Misalnya, dua orang bercakap tentang rumah yang bocor. Salah satu dari dua orang tersebut berkata, “Anoannya lu benerin bae.” Ia berkata seperti itu sambil menunjuk genteng. Jadi, anoan yang dimaksud orang tersebut adalah genteng.

Baca Juga:

8 Tradisi Unik Orang Depok yang Masih Ada, meski Sudah Jarang Dilakukan

3 Alasan Bahasa Betawi Ora Layak Jadi Muatan Lokal di Depok

#6 Menan atau bodo nanan

Menan bisa diartikan bodo amat. Misalnya, seseorang sedang berbicara mengenai kehebatan politikus kebanggaannya kepada seseorang. Namun, lawan bicaranya tersebut cenderung tidak peduli atau bahkan apatis. Lantas, ia mengucapkan “menan”.

Kata ini bisa juga untuk menunjukkan ketidakpedulian seseorang terhadap sesuatu. Misalnya, seorang ibu yang mendengar anaknya mengadu karena dipukul temannya bilang, “Menah ah, pan udah dibilangin jangan maen ama dia, kena gaplok, kan lu.” Artinya, “Bodo amat ah, kan sudah dibilangin jangan main sama dia, dipukul, kan kamu.”

Orang Depok tengah berkumpul dan berdoa (Shutterstock.com)

#7 Bagen

Bagen memiliki arti “biar” atau “biarkan”. Contoh dalam kalimatnya adalah seperti ini, “Bagenin bae!”(Biarin aja!) atau, “Bagen, ah sudah dikasih tau kagak ngarti pisan.” (Biar, ah sudah dikasih tahu tapi nggak ngerti banget.)

#8 Hetdah atau Etdah

Orang Depok sering kali mengucapkan “hetdah” untuk menunjukkan kekesalan atau keheranan akan sesuatu. Misalnya, “Hetdah, ini bocah dibilangin susah bener yak!” atau, “Hetdah, harga minyak naik lagi?!”

#9 Ngapah

“Ngapa” memiliki arti “kenapa”. Jadi, kosakata ini merupakan kata tanya. Contoh kalimat yang menggunakan kata “ngapah” dalam percakapan sehari-hari orang Depok adalah seperti ini, “Emang ngapah?” (Memang kenapa?)

#10 Taek atau Taik

Ini bukan sejenis kata pisuhan dengan menggunakan nama kotoran, ya. Kata ini sukses membuat saya tertawa ngakak ketika awal-awal menjadi warga Depok. Kata “taek” dalam percakapan sehari-hari orang Depok mempunyai arti “naik”. Berikut adalah contoh penggunaan dalam kalimat, “Bantu baba lu taekin genteng, gih!” (Bantu ayahmu naikin genteng). Atau contoh lainnya, “Libur taek-taekan piknik ke mana, Mpok?” (Libur kenaikan kelas piknik ke mana, Mbak?)

Lambang Kota Depok (Shutterstock.com)

#11 Pisan

Masyarakat Depok juga sering menambahkan kata “pisan” dalam beberapa percakapan. Kata yang merupakan serapakan dari bahasa Sunda dan Jawa ini bisa diartikan “banget”. Contoh kalimatnya seperti ini, “Kagak ngarti pisan bocah dibilangin!” (Nggak ngerti banget si anak dibilangin.)

#12 Kagak danta

“Kagak danta” mempunyai arti “tidak jelas”. Contoh penggunaan dalam kalimatnya seperti ini, “Apaan, sih, Lu? Kagak danta pisan!” (Apaan, sih kamu, nggak jelas banget.)

Setelah kamu mengetahui beberapa kata dasar di atas, kalau ngobrol sama orang Depok nggak perlu bingung-bingung amat lagi, lah, ya.

Penulis: Sri Hastutiningsih
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 Maret 2022 oleh

Tags: Betawi OraOrang Depok
Sri Hastutiningsih

Sri Hastutiningsih

Hanya emak-emak yang kurang pintar.

ArtikelTerkait

8 Tradisi Unik Orang Depok yang Masih Ada, meski Sudah Jarang Dilakukan Terminal Mojok.co

8 Tradisi Unik Orang Depok yang Masih Ada, meski Sudah Jarang Dilakukan

29 Maret 2022
3 Alasan Bahasa Betawi Ora Layak Jadi Muatan Lokal di Depok terminal mojok.co

3 Alasan Bahasa Betawi Ora Layak Jadi Muatan Lokal di Depok

27 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.