MOJOK.CO – Muka jerawatan saja udah sukses bikin stres. Apalagi kalau sampai jerawat tersebut meradang. Berikut beberapa cara supaya jerawat tidak semakin meradang, sehingga nggak bikin kita batal ikut reuni 212 SMA.
Kulit apalagi muka yang berjerawat memang tidak akan menyebabkan kematian, kecuali kita memilih bunuh diri karena merasa tidak percaya diri dengan penampilan. Iya, si jerawat ini memang sering dianggap mengacaukan kondisi muka kita. Menjadikan penampilan tidak lagi sempurna. Apalagi kalau jumlahnya banyak sampai-sampai make-up tidak mampu menutupinya.
Eh, terus ternyata ada acara harus ketemu calon mertua. Omaigat, apa nanti kata mereka? Jangan-jangan kita dikira tidak mampu merawat tubuh, menjaga kebersihan, atau justru dianggap tidak bahagia karena jerawat yang merajalela? Lah, kalau kita dianggap tidak bahagia maka tidak akan mampu membahagiakan anaknya, bagaimana?
Nah, karena banyaknya kemungkinan munculnya jerawat, sampai-sampai sekedar mitos tentangnya pun juga tidak sedikit. Ada yang bilang, kalau jerawat ini sebetulnya karena kita sedang merindukan seseorang, sedang jatuh cinta, kebanyakan mikir, dan sebagainya.
Namun ternyata ada beberapa penyebab yang mengakibatkan jerawat pengin dekat dan sok akrab dengan muka kita. Yang harus kita pahami, jerawat ini terbentuk ketika pori-pori kita tersumbat. Penyumbatan ini mengakibatkan infeksi pada kulit dan menimbulkan benjolan berisi kotoran lemak, darah, dan nanah. Lantas muncul bintik-bintik pada beberapa bagian tubuh seperti wajah, leher, punggung, dan dada.
Jadi, ada beberapa penyebab dari munculnya si jerawat ini,
- Adanya perubahan hormon pada masa tertentu. Misalnya, pada perempuan yang menjelang menstruasi. Gimana, sering nggak? Tiba-tiba jerawatan padahal masih tetep rajin bersihin muka dan rutin pakai skincare?
- Sedang mengalami masa pubertas. Adanya aktivitas hormon testosteron yang meningkat, menyebabkan kelenjar minyak menghasilkan sebum dalam jumlah yang lebih banyak dibanding yang dibutuhkan kulit, jadinya kita jerawatan, deh!
- Dikarenakan faktor keturunan. Yap, hal ini bisa dikarenakan besarnya ukuran pori-pori yang diturunkan oleh orang tua kepada kita. Muka dengan pori-pori besar memang memiliki kemungkinan lebih besar munculnya jerawat.
- Adanya gesekan dengan benda yang tidak higienis. Misal tangan yang kotor, rambut yang belum keramas hampir satu bulan, dan sebagainya.
- Hal ini juga bisa disebabkan karena efek samping konsumsi beberapa obat-obatan semacam litium, kortikosteroid, atau obat antikejang.
- Menggunakan kosmetik yang tidak sesuai dengan jenis kulit kita juga dapat menyebabkan zat yang tertempel di kulit tersebut memberontak dan menyebabkan benjolan di kulit.
- Dikarenakan merokok atau sekadar terkena asap rokok.
Nah, jika muka kita sudah terlanjur berjerawat, maka kita dapat melakukan beberapa hal, supaya jerawat tersebut tidak meradang dan akan semakin parah. Jadi, sebelum jerawat kita semakin bikin stres, dan bikin mangkel-mangkel sendiri, perhatikan beberapa hal berikut ini,
Pertama, jangan berani-beraninya kita memegang muka apalagi di bagian yang berjerawat tersebut dengan tangan kotor. Pastikan, tangan kita dalam keadaan bersih jika akan menyentuhnya. Pasalnya, kita tidak pernah tahu, ada apa saja yang tertempel di permukaan kedua tangan kita ini, Sayang.
Iya, saya paham, menyentuh jerawat dengan tangan memang sering dilakukan karena kita merasa gatel-gatel sendiri karena ada hasrat ingin segera mengenyahkannya. Apalagi jika jerawat tersebut di area wajah, sungguh terasa amat menganggu. Rasanya pengin diutak-atik untuk segera menghilangkan wujudnya. Namun, mengutak-utak wujudnya justru bakal membuatnya semakin meradang ketika dipegang-pegang apalagi dengan tangan yang kotor.
Kedua, meskipun kita sudah rajin membersihkan muka dan rajin merawat diri dengan berbagai skincare berharga mahal. Tapi kalau ternyata rambut kita jarang dicuci, ya sama aja bohong!!!111!!
Sayang, di dalam helai demi helai rambut kotor kita itu—bagaimanapun kita berusaha supaya ia tidak tertempel di wajah kita—dia tetap bakal terkontaminasi Sederhana saja ya, memangnya berapa sih jarak yang membentang antara rambut dan muka? Lagian apa rambutnya nggak sumpek kalau kelamaan nggak dikeramasi? Itu kutu-kutunya pasti jadi senang berlarian ke sana ke mari dan tertawa, bersama debu-debu yang semakin menyamarkan keberadaan mereka~
Ketiga, kata siapa kalau kita lagi jerawatan terus sering-sering cuci muka, bakal memudahkan matiin si jerawat ini dengan cepat? Justru, dengan sering mencuci muka, kemungkinan besar si jerawat—yang suka jadi pusat perhatian—ini akan semakin meradang. Lha gimana nggak, wong dia bakal sering kesentuh-sentuh gitu.
Keempat, kalau kita adalah tipe orang yang senang merawat wajah, sampai rajin pakai scrub setiap hari, lebih baik hentikan dulu aktivitas rajin itu sampai si jerawat kempes (hadeh, mau rajin kok malah jadi salah). Tidak berbeda jauh dengan poin nomor 3, nyecrub wajah yang jerawatan bakal bikin jerawat meradang dan mudah iritasi. Ya paham sendiri, kan. Scrub itu punya butiran-butiran agak kasar—tapi nggak kasar-kasar banget kayak omongannya mantan, yang bakal terasa nyelekit kalau disentuhkan pada kulit yang sedang tidak sehat.
Kelima, perhatikan juga kebersihan handuk kita. Percuma saja kalau kita sudah merawat muka kita dengan baik, tapi kebersihan handuk tidak menjadi poin yang kita perhatikan. Sayang, handuk kotor itu sarang berbagai penyakit. Yang justru bakal menjadikan mandi kita yang katanya untuk menjaga kebersihan tubuh itu, menjadi sia-sia. Jadi jangan malas untuk mencuci handuk, ya maksimal 1 minggu sekali. Supaya apa? Supaya kita tetap sehat lahir dan batin. Lagian membaui handuk yang baru dicuci tentu menyenangkan, kan?
Keenam, jangan malas juga untuk mengganti sprei kita. Sprei yang kotor juga menjadi sumber berbagai penyakit, Sayang. Pasalnya, ketika kita tertidur muka kita tertempel pada dirinya. Nggak mungkin kan, untuk menghindari muka agar tidak menyentuh sprei akhirnya kita tidur dengan menutup semua muka kita? Lha, situ mau tidur apa mau belajar jadi ninja?
Apalagi malam hari sewaktu kita tidur adalah waktu di mana tubuh kita betul-betul istirahat. Di waktu ini pula, biasanya beberapa produk perawatan muka akan bekerja lebih maksimal. Jadi, meski produk perawatan kita mahal, tapi sprei kasur masih jarang dicuci, ya percuma. Kecuali, kalau tidur kita bisa istiqomah sambil duduk. Sambil menjaga wudhu dengan nggak kentut. Subhanallah~ (A/L)