Rasanya tak dapat dibantah bahwa sosok Raditya Dika sedang menjadi bahan pembicaraan seminggu terakhir ini. Hal tersebut karena sosok yang selama ini begitu lekat dengan istilah jomblo ini baru saja melangsungkan pernikahannya dengan seorang perempuan bernama Annisa Aziza.
Pernikahannya ini seolah menjadi pelengkap kesuksesannya sebagai seorang lelaki. Maklum saja, karier Raditya Dika sebagai seorang entertainer memang luar biasa moncer. Berawal dari seorang penulis buku yang membuka jalan lewat blog, Raditya Dika kemudian sukses menjadi seorang stand-up comedian, presenter, aktor, bahkan sutradara.
Nah, di rubrik Nafkah edisi kali ini, Mojok Institute tertarik untuk membahas penghasilan Raditya Dika.
Sebagai seorang yang multitalenta dan terjun di banyak bidang, tentu cukup sulit untuk memblejeti kekayaan dan penghasilan seorang Raditya Dika.
Sosok bernama asli Dika Angkasaputra Moerwani ini tentu saja punya banyak sumber panghasilan, betapa tidak, ia mendapatkan royalti buku, penghasilannya dari YouTube, honor main film, bahkan sampai menjadi seorang sutradara.
Mari kita coba kupas satu per satu.
Pertama, penghasilannya dari YouTube. Seperti diketahui, Raditya Dika punya akun YouTube dengan jumlah subscriber mencapai 3,6 juta akun. Jumlah total views videonya sejauh ini sudah menyentuh angka 473 juta. Video pertamanya dibuat pada akhir Juli 2012. Dengan menggunakan patokan CPM (cost per mille) Indonesia 0,68 dolar AS, maka bisa dicari perkiraan penghasilan bulanan Raditya Dika dari Youtube.
(473,846,751 : 1000) x $0,68 : jumlah bulan sejak video pertama.
Hasilnya adalah Rp77,7 juta (dengan kurs dolar Rp13.987) per bulan alias sekitar Rp932 juta per tahun.
Penghasilan lain Raditya Dika selain dari YouTube tentu saja adalah dari royalti buku. Seperti diketahui, Raditya sudah mencetak banyak buku, dari mulai Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Radikus Makankakus, Babi Ngesot, sampai buku terbarunya, Ubur-Ubur Lembur.
Buku-buku Raditya Dika hampir semuanya cetak ulang berkali-kali. Info dari penerbit Bukune, satu kali cetak, buku Raditya Dika diproduksi sebanyak 10 ribu eksemplar dengan rata-rata cetak ulang per tahun mencapai 5 kali.
Raditya Dika mendapatkan royalti buku sebesar 10% dari harga buku. Jika harga buku rata-rata adalah Rp50 ribu, itu artinya, untuk setiap buku yang terjual, radit mendapatkan Rp5 ribu.
Jika dalam setahun kita anggap ada 2 buku yang dicetak ulang. Maka, perkiraan penghasilan Raditya Dika dari royalti buku dalam satu tahun adalah Rp5.000 x 5 (kali cetak) x 10.000 eksemplar x 2 buku = Rp500 juta/tahun.
Selain YouTube dan royalti buku, penghasilan lainnya berasal dari dunia film. Dalam hal ini, Raditya kerap bertindak sebagai sutradara, penulis skenario, bahkan aktor. Dalam setahun, Raditya Dika bisa mendapatkan penghasilan minimal dari dunia film sebesar Rp525 juta.
Nah, jika ditotalkan, maka jumlah penghasilan (minimal) Raditya Dika adalah sebesar Rp1,95 miliar per tahun.
Ditulis minimal karena memang itu adalah penghasilan yang sangat dasar, belum termasuk penghasilan raditya Dika yang lain, seperti endorse, iklan, sampai honornya sebagai pengisi acara di berbagai stasiun televisi macam Comic Action, Stand Up Comedy Indonesia (Kompas TV), Galau Nite (Metro TV), Stand Up Comedy Academy (Indosiar), Gen Z (Trans 7), dan juga Bukan Sekedar Wayang (NET.)
Nah, kan, selain kecantikan istrinya, hal lain yang juga pantas untuk menjadikan iri terhadap Raditya Dika memanglah kekayaannya.
Dulu jomblo dan kaya raya, sekarang menikah dan tetap kaya raya.