Menghitung Kekayaan José Mourinho, Pelatih Kontroversial yang Baru Saja Dipecat Manchester United

José Mourinho

Tak ada yang berita sepakbola yang lebih panas di akhir tahun ini selain berita tentang dipecatnya José Mourinho dari Manchester United.

Mas Mou, yang sudah mengabdi di Manchester United selama dua setengah tahun akhirnya dipecat karena performa buruk Manchester United selama berada dalam asuhannya.

Kontrak Mourinho yang seharusnya berakhir tahun 2020 mau tak mau memang harus disudahi lebih awal. Maklum saja, di bawah asuhannya, banyak fans MU yang terpaksa sering-sering mengurung diri dan tidak buka Twitter karena malu tim kesayangannya kalah melulu.

Nah, tanpa mengurangi rasa simpati kami atas dipecatnya Mas Mou dari Manchester United, Mojok Institute mencoba untuk menggali pundi-pundi kekayaan pelatih yang dijuluki “The Special One” (Yang mana sekarang sudah nggak spesial-spesial amat) ini.

Pelatih kelahiran Portugal, 26 Januari 1963 ini boleh dibilang memang merupakan salah satu pelatih terbaik di dunia. Bagaimana pun, ia pernah membawa banyak klub meraih gelar juara. Kalau kebetulan MU jadi buluk di bawah asuhannya, mungkin memang belum hokinya MU aja.

Sebelum menjadi pelatih bola, ia pernah menjalani profesi sebagai guru olahraga, pencari bakat pemain bola, hingga akhirnya dia kerja sebagai asisten pelatih Porto, Barcelona dan Benfica sampai akhirnya bisa menjadi pelatih dan kemudian malang melintang di berbagai klub besar seperti Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, sampai Manchester United.

Mourinho adalah salah satu pelatih termahal. Gajinya saat melatih MU mencapai £346.000 per minggu atau sekitar Rp6,3 miliar.

Mourinho punya kontrak endorsement dengan brand-brand olahraga ternama yang nilai kontrak mencapai $14 juta alias Rp201 Miliar per tahun.

Jumlah Kekayaannya dari hasil melatih klub-klub besar dan endorsement dengan banyak brand olahraga ternama diperkirakan mencapai $100 Juta alias 1,4 Triliun.

Setelah dipecat oleh Manchester United, kekayaan Mourinho bertambah karena ia mendapatkan kompensasi sekitar Rp440 Miliar.

Exit mobile version