Hal-Hal yang Lebih Menyedihkan daripada Putus Cinta

MOJOK.CO Kawan-kawan sekalian, tak ada salahnya memahami bahwa ada hal-hal lain yang jauh lebih menyedihkan daripada putus cinta!

Putus cinta itu menyedihkan—nenek-nenek berusia 20 dekade juga tahu. Kita bisa jadi terpuruk dan sedih luar biasa saat hubungan dengan orang yang kita sayangi harus berhenti, apalagi kalau alasannya adalah sesuatu yang menyakitkan. Dunia yang sudah berat ini pun rasanya mendadak jauh lebih berat 387 kali lipat dari berat badanmu setelah patah hati resmi dimulai.

Setelah memfasilitasi pejuang-pejuang putus cinta lewat daftar hal yang bisa dilakukan setelah menjadi jomblo. Mojok Institute kini mengajak jiwa-jiwa yang patah untuk melihat dunia lebih luas dan besar. Nyatanya, hidup toh memang tidak berpusat pada masing-masing dari kita (hah, kita???), jadi rasanya tak ada salahnya untuk memahami bahwa…

…ada hal-hal lain yang jauuuuuh lebih menyedihkan daripada putus cinta!!!!11!!1!!!

Wow wow wow, apa sajakah itu? Mari kita check it out dulu~

1. Mau Masak, eh Gasnya Habis

Pernahkah kamu berada dalam keadaan di mana perutmu berbunyi keras-keras, pertanda minta diisi? Dengan niat menghemat pengeluaran, kamu pun memilih untuk pergi ke dapur, mengambil sebuah telur atau sebungkus mi instan, lengkap dengan semua sayuran pelengkap, menyiapkan wajan atau panci, menuju ke kompor dan memutar pegangannya, hanya untuk menemukan fakta bahwa…

…gasnya habis dan kompornya nggak bisa nyala.

Selagi kamu berpikir kata-kata misuh apa yang tepat kamu lemparkan, perutmu berbunyi lagi keras-keras. Hadeeeeeeh, boshoooook~

2. Gagal Masak Nasi di Rice Cooker

Hampir sama seperti kasus nomor 1, kasus kedua muncul karena perasaan lapar berlebihan. Sebagai orang Indonesia yang makanan pokoknya nasi, rice cooker pun menjadi sasaran perjuangan kita (hah, kita???) untuk mengubah beras menjadi nasi pulen yang enak. Bayangan kehangatan nasi pun langsung muncul di kepala kita saat kita telah menutup rice cooker yang baik hati tadi.

Tapi, ditunggu-tunggu 15 menit, setengah jam, 1 jam, hingga 2 jam, kenapa nasinya nggak mateng-mateng???

Usut punya usut, tombol cook di rice cooker belum kita tekan. Sungguh, rasanya sedih sekali sampai ke tulang sumsum.

3. Gajian Telat

Lepas dari urusan dapur, hal menyedihkan lain selain putus cinta datang dari sumber penyiksaan kegiatan produktif kita semua: kantor. Setelah ditempa dan diberi deadline selama sebulan penuh, tibalah waktunya untuk gajian. Bayangan baju baru dan perawatan rambut di salon langsung muncul, sebelum akhirnya muncul pemberitahuan bahwa…

…gajian mundur!!!1!!1!!

Ya, ya, ya, dengan alasan-alasan yang mengejutkan, gaji kita tak bisa turun hari itu—mungkin mundur 3-7 hari kemudian, yang artinya kita harus bertahan hidup dengan mi instan sebentar lagi.

4. Dibantai Dosen Waktu Sidang Skripsi

Mengejar-ngejar dosen pembimbing, selain merupakan kegiatan yang menguras tenaga, adalah hal yang menyedihkan. Tapi ternyata, kesedihan itu tak berhenti setelah kita di-acc untuk melakukan sidang skripsi keesokan harinya.

Dalam prosesi sidang skripsi, kita diharuskan mempresentasikan hasil banting tulang kita selama kuliah. Setelah selesai, coba tebak apa yang kita dapat? Ya tentu saja jawabannya cuma satu: komentar-komentar dosen penguji yang kadang pedasnya bisa lebih pedas dari ayam geprek cabe 12.

Sedih banget, asli. Apalagi kalau gebetan kita ikut nonton sidang—hadeh, Gusti, tulung!

5. Pesan WhatsApp Nggak Dibalas

Kalau putus cinta terjadi setelah keberhasilan kita mesra-mesraan dengan orang terkasih tercapai, lain halnya dengan kasus terakhir ini. Jangankan untuk mesra-mesraan, diingat namanya saja sudah alhamdulillah. Lebih menyedihkan lagi, saat mencoba mengumpulkan keberanian menyapanya di WhatsApp, eh malah tak ada jawaban sama sekali. Sejam, dua jam, tiga jam…

…sehari, seminggu, sebulan….

Yah, sudahlah. Mungkin ini saatnya kamu mundur teratur, Kak.

Exit mobile version