Yu Na-Bi di Drakor Nevertheless Cuma Karakter Satire yang Ngebadut sampai Akhir

ilustrasi Yu Na-Bi di Drakor Nevertheless Cuma Karakter Satire yang Ngebadut sampai Akhir mojok.co

ilustrasi Yu Na-Bi di Drakor Nevertheless Cuma Karakter Satire yang Ngebadut sampai Akhir mojok.co

MOJOK.COKalau di dunia nyata, karakter kayak Yu Na-Bi di drakor Nevertheless mungkin bakal digoblok-goblokin teman setongkrongan.

Drama Korea berjudul Nevertheless pada awal kemunculannya sempat memantik penonton untuk geram. Selain karakter Yu Na-Bi yang terkesan kayak tipes, lemes seharian, ia juga terjerat sebuah percintaan nggak jelas dengan cowok tampan bernama Park Jae-eon. Singkatnya karakter Yu Na-Bi hampir kayak cewek kebanyakan, mencintai fakboi sepenuh hati walau sudah tahu hatinya bakal dipermainkan.

Gombalan Pak Jae-eon juga sempat jadi line up fakboi versi segar. Kalau dulu gombalan klasik semacam, “Daripada kemaleman, mendingan kamu nginep kosan aku aja, ya. Banyak klitih loh!” banyak dipakai dan dipraktikkan untuk membuat gebetan mau kelonan. Kali ini, Pak Jae-eon bikin versi update, “Mau lihat kupu-kupu di kosan aku?” Maklum, Yu Na-Bi dalam istilah Korea artinya kupu-kupu, dan, Pak Jae-eon ternyata memelihara kupu-kupu di kosan bertema industrialnya yang lebih mirip bangunan mangkrak. Keterkaitan kupu-kupu dengan drama ini membuat sebutan buaya darat sudah tidak lagi relevan. Ia tergantikan oleh kupu-kupu yang “hinggap” ke sana kemari.

Dari awal, Pak Jae-eon digambarkan sebagai karakter yang memang cuma main wanita, ngajak ena-ena lalu pergi kalau bosan. Terma semacam ini di pergaulan anak muda memang ada, mereka menyebutnya dengan konsep FWB alias friends with benefits. Benefitnya apa? Kehangatan malam hari. FWB menolak dikatakan pacaran, mereka merasa tidak akan melibatkan perasaan dalam hubungan yang cuma cari teman pelukan. Sayangnya, hubungan semacam ini kebanyakan gagal karena salah satu atau keduanya mungkin baper. Masih enak kalau dua-duanya saling baper, lha kalau cuma salah satu? Apa nggak netes eluh luar dalam?

Sepanjang episode, Nevertheless seolah-olah ingin menyampaikan bahwa karakter Yu Na-Bi adalah salah satu yang kebaperan dalam hubungan yang nggak ada namanya itu. Sedangkan tokoh Pak Jae-eon, nggak tahu deh, beneran sayang atau cuma nggak ingin kalah. Yu Na-Bi juga dihadapkan pada pilihan pria lain yang tampak lebih baik. Meski nggak mengendarai Maserati kayak Park Jae-eon, pria itu adalah seorang cucu pemilik restoran, YouTuber berbakat, dan yang jelas nggak cuma ngajak FWB-an. Pria itu bernama Yang Do-Hyeok yang oleh netizen Indonesia sering disebut Mas Kentang atau Mas Doyok.

Banyak penonton drama yang ngatain Yu Na-Bi adalah manusia bodoh yang biarkan semua tega permainkanku berulang-ulag kali. Oleh karena perasaan yang menggebu, dia nggak bisa lagi menilai dengan akal sehat bahwa memimpikan berpacaran sama orang kayak Pak Jae-eon itu agak mustahil diwujudkan. Sayangnya, ending Nevertheless berkata lain. 

((Peringatan spoiler di sini))

Pada akhirnya Yu Na-Bi tetaplah merindukan Park Jae-eon meski sudah bertengkar hebat di tengah hujan. Kalau didunia nyata, orang kayak Yu Na-Bi sudah disiksa oleh perasaan semunya sendiri. Berharap sama fakboi itu hampir seperti memasang bom bunuh diri, rela menderita dikoyak perasaan sendiri sampai akhir. Cinta bertepuk sebelah tangan masih mending, ada penolakan di awal yang membuat seseorang bisa bersiap untuk pergi dan mencari tambatan hati lain. Tapi, fakboi model Park Jae-eon di kehidupan nyata itu bakal terus bermulut manis, nggak mau ditinggal sekaligus nggak mau komitmen. Kan aneh. Perlakuan seperti ini jelas bikin Yu Na-Bi tersiksa secara perlahan.

Jika di akhir episode 10 Park Jae-eonlah yang berusaha mendekat dan mengatakan ingin berpacaran, mungkin ini terbayarkan. Meskipun di dunia nyata fakboi tobat itu langka banget, tapi boleh lah dicontohkan fakboi teladan dalam drama. Tapi, nyatanya Nevertheless justru menampilkan karakter Yu Na-Bi sebagai seorang pencinta yang berjuang ngajak Pak Jae-eon pacaran di akhir. Ya ampun Park Jae-eon kamu usahanya apa buat dapetin Yu Na-Bi?

Kesimpulan drama Nevertheless sebenarnya lumayan maksa. Drama ini akhirnya memilih menyampaikan pesan bahwa kita harus jujur dengan perasaan sendiri. Kalau kita pengin sama cowok fakboi, ya ajak dia pacaran dan cobalah bertahan. Kalau kita mati rasa dan nggak tahu itu perasaan sayang atau manipulatif, ya jalani saja sampai semua terasa beres. Pesan ini memang di satu sisi begitu “mendidik”, tapi bikin karakter Yu Na-Bi cuma kayak satirical karakter yang ngasih tahu ke penonton, “Gini lho, Guys, kalau kalian bodoh.”

Karakter satire sering kali ditampilkan dengan kocak dan melakukan tindakan mustahil. Ya kayak Yu Na-Bi yang ndilalah kok bertahan banget disakiti bolak-balik. Bahkan karakter Park Jae-eon juga nggak mashok karena tiada fakboi yang tak retak. Seorang fakboi kupu-kupu yang menclok sana dan sini digambarkan sadar begitu saja, sadar bahwa dia jatuh cinta, sadar bahwa dia menyesal. Beuuuh, di kehidupan nyata, yang begini hampir nggak ada, Bestie. 

Jika boleh saya berpendapat, apa yang kamu tonton di Nevertheless anggap saja akan terjadi sebaliknya di kehidupan nyata. Drama Korea itu memang menyenangkan, memberikanmu fantasi luar biasa akan cinta yang sempurna. Realitas kehidupan hampir berbanding terbalik, ada kalanya, rumitnya hubungan percintaan yang sudah mati-matian diperjuangkan justru berakhir tragis. Ibaratnya nggak worth the pain. Cinta nggak kayak bisnis yang bisa pakai rumus “usaha nggak akan mengkhianati hasil, hasil nggak akan mengkhianati usaha”. Justru hubungan yang terlalu diusahakan bisa berakhir batil. Realitas memang pahit. Jadi jangan coba-coba praktik ilmunya Yu Na-Bi yang mau ngebadut sampai akhir.

BACA JUGA ‘Nevertheless’: Cerita Fakboy Gaya Baru, Bukan Lagi Buaya, tapi Kupu-kupu dan artikel AJENG RIZKA lainnya.

Exit mobile version