Penjelasan Ilmiah Mengapa LGBT dan Zina Penyebab Azab

azab bencana

azab bencana

MOJOK.CO – Yang ilmiah kadang tak bisa menjelaskan mengapa azab terjadi di tanah air.

Indonesia semakin ramai dengan bencana alam. Masya Allah, ini sunggu bukan sesuatu yang bisa didiamkan begitu saja. Kita sebagai umat harus bertanya pada diri sendiri apa penyebab bencana tadi? Mengapa negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia ini mengalami bencana? Kalau Jepang banyak gempa bumi atau tsunami jelas karena mereka ateis. Lho ini Indonesia bung, negara dengan penyumbang devisa naik haji paling besar untuk Arab Saudi, kok bisa kena bencana?

Setelah membaca berbagai buku sains ilmiah seperti Garut Kota Iluminati, The Flat Earth Conspiracy, Teori Absolutivitas Matahari Mengelilingi Bumi, Dajjal Akan Muncul Di Segitiga Bermuda, maka saya berkesimpulan, bencana di Indonesia karena kita membiarkan perilaku LGBT, zina, judi, dan menolak pemimpin kafir. Astaga!

Memang banyak ilmuan kafir yang mengatakan bahwa bencana seperti banjir, taufan, dan sejenisnya merupakan dampak dari global warming. Ini tentu adalah kebohongan belaka. Padahal sudah jelas mencairnya es di kutub dan naiknya permukaan air laut, kebakaran hutan sehingga melahirkan asap pekat, dan rusaknya tanah setelah penambangan timah itu karena zina, LGBT, dan judi!

Jangan dengarkan argumen bahwa zina, LGBT, dan judi itu adalah urusan personal yang tidak ada kaitannya dengan umat. Coba kita lihat, ada banyak video yang menjelaskan bahwa zina, LGBT, judi, dan dosa-dosa itu memang dilakukan sendiri, tapi dampaknya kepada umat. Emang kamu pikir gempa terjadi saat lempeng tektonik bergerak karena kepadatan relatif litosfer samudera dan karakter astenosfer yang relatif lemah? Ya tidak, itu semua karena Allah ingin mengazab negara yang menolak mengkriminalisasi LGBT, membiarkan zina, dan memilih pemimpin kafir!

Ini adalah penjelasan paling ilmiah yang bisa diberikan oleh agama kita. Ingat ya kalo zina, LGBT, dan judi itu bisa menghadirkan azab terhadap umat. Tapi kalau kekerasan dalam rumah tangga, kasus pencabulan oleh ustaz, menolak mensalati jenazah atau seruan kebencian terhadap orang kafir tidak. Itu adalah bentuk dakwah. Karena islam adalah agama damai, tidak suka mencampuri urusan sesama muslim.

Jika ada letusan gunung berapi, maka kita harus cari tahu dulu. Apakah saat terjadi bencana, lokasi tersebut dipimpin kafir atau tidak. Jika iya, maka itu adalah azab, jika dipimpin oleh orang yang seagama itu adalah ujian. Lantas dilihat, apakah di sana penduduknya mayoritas muslim atau bukan. Kalau iya, itu adalah ujian, kalau tidak itu adalah azab karena membiarkan orang kafir menguasai daerah kita.

Lupakan dan jangan percaya omongan bahwa gunung meletus terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Sudah jelas dan terang benderang kalau gunung meletus karena kita tidak pernah sholat, tidak memilih pemimpin kafir, atau karena zina. Sekali lagi saya tegaskan zina, mabuk, judi itu bisa membawa azab, kutukan, hukuman serta bencana bukan cuma pada pelaku, tapi pada semua orang di sekitarnya.

Di sisi lain kalau umat membuang sampah sembarangan sampai selokan mampet, konsumsi bahan bakar fosil berlebihan hingga suhu udara meningkat, produksi GMO secara masif hingga terjadi anomali, alih fungsi hutan menjadi lahan sawit melalui pembakaran hutan, dan eksploitasi tambang sampai tanah rusak, semua itu adalah kemajuan. Tuhan telah menciptakan sumberdaya untuk dinikmati manusia dan ini tidak menyebabkan bencana apalagi azab.

Jepang sering kena bencana ya karena mereka ateis dan tidak mau bertuhan, bukan karena hidup di kepulauan yang rentan bencana. Sementara Amerika Serikat sering kena bencana ya karena sering memerangi islam, bukan karena pemanasan global dan dekat dua samudera yang rentan taufan dan badai.

Sudahlah, jika kamu nggak pernah terima SMS ilmiah tentang imam masjid Nabawi yang mimpi ketemu nabi, terus kalau pesan itu nggak diteruskan kamu kena azab, simpan saja argumenmu.

Salah satu penyebab azab adalah kita terlalu baik kepada homo dan lesbi. Coba dipikir, berapa banyak uang pajak kita yang digunakan untuk ngobatin orang homo yang kena HIV? Sudah jelas belaka di Indonesia ini cuma orang homo yang diazab kena penyakit AIDS, tapi kalau orang hetero yang kena HIV karena suaminya doyan jajan merupakan bentuk ujian dari Tuhan agar kita sadar.

Wabah penyakit difteri dan polio yang sekarang marak juga sebenarnya adalah ujian. Kita tahu imunisasi dan vaksin itu efektif mengatasi berbagai penyakit, tapi tentu kan nggak enak hidup tanpa ujian. Ibu-ibu yang suka tantangan dan greget sengaja membuat anaknya sakit dengan tidak mengimunisasi. Untuk mereka saya doakan semoga lekas masuk surga.

 

Exit mobile version