Nicholas Saputra adalah Bukti Bahayanya Mantan Kekasih dan Orang Ketiga

MOJOK.CO Mewaspadai bahayanya tatapan mata Nicholas Saputra sebagai ahli tikung-menikung dalam barisan kisah cinta yang kita dengar.

Tempo hari, netizen digegerkan dengan MV “Adu Rayu”, sebuah lagu garapan Yovie Widianto, Tulus, dan Glenn Fredly. Kehadiran bintang video klipnya langsung menjadi sorotan, sekaligus plot cerita yang ditawarkan: seorang perempuan bernama Asti (diperankan oleh Velove Vexia) memiliki kekasih bernama Indra (diperankan oleh Chicco Jerikho) dan hubungan mereka sedang tidak baik-baik saja.

Kenapa tidak baik-baik saja?

Sebagaimana hubungan normal lainnya, salah satu alasan hubungan “tidak baik-baik saja” adalah hadirnya orang ketiga, baik yang secara terang-terangan “bertempur” atau muncul perlahan-lahan dengan taktik perang gerilya. Dalam kasus Asti dan Indra, tokoh orang ketiganya bernama Nico, diperankan oleh Nicholas Saputra.

Iya, saya ulangi lagi: Nicholas Saputra yang itu.

Nicholas Saputra yang, sesungguhnya, bisa benar-benar berbahaya.

Kemarin, saya menemukan sebuah utas di Twitter yang merekam jejak Nicholas dalam dunia perfilman Indonesia, khususnya yang bergenre cinta-cintaan. Setelah dipikir baik-baik, jelas sudah alasan saya (dan mungkin sekian puluh juta penonton perempuan lainnya) menyebut Nicholas adalah orang yang berbahaya, setidaknya melalui perannya di layar lebar.

Benar juga, batin saya. Di Ada Apa dengan Cinta? (AADC), Rangga seolah hadir di tengah-tengah perasaan cinta pada Borne. DI AADC 2, yang mana ingatan saya bisa lebih baik berjalan karena sudah jadi perempuan dewasa (halah!), Rangga datang mendadak saat Cinta sudah bertunangan dengan pria lain bernama Trian.

Kenapa disebut “datang mendadak”? Ya jelas karena Rangga ijik-ijik mengajak Cinta menanam kenangan di kota yang—saya berani sebut—seharusnya paling kamu hindari untuk memiliki dan mengenang mantan: Jogja!

Coba jelaskan sekarang: bagaimana kita harus menyebut Rangga kalau kita tahu betapa ia berusaha mendekati Cinta kembali—setelah apa yang dia lakukan selama berbelas-belas tahun lamanya? Bagaimana pula kita harus memahami Cinta yang oke-oke saja mengulang kedekatannya dengan Rangga padahal Trian mungkin saja lagi mikirin rencana pernikahan mereka kelak? Apa sih yang ada di pikiran Rangga dan Cinta ini, Saudara-saudara???

Rangga dan Cinta berakhir bersama—mereka akhirnya mendapatkan happy ending setelah disuruh menunggu selama 14 tahun lamanya. Saya turut senang, tapi sampai pada titik Cinta memilih Rangga, saya menyadari satu hal: mantan kekasih memang bisa seberbahaya itu dalam suatu hubungan, apalagi kalau masing-masing pihak masih merasa “belum selesai”.

Lain Rangga, lain pula Nico dalam MV “Adu Rayu”. Seperti yang sudah disebutkan di atas, Nico muncul di antara Asti dan Indra yang tengah sering bertengkar.

Nico dan Asti bekerja dalam suatu proyek bersama di hutan, membuat separuh MV ini adalah soal tatapan intens Nico pada Asti yang bisa langsung bikin kita teriak-teriak sendiri kalau kitanya nggak pandai-pandai amat mengontrol diri. Hadeh!

Seberapa bahayakah Nico pada hubungan Asti dan Indra?

Loh kok masih ditanya—ya bahaya banget, lah! Coba bayangkan saja kekasihmu yang paling ingin kamu temui tiba-tiba tampak sibuk bekerja dan kalian harus berakhir bertengkar. Plus, selama masa-masa berjauhan, kekasihmu harus berada dengan seorang lawan jenis. Kabar buruknya, lawan jenisnya itu adalah…

…Nicholas Saputra!!!

Yah, atau—dalam MV ini—namanya Nico. Apa pun, deh.

Netizen kepanasan. Mereka bukan Velove, tapi ikut heboh sendiri memilih Nico atau Indra.

Beberapa orang bersikap bijaksana dengan menimbang-nimbang bahwa semestinya tokoh Asti tetap bertahan dengan Indra, selama permasalahan mereka dibicarakan dan diselesaikan baik-baik—daripada harus putus baik-baik.

Sementara itu, sebagian netizen lain langsung menyerah begitu melihat Nico yang matanya ya ampun masyaallah kok bisa kayak gitu sih coba jelaskan kenapa tatapannya adem banget kayak AC memancarkan kharisma luar biasa.

Saya rasa, wajar-wajar saya netizen heboh. Ya siapa, sih, yang nggak heboh dewek saat ada orang ketiga mencoba masuk ke dalam suatu hubungan, dan kebetulan orang ketiga ini tatapan matanya meneduhkan kayak pohon beringin di alun-alun, kegantengannya meningkat setiap kali cuci muka di kali, dan orangnya super perhatian dengan cara mengelus-elus kepala kita???

Siapa, coba??? Siapa yang nggak bakal meleleh kayak mentega dipanasin di teflon kalau begitu caranya???

Pada MV “Adu Rayu”, Asti tidak digambarkan memilih Nico—si pihak ketiga yang menggoda seperti setan—dan beberapa orang yakin ia kembali pada Indra.

Meski demikian, tetap saja poinnya satu: Nicholas Saputra, lagi-lagi, telah menjelma sebagai godaan yang berbahaya—atau sangat berbahaya—pada sebuah hubungan romantis dua insan manusia!!!

Bahkan, alasan gamblang kenapa Nicholas bisa menjadi simbol berbahaya pun tampak jelas dalam MV “Adu Rayu”: ia tidak mendapat dialog satu kata pun, tapi tetap mampu membuat Asti (dan penonton yang keburu baper) merasakan perasaannya dengan jelas. Ini berbeda dengan Indra yang digambarkan berdebat dengan Asti, lalu memeluk Asti—semua langsung kalah sama Nico yang diem-diem bae tanpa bicara.

[!!!!!11!!!!1!!!!]

Jadi, para pembaca yang budiman, betapa indahnya Nicholas sesungguhnya adalah serupa dengan betapa kinclongnya godaan dalam hubungan kita, baik dalam bentuk mantan kekasih yang, dengannya, perasaan kita belum selesai, maupun dalam bentuk orang ketiga yang tiba-tiba datang dan menawarkan cinta dari balik matanya.

Tapi, belajar dari kisah Rangga-Cinta-Trian dan Nico-Asti-Indra, sebenarnya pemenangnya bukan soal Nicholas atau bukan. Kenapa demikian?

Ya karena pemenangnya sudah jelas: perasaan cinta yang tidak bisa diprediksi dan memang kurang ajar—sebagaimana perasaan Cinta pada Rangga yang masih menyala-nyala meski ada Trian di sampingnya, atau perasaan Asti pada Indra yang tidak patah arang meski ia mengaku lelah dan telah dihibur Nico beberapa hari belakangan.

Pokoknya, hubungan cinta itu brengsek, apalagi kalau ada Nicholas Saputra-nya di antara kamu dan dia.

Exit mobile version