MOJOK.CO – Apes benar jadi orang yang memerankan Budi Setiawan di iklan Binomo. Cuma ngikuti skenario dari sutradara, tapi malah jadi bahan meme netizen Indonesia.
Jutaan orang bahkan tidak menyadari bagaimana perasaan Mas Budi Setiawan ketika kehidupan pribadinya mulai diusik oleh netizen Indonesia belakangan ini. Wajahnya yang selalu menghiasi video Youtube dalam iklan Binomo mendadak jadi sorotan setelah diketahui bahwa Budi Setiawan jebul cuma karakter fiktif semata.
Ironisnya, Mas Budi Setiawan ini diperankan oleh Yosua Putra, seorang drummer professional yang lagi membutuhkan duit dan sedang tinggal di Rusia. Dalam keadaan seperti itu, sangat wajar kemudian kalau ada tawaran jadi bintang iklan dari perusahaan seperti Binomo tak akan disia-siakan.
Apalagi jika bayarannya lumayan dan karakter yang diperankan “gue banget”. Dengan begitu, Mas Yosua Putra barangkali sangat yakin bisa mendalami karakter Budi Setiawan dengan sangat gemilang tanpa perlu latihan lama-lama. Dan bisa jadi itu jadi pertimbangan bagian marketing Binomo ketika memilih Mas Yosua Putra.
Masalahnya, kabar kurang sedap muncul dari perusahaan Binomo.
Telah muncul laporan dari Indonesiainside.id bahwa Binomo diduga Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masuk dalam perusahaan bermasalah alias illegal. Bahkan pihak OJK mengaku sudah mengumumkan hal ini ke masyarakat sejak Juli 2019.
Laporan ini bisa jadi menjerumuskan karier Mas Yosua Putra. Bukan hanya sebagai bintang iklan, tapi juga sebagai seorang drummer professional. Hanya sebagai bintang iklan, dirinya kini yang malah jadi bulan-bulanan netizen. Bahkan yang paling mengenaskan, wajahnya dijadikan bahan meme pula. Btw, akun IG-nya bahkan sampai digembok lho.
Padahal kalau dipikir-pikir lagi, sebagai bintang iklan, Mas Yosua Putra kan hanya mengikuti apa kata sutradara video iklannya. Perkataan yang bilang bahwa dirinya (sebagai Budi Setiawan) sukses menghasilkan US $1.000 sehari karena aktif di Binomo tanpa meninggalkan rumah pun cuma tuntutan skenario semata.
Malah kalau dipikir-pikir lagi, ketika netizen Indonesia rela repot-repot mengomparasikan kehidupan Yosua Putra yang nggak tajir-tajir amat dengan karakter Budi Setiawan, hal ini menunjukkan kalau akting Yosua Putra ini berarti sangat natural sekaleee. Karena secara sekilas, aktingnya sempat dipercaya.
Apa yang dilakukan Yosua Putra ketika memerankan karakter Budi Setiawan di iklan Binomo, sebenarnya jauh lebih mendingan ketimbang apa yang dilakukan Mas Tobing. Salah satu direktur dari perusahaan Multi Level Marketing (MLM) Qnet yang sekarang dianggap bermasalah.
Iya, Qnet. Perusahan MLM yang sangat legend itu.
Hampir lebih dari 20 tahun, Mas Tobing dengan perusahaan MLM Qnet-nya benar-benar jadi momok menyebalkan masyarakat Indonesia. Tidak hanya itu, belakangan baru diketahi kalau perusahaan itu ternyata bermasalah. Bahkan saat ini, Mas Tobing sudah ditetapkan Kepolisian sebagai tersangka kasus investasi bodong.
Jika perusahaan seperti Binomo mempekerjakan orang-orang BU (baca: butuh uang) seperti Mas Yosua Putra, maka Qnet yang digagas Mas Tobing ini malah digarap sendirian secara mandiri. Dari urusan teknis bisnis di dalam sampai bintang iklan, Pak Direktur sendiri yang turun tangan. Hm, multi-talent banget.
Akan tetapi, cara netizen membalas investasi bodong yang merugikan ratusan orang ini benar-benar sangat nggatheli. Seperti video horaaa umum di bawah ini misalnya.
https://www.youtube.com/watch?v=C4Rl87DSmJU
Satu hal yang bisa kita ucapkan setelah melihat video ini lalu mendengar kabar kalau direktur perusahaannya mulai ditetapkan tersangka investasi bodong adalah: Alhamdulillah, bangkrut.
Masalahnya adalah, strategi video iklan Mas Tobing ini malah kayak ditiru oleh Binomo. Formulanya sama: mengaku sebagai pelaku bisnisnya langsung. Sempat berada pada fase “tidak sukses”, lalu akhirnya bertemu dengan perusahaan yang diiklankan, kemudian “sukses”.
Hm, benar-benar hooraaa umum.
Bedanya, jika Binomo tidak memakai direkturnya sendiri untuk jadi bintang iklan, melainkan memakai jasa Yosua Putra, maka pada Qnet yang jadi tokoh ya Mas Tobing sendiri.
Pada kasus Qnet, hal itu barangkali tidak jadi masalah besar, karena sasaran kemarahan netizen karena iklannya cuma manis di bibir ya nyasarnya ke empunya perusahaan langsung.
Sedangkan pada kasus Binomo, orang yang kena bulan-bulanan malah bintang iklan alias “pegawai outsourcing”-nya saja. Ealah, apes, apes.
Tapi nggak apa-apa Mas Yosua, sekalipun nasib sampeyan nggak pernah sukses jadi trader profesional, paling nggak sampeyan pernah “sukses”…
…jadi Budi Setiawan.
BACA JUGA MENGHITUNG PENGHASILAN TRADER PROFESIONAL BUDI SETIAWAN DARI BINOMO atau tulisan Ahmad Khadafi lainnya.