Kenapa Kami Butuh Reza Rahadian Jadi Dosen di Kampus

dosen

MOJOK.CO Resmi, kini Reza Rahadian jadi dosen di Vokasi Komunikasi UI selama satu semester. Memang, apa tujuan dan alasannya?

Sejak beberapa hari lalu, foto dan video Reza Rahadian, salah satu aktor nomor 1 di Indonesia saat ini, tersebar di internet. Bukan foto dan video biasa, Reza tampak berbeda di sana: ia tengah berbicara di depan kelas selayaknya seorang dosen.

Didorong dengan kehebohan kabar ini sampai masuk ke akun gosip di Instagram (yang konon menjadi takaran hot issue terkini), pihak universitas akhirnya buka suara.

Ya, benar—pihak universitas. Kelas tempat Reza Rahadian berbicara di dalam foto dan video itu ternyata berada di Universitas Indonesia (UI). Pihak UI sendiri membenarkan bahwa Reza Rahadian kini menjadi pengajar kelas praktik dan laboratorium Program Studi Vokasi Komunikasi (Vokom) UI pada Semester Gasal 2018-2019—bukannya hanya berstatus sebagai dosen tamu.

[!!!!!!11!!!!!11!!!!!!]

Tepatnya, kini Reza Rahadian jadi dosen untuk mata kuliah Olah Suara dan Penyajian selama 1 semester, yaitu per September hingga Desember 2018.

[!!!!!!11!!!!!11!!!!!!]

Untuk setiap pertemuannya, Reza bakal bertemu dengan mahasiswa hingga 4 atau 6 jam.

[!!!!!!11!!!!!11!!!!!!]

Bayangkan betapa beruntungnya mahasiswa Vokom UI yang sekarang pasti sudah bosan menjawab chat penasaran dari teman-temannya di kampus tetangga: bertemu aktor idola selama 4 jam sampai Desember nanti!

[!!!!!!11!!!!!11!!!!!!]

Baiklah, baiklah, sudah cukup dengan kegembiraan berlebihan ini. Tarik napas, buang. Tarik napas, buang.

Menurut Ketua Program Studi Vokom UI, Dr. Devie Rahmawati pada siaran pers yang digelar Kamis (13/9) ini, kehadiran Reza dan praktisi lainnya sebagai tenaga pengajar memiliki tujuan untuk mewujudkan misi Pendidikan Vokasi. Khususnya, mereka berharap Reza bakal berperan dalam proses untuk menghasilkan sumber daya manusia yang dapat memenuhi kebutuhan industri.

Namun sebenarnya, kehadiran Reza Rahadian sebagai dosen di kalangan kampus Indonesia yang mahasiswanya kebanyakan terbius dengan kharismanya ini menyimpan alasan yang lebih besar daripada itu. Bahkan, bukan hanya di UI, Reza Rahadian rasa-rasanya patut di-copy-paste lalu disebar ke seluruh institusi pendidikan tinggi di Indonesia!!!

1. Membantu pemerintah dan pihak universitas mengurangi joki

Pada beberapa kasus, mahasiswa sering kali berpikir pendek dan mencari joki untuk mengerjakan tes atau kuis di masa-masa perkuliahan. Tentu saja, praktik ini termasuk curang dan tidak adil bagi mahasiswa lain yang telah mati-matian belajar—walaupun ujung-ujungnya kerja sama juga. Hehe.

Tapi!!! Dengan kehadiran Reza Rahadian jadi dosen, siapa sih yang masih butuh joki? Yakin, kamu mau melewatkan sensasi belajar dan mengerjakan tugas di bawah tatapan mata pemeran Aldebaran Risjad ini?

2. Membiasakan mahasiswa mengisi kursi barisan depan

Kemunculan Reza Rahadian jadi dosen juga tampaknya dapat membantu kita, mahasiswa-mahasiswa Indonesia, untuk terbiasa duduk di kursi barisan depan. Sering terjadi, mahasiswa yang lebih dulu datang ke kelas justru memilih duduk di kursi barisan belakang—atau maksimal di barisan kedua.

Nah!!! Dengan adanya Reza sebagai dosen, mahasiswa-mahasiswa tentu akan lebih bersemangat duduk di baris depan. Bukan apa-apa nih, tapi barisan depan sepertinya bakal membuat mereka lebih mudah dan jelas saat merekam Reza Rahadian diam-diam demi bisa diunggah ke Instagram Story dan dapat banyak view serta follower.

Yah, sambil menyelam, minum air gitu~

3. Membantu mahasiswa memenuhi syarat kehadiran

Sebagai mahasiswa, kita tentu familiar dengan peraturan untuk rajin masuk ke mata kuliah tertentu agar bisa lulus. Biasanya, satu mata kuliah mewajibkan mahasiswa untuk memenuhi kehadiran minimal 75%. Namun sayangnya, 75% mahasiswa justru senang-senang saja melakukan praktik “titip presensi” (atau yang seirng disalahartikan sebagai titip absen) dan memilih tidak datang ke kelas.

Tenang!!! Reza Rahadian yang kerap mendapat peran sebagai tokoh-tokoh ternama ini konon bisa menjadi solusi cerdas alias ‘magnet’ bagi para mahasiswa. Bahkan, saking kuat magnet yang mungkin diberikan Reza, pihak kampus harus mewaspadai kemungkinan lain, yaitu…

…mahasiswanya bakal sengaja nggak mengerjakan tugas demi bisa mengulang mata kuliah tadi agar kembali bertemu dengan Reza.

Padahal, semester berikutnya dosennya udah ganti lagi. Wkwk. Mamam~

Exit mobile version