Jadi Secret Admirer Kok Bangga, Itu Tuh Menyedihkan Tahu!

secret admirer

MOJOK.COKetika jadi seorang secret admirer, kita selalu bangga karena selama ini meromantisasi dan mengglorifikasi diri sebagai orang yang punya cinta tulus karena merasa cukup hanya jadi seorang pemuja. Aslinya, ngapain bangga? jadi secret admirer itu menyedihkan, tahu!

Waktu saya kuliah, saya suka dengan seorang teman satu jurusan. Bagi saya dia adalah orang yang sangat keren karena dia adalah seorang (((aktivis))) yang peduli lingkungan, pendidikan, dan rakyat kecil yang jadi korban pembangunan.

Selain aktivis, dia bisa dibilang seseorang yang sangat pintar. Selama kuliah saya perhatikan dia selalu melahap buku-buku berat, dan sering diminta jadi pemantik diskusi.

Selain itu dia juga cukup populer karena punya banyak teman, dan sering dikelilingi banyak orang. Dan yang paling menyebalkan adalah, dia cukup serakah karena selain baik-pintar-banyak teman-peduli orang lain-dan popular, dia juga cukup tampan apalagi ketika rambut gondrongnya saat itu dia ikat kebelakang.

Bukan, dia bukan Nicholas Saputra, tenang, saya belum sehalu itu. Wakakaka.

Waktu itu saya secara sadar menyukai—kita sebut saja masnya—dan mendedikasikan diri saya menjadi secret admirer alias pengagum rahasianya.

Kenapa rahasia? Ya karena saya nggak bilang-bilang lah kalau saya suka sama dia.

Saat itu saya merasa cukup bahagia hanya dengan memandang dia dari jauh, atau duduk di sebelahnya atau ngobrol sedikit setiap ada kelas yang kebetulan sama.

Saya nggak berharap masnya suka sama saya karena saya cukup tahu diri—saya cuman mahasiswa teladan yang IPnya selalu cum laude, yang disayangi dan dipuji-puji dosen-dosen untuk jadi budak penelitian. Eh kok saya malah kemaki. Ya intinya saya nggak bilang suka karena saya merasa akan ditolak masnya wakaka.

Lagipula menjadi seorang secret admirer lebih rumit ketika kamu seorang perempuan. Budaya patriarki sialan ini, bikin perempuan yang mengungkapkan rasa cinta duluan jadi keliatan aneh—dan tentu saja memalukan. Jadinya saya nggak pernah berbuat apa-apa. Daaaaan begitulah kisah ini berakhir begitu saja.

Sedih nggak? Dulu sih saya nggak sedih, saya malah bangga karena ngerasa jadi orang yang punya cinta benar-benar tulus sampai-sampai rela kalau orang yang saya suka bahagia sama orang lain. Karena itulah yang selama ini saya tahu dari quotes-quotes cinta sok bijaksana yang meromantisasi dan mengglorifikasi seorang secret admirer yang memperjuangkan (((cinta dalam diam))).

“Berbahagia lah,” katanya, “cinta sejati itu tak harus memiliki.” Hoeeeek. Bullshit itu semua. Huuuuuuu.

Setelah saya pikir baik-baik, ngapain bangga jadi secret admirer. Jadi secret admirer itu sangat tidak keren dan menyedihkan tahu.

Lha nggak menyedihkan gimana tho, kita menyukai orang lain hanya untuk dilupakan begitu saja. IYAA DILUPAKAN BEGITU SAJA~ MAKSUD SAYA, APA YANG KAMU HARAPKAN DENGAN CINTA DALAM DIAM? KENANGAN? HALAH SELAMA INI KAN TIDAK PERNAH BERUSAHA BIKIN KENANGAN, YA WAJAR AJA KALAU DILUPAKAN~ aduh maap capslock jebol.

Kenyataannya, dengan memilih menjadi seorang secret admirer, kita hanya sedang menjadi seorang pengecut.

Seorang hipokrit yang berlindung di balik kata-kata cinta sejati tak harus memiliki dan bahagia kalau dia juga bahagia—padahal sebenarnya sedih dan sangat putus asa ingin jadi orang yang bahagia bersamanya. Omong kosong itu kalau kita bilang merasa puas hanya dengan jadi pemuja~

Tapi tentu saja kita tidak berhak menjadi orang yang bersama masnya karena… kita bahkan nggak pernah mencoba berbicara atau melakukan sesuatu kepada masnya.

Selama ini kita membohongi diri sendiri dengan tameng “saya ikut bahagia hanya dengan melihat dia bahagia” biar kita nggak mengasihani diri sendiri yang gagal untuk melakukan sesuatu untuk bikin dia bahagia—atau sekadar memberitahukan kalau kita suka sama dia.

Hmm?? Apa?? Kamu baru sadar kalau kamu menyedihkan??

Lho jangan sedih dulu, masih banyak hal menyedihkan lainnya yang harus kamu tahu ketika kamu memutuskan jadi seorang secret admirer lho. Sini saya jelasin, biar kita merasa menyedihkannya sama-sama hahaha.

Buat Dia, Kamu Nggak Pernah Ada

Jadi secret admirer mungkin terdengar keren dan misterius, tapi apa gunanya jadi misterius kalau orang yang kamu suka bahkan nggak sadar dengan eksistensi dan keberadaan kamu di dunia. HAHAHA.

Kamu Akan Sering Cemburu, Sementara Dia Nggak

Kalau kamu nggak pernah bilang kalau kamu suka dia, atau bikin usaha buat deketin dia, kamu harus siap mental buat ngeliat dia dideketin orang lain.

Yah, ditolak emang menyedihkan, tapi lebih menyedihkan lagi ketika nggak punya kesempatan buat ditolak karena orangnya udah punya pacar duluan hehe. Hehe. Hehe.

Kamu Nggak Bisa Lepas Dari Dia

Kalau kamu bilang suka sama seseorang, kalau kamu ditolak, kamu bisa move on. Udah deh bisa bikin chapter baru dalam kehidupan.

Tapiiiiii kalau kamu milih diem aja, kamu nggak akan tahu kapan waktunya buat berhenti. Bisa-bisa kamu menghabiskan waktumu buat halu dan mikirin skenario-skenario menyenangkan yang sebenarnya kamu tahu itu nggak akan pernah terjadi. Ouch.

Kamu Cuman Buang-buang Waktumu Aja

Hari berganti hari dan kamu cuman bakal gitu-gitu aja. Cuman tetep jadi secret admirer. Nggak akan ada pengingkatan, perkembangan, dan bakal tetap nggak akan diperhatikan juga. Apa gunanya mendedikasikan banyak waktu buat orang yang bahkan nggak tahu sama keberadaan kamu? Hah, apa? Sengaja mau menyakiti diri sendiri?

Padahal kalau kita berusaha, setiap hari bisa jadi kesempatan bagus. Tapi karena memutuskan diam saja, semua kesempatan itu akan terbuang sia-sia… Sungguh membuang-buang waktu padahal setiap hari kita mendekati kematian….

Hahaha gimana? Udah ngerasa makin sedih belum?

Setelah saya sadar betapa tidak keren dan menyedihkannya jadi seorang secret admirer, saya jadi berhenti bangga dan mengglorifikasikan cinta dalam diam yang penuh kesia-siaan itu. Sekarang, saya jadi bilang apa yang saya rasakan sama si mas waktu jaman kuliah itu.

Dan saya jadi sadar kalau kita bilang apa yang kita rasakan—meskipun dia belum suka sama kita, kita punya kesempatan untuk diperhatikan sama dia. Ya meskipun nggak ujug-ujug jadi pacaran, seenggaknya bisa berkomunikasi secara normal, dan bisa menjalin persahabatan yang menyenangkan.

Lagian, (((bisa aja nih))) kalau dia sadar sama apa aja yang udah kamu lakukan, bisa jadi dia berubah pikiran dan jatuh cinta sama kamu juga he he he.

Dan FYI aja nichh, kalau kamu takut ketika mengungkapkan, kamu harus ingat kalau mereka pasti akan senang jika ada yang menyatakan cinta atau rasa suka pada mereka. Maksud saya, siapa sih yang nggak bahagia mengetahui fakta bahwa meskipun surem kayak gini, ternyata ada aja yang suka sama kita?

Alih-alih ditolak secara galak, saya yakin kita malah bakal dapat respect dari orang yang kita suka. Dan meskipun ujung-ujungnya ditolak, kita harus ingat bahwa itu lebih baik daripada dilupakan begitu saja hahaha.

Terakhir, hidup mungkin nggak sama kayak di film dan serial tv, tapi siapa tahu aja nich, siapa tahu loh yaaa, orang yang kita suka sebenarnya juga memendam rasa yang sama sama kita hehehe.

Kan you never know if you never try.

Exit mobile version