Iya Bu Megawati, Golput Emang Pengecut dan Tak Layak Jadi Warga Negara Indonesia! - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Iya Bu Megawati, Golput Emang Pengecut dan Tak Layak Jadi Warga Negara Indonesia!

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
1 April 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Golput dibilang Ibu Megawati sebagai kelompok yang pengecut, tak punya pendirian, tak punya harga diri. Modyar. Mampus kau dikoyak-koyak kampanye!

Benar-benar luwar biyasa pencerahan yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) soal golput. Saat berkampanye di GOR Pandawa Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, blio terang-terangan menyebut bahwa golput itu pengecut.

“Jangan golput. Golput itu pengecut, tidak punya pendirian, tidak punya harga diri, tidak usah jadi warga negara Republik Indonesia,” kata Bu Megawati.

Benar itu, Bu Megawati. Sebagai warga negara kan mereka harus manut dengan apa kata elite negeri ini ya kan?

Kalau disodorin pilihan para elite ya nggak usah ngeyel. Udah numpang hidup di bumi pertiwi kok enak bener nggak mau ikhlas memilih elite yang nggak memperjuangkan kehidupannya?

Emang kelen semuwa, rakyat-jelata-kismin-tukang-nyusahin-pemerintah-itu bisa apa tanpa para elite politik? Hidup kalian itu kan bergantung sama elite. Hagimana, bertahun-tahun nggak punya kemampuan, nggak bisa mikir, bodoh, gampang diiming-imingi janji, fanatik buta.

Baca Juga:

megawati sang naga merah

Megawati Sang Naga Merah, Oposisi Serius yang Diwaspadai Orba

27 Februari 2023
Megawati Sengit sama Pengajian karena Nggak Pernah Diundang? MOJOK.CO

Megawati Sengit sama Pengajian karena Nggak Pernah Diundang, ya?

21 Februari 2023

Lihat dong para elite kita yang layak pilih, jenius mandraguna, dan berharga diri tinggi. Selalu perhatian, mendengar suara rakyatnya, berbaur, bijaksana, bahkan mau ikut mendengar keluhan rakyat-rakyatnya satu demi satu cuma saat kampanye.

Lagian para elite kita kan udah habis duit banyak buat memperjuangkan kepentingan partai. Masa udah ikhlas gitu kok ya masih mau dicuekin? Milih golput. Hedeh, benar-benar nggak punya hati nurani. Dasar warga negara kelas dua belas.

Bisanya cuma protas-protes-protas-protes nggak jelas lagi. Jadi warga negara kok ya kerjaannya nyolot kayak cupang.

“Terus enak-enakan mencari rezeki di Indonesia, tetapi tidak mau menjalankan kewajiban dia sebagai warga negara,” kata Bu Megawati lagi.

Bener itu, Buk.

Para golput ini emang nggak mikir kalau mereka semua harusnya menjalankan kewajiban dengan menjadi apa yang dimau para elite lewat undang-undang yang dibikin elite. Kalau disuruh elite milih, ya harus milih. Kalau jebul pilihannya sama-sama busuk, ya tetap kudu milih. Rakyat kok ngatur-ngatur. Siapa elu?

Rakyat itu kan tugasnya gampang. Tinggal datang ke TPS lima tahun sekali, nyoblos. Beres. Perkara habis itu nyolong, sebar hoax, mainan narkoba, korupsi kan nggak masalah, yang penting dipilih. Habis itu, tinggal sabar aja. Sabar nunggu lima tahun lagi.

Kayak misal, elite bilang rakyat harus belajar diet, ya harus diet. Elite bilang rakyat kudu nanam cabe sendiri karena cabe mahal, ya kudu nanem. Bahkan ke depan, kalau ada elite bilang BBM nggak kebeli, lalu rakyat disuruh cari minyak bumi sendiri, ya rakyat kudu ngebor minyak bumi sendiri.

Itulah yang namanya rakyat berdikari, berdiri di atas kaki sendiri, tanpa elite harus kerja susah-susah. Warbiyasa kan? Ini namanya kerja berbasis pendekatan ongkang-ongkang. Yang digaji elite, yang suruh kerja dan mikir gimana caranya hidup ya rakyat sendiri.

Jangan apa-apa kok selalu nuntut pemerintah atau calon pemerintah. Jadi rakyat kok sukanya nuntut. Minta ini, minta itu. Kalau waktu kampanye sih ya bakal didengerin. Kalau nanti udah jadi ya, maaf, kerjaan banyak, Bos. Nggak bisa lah dengerin satu-satu.

Lagian soal nuntut-nuntut hak gitu kan itu tugasnya elite. Rapat parlemen mbolos, kinerja buruk selama bertahun-tahun tapi minta dimaklumi, kadang ketiduran, itu merupakan hak-hak elite.

Rakyat itu nggak elok kalau nuntut hak. Rakyat itu kudu ingat “kewajiban”-nya aja. Salah satunya kewajiban milih pas pemilu gini.

Kalau ke depan nanti rakyat ada yang kena masalah ya selesain sendiri, negara dan elite nggak perlu ikut campur. Tapi kalau negara butuh rakyat, ya rakyat harus segera menyediakan diri. Kalau nggak mau ya berarti situ anti-NKRI, anti-Pancasila, anti-Demokrasi.

Bu Megawati yang tertjinta juga menyampaikan, “Saya akan mengatakan baik yang tua maupun yang muda, kalian adalah warga negara yang pengecut, tidak berani datang ke TPS menunjukkan harga dirinya.”

Tuh, dengerin para golput se-tanah air yang nggak tahu malu dan nggak punya harga diri. Udah deh, lebih mending jadi koruptor, lebih ada harga dirinya. Jauh mah.

Apalagi buat rakyat yang berada di pelosok negeri dengan akses ke TPS susah. Warga negara yang tinggal di belantara yang harus mendaki gunung lewati lembah buat ke TPS. Atau mahasiswa-mahasiswa kere yang nggak punya duit untuk pulang kampung, lalu mau ngurus bisa milih di tanah rantau ribet dan akhirnya nggak bisa milih.

Kesulitan-kesulitan akses ke TPS yang nggak boleh jadi alasan untuk nggak datang ke TPS.

Makanya, kalau punya ekspetasi sama elite yang akan dipilih itu jangan ketinggian. Nggak usah bikin standar-standar yang kelewatan. Negosiasi dikit napa sih, susah amat?

Persoalan HAM nggak diselesain nggak apa-apa asal pembangunan infrastuktur bisa terus jalan. Kasus Novel Baswedan diabaikan nggak apa-apa, yang penting ada koruptor yang kena OTT. Lihat sesuatu itu yang baik-baiknya aja dong. Jangan apa-apa kok dilihatnya kurangnya terus.

Hal ini seharusnya jadi kesadaran bersama bagi rakyat, sehingga mereka harus maklum kalau elite politik emosi gitu sama kelompok golput yang menekan mereka.

Soalnya dalam ilmu politik elite di Indonesia, hukum Newton itu nggak berlaku. Itu lho hukum yang berbunyi: “Tekanan itu berbanding lurus dengan gaya. Kalau elite kok kena banyak tekanan, itu artinya kampanye mereka kebanyakan gaya.”

Terakhir diperbarui pada 1 April 2019 oleh

Tags: elite politikgolputMegawatiNewtonpengecutTPS
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

megawati sang naga merah
Podium

Megawati Sang Naga Merah, Oposisi Serius yang Diwaspadai Orba

27 Februari 2023
Megawati Sengit sama Pengajian karena Nggak Pernah Diundang? MOJOK.CO
Esai

Megawati Sengit sama Pengajian karena Nggak Pernah Diundang, ya?

21 Februari 2023
diaspora di luar negeri
Podium

Suara Perempuan Diaspora: Bingung Situasi Politik Negara Sendiri, Mayoritas Milih Golput

10 Februari 2023
wali kota semarang
Kotak Suara

Wali Kota Perempuan Pertama Kota Semarang Langsung Dapat PR dari Megawati

1 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Jokowi, FUI, FPI, PA 212, Sampai GP Ansor Kompak Ajak Masyarakat Datang ke TPS Pakai Baju Putih

Jokowi Nyebelin, Kayak Murid Pintar yang Ngakunya Nggak Belajar Sebelum Ujian

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka MOJOK.CO

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka

15 Maret 2023
Jokowi, FUI, FPI, PA 212, Sampai GP Ansor Kompak Ajak Masyarakat Datang ke TPS Pakai Baju Putih

Iya Bu Megawati, Golput Emang Pengecut dan Tak Layak Jadi Warga Negara Indonesia!

1 April 2019
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
jurusan kedokteran mojok.co

Selektivitas 7 Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia 

16 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023
Pesugihan Haji N Menyebabkan Kematian Massal Ibu-ibu di Rembang MOJOK.CO

Pesugihan Haji N Menyebabkan Kematian Massal Ibu-ibu di Rembang

16 Maret 2023
unair mojok.co

10 Prodi UNAIR yang Sepi Peminat dan Persaingannya Tidak Ketat

15 Maret 2023

Terbaru

massa mengambang jelang pemilu

Jelang Pemilu, Apa itu Massa Mengambang yang Jadi Rebutan Parpol?

22 Maret 2023
Wage Rudolf: Rasisme Jogja dan Kumandang Indonesia Raya

Wage Rudolf: Rasisme Jogja dan Kumandang Indonesia Raya

22 Maret 2023
Cerita Penjual Nasi Goreng Keliling yang Lebih Takut Jualan Menetap daripada Ketemu Hantu. MOJOK.CO

Cerita Penjual Nasi Goreng Keliling yang Lebih Takut Jualan Menetap daripada Ketemu Hantu

22 Maret 2023
RUU PPRT jadi inisiatif DPR

Sah Jadi Inisiatif DPR, RUU PPRT Harusnya Kelar Sebelum Lebaran, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

22 Maret 2023
pelaku mutilasi mojok.co

Terjerat Pinjol, Pelaku Mutilasi di Pakem Sudah Rencanakan Pembunuhan

22 Maret 2023
sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Jenazah korban mutilasi di rumah duka. MOJOK.CO

Psikolog UGM: Ada Dua Tujuan Orang Melakukan Mutilasi

22 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In