MOJOK.CO – Momo Challenge yang belakangan banyak diperbincangkan dalam forum internet sering kali dianggap sebagai Slender Man versi 2018. Hmmm, emang kenapa gitu?
Ramai-ramai topik horor mengenai Momo Challenge rupanya mengingatkan sebagian orang pada makhluk misterius lain yang telah muncul sejak tahun 2009. Jika Momo digambarkan berwujud perempuan, makhluk mengerikan yang satu lagi hadir dalam bentuk lelaki tanpa wajah dan berpakaian ala business man.
Ya, ya, kamu benar: ia bernama Slender Man.
Belakangan, nama Slender Man kembali ramai diperbincangkan. Pasalnya, sosok hantu legendaris ini baru saja diriliskan filmnya oleh Sony Pictures Entertainment dengan judul Slender Man dan tagline #CanYouSeeHim. Mau tak mau, orang-orang pun kembali mengingat jejak horor yang ditebarkan oleh si hantu jangkung yang satu ini.
Sebenarnya, seberapa mengerikannya, sih, Slender Man ini? Apa yang membuatnya begitu creepy sampai banyak orang ketakutan pada sosoknya meski hanya fiksional?
Dan, yang paling penting, kenapa pula Momo dalam Momo Challenge disebut-sebut sebagai ‘Slender-Man-2018’???
Baiklah, karena kamu sudah membaca halaman ini, ada baiknya jika kamu duduk manis terlebih dahulu sekarang. Ambil nafas dalam-dalam, embuskan, lalu teruskanlah membaca bagian berikutnya karena kita akan langsung bersama-sama menyimak kesamaan horor-hororan antara Slender Man dan Momo….
1. Slender Man dan Momo Sama-Sama “Lahir” secara Online
Pada sebuah kontes photoshop yang diadakan dalam forum internet tahun 2009, sosok fiksi Mas-Mas Slender berhasil menjadi juara dan secara resmi bertransformasi sebagai sosok hantu ter-hits saat itu. Penciptanya bernama Eric Knudsen yang dikabarkan membuat tokoh ini dengan alasan ‘for a bit of fun’.
Nyaris sama, tokoh yang belakangan disebut bernama Momo pun lahir dari situs online, yaitu Reddit. Mulanya, seorang pengguna mengunggah gambar wanita mengerikan dengan mata yang besar dan senyum creepy, yang kemudian menjadi viral. Meski disebut-sebut bernama Momo, profil wajah wanita ini sebenarnya merupakan hasil karya seniman Jepang bernama Midori Hayashi.
2. Slender Man dan Momo Sama-Sama Mengincar Anak-Anak dan Remaja
Pada perkembangannya, alih-alih diyakini sebagai tokoh fiksi, Slender Man justru menjelma sebagai legenda horor yang dikabarkan hadir di dunia nyata. Konon, hantu ini juga menjadi dalang menghilangnya 14 anak-anak dalam sebuah study tour di Amerika serta kebakaran perpustakaan di Kota Stirling, Skotlandia.
Bahkan, film Slender Man yang terbaru pun seolah mengamini hal serupa. Dikisahkan, tiga remaja putri mencoba memanggil sosok Slender dan berakhir dengan kengerian akut: salah seorang dari mereka menghilang, sementara dua lainnya harus tersiksa karena dihantui Slender Man sampai ke dunia mimpi.
Iiih, itu Slender apa mantan, sih, kok sampai merasuk ke mimpi segala??? :(((
Sementara itu, Momo meneror remaja-remaja tanggung melalui WhatsApp. Nomor ponselnya tersebar luas di forum-forum internet, meski tidak bisa dipastikan mana yang asli. Konon, siapa saja yang menambahkan kontak Momo akan diteror olehnya, dikirimi gambar bertema kekerasan, dan diancam untuk bunuh diri. ‘Permainan’ inilah yang kemudian dikenal sebagai Momo Challenge.
3. Korban Slender Man dan Momo Sama-Sama Berusia 12 Tahun
Pada tahun 2014, publik Wisconsin, Amerika Serikat, digemparkan oleh kasus percobaan pembunuhan yang dilakukan dua remaja putri berusia 12 tahun terhadap seorang kawan sekelas mereka. Melalui penyelidikan polisi, kedua pelaku ini mengaku bahwa jiwa mereka telah dimasuki Slender Man dan terpaksa menghabisi nyawa si kawan sebagai tumbal.
Kabar duka ini tentu mengingatkan kita pada desas-desus yang beredar mengikuti munculnya Momo Challenge: di Argentina, pihak kepolisian sedang menginvestigasi kematian remaja berusia 12 tahun yang diduga merupakan korban Momo!
Alhasil, tren horor yang semula dianggap hype ini pun sontak berubah menjadi ancaman yang penuh mara bahaya.
4. Slender Man dan Momo: Berbahaya, tapi Kok ‘Digemari’ Remaja?
Trevor Blank, seorang profesor dari SUNY Potsdam pernah menyatakan pendapatnya terkait ketertarikan antara Slender Man dan remaja-remaja tanggung. Menurutnya, kisah Slender hadir sebagai ‘dongeng rakyat yang mengerikan’ karena konon korban-korbannya tewas setelah dihantui tanpa henti, baik melalui penampakan maupun gangguan di alam mimpi.
Lalu, jika Slender Man hadir dengan teror yang sebegitu mengerikannya, mengapa justru remaja-remaja berniat memanggil sosok ini?
Masih menurut Trevor, sebagaimana dikutip dari Thecut.com, hal inilah yang menjadi menarik bagi para remaja. Kebanyakan dari mereka sebenarnya tak terlalu meyakini keberadaan sosok Slender, tapi menyukai fakta bahwa mereka dapat ‘bermain-main’ di antara batas hidup dan mati. Hal yang sama pun berlaku pada kasus Momo Challenge: banyak remaja yang justru tertarik mencari nomor WhatsApp Momo, meski tahu bahwa hal tadi dapat berakhir mengerikan.
Dengan kata lain, sesuatu yang dilarang memang kadang membuat kita penasaran. Semakin kita diminta untuk menghindar, semakin besar pula keinginan kita untuk maju mendekat.
Ya, persis kayak kamu dan dia….