Berbagai Prediksi Ahli tentang Kapan Berakhirnya Pandemi Corona

prediksi ahli berakhinya pandemi corona michael levitt penerima nobel biofisika ramalan corona p2sm ITB prediksi corona selesai setelah lebaran endemi jumlah kasus corona COVID-19 wabah flu spanyol h5n1 mojok.co

prediksi ahli berakhinya pandemi corona michael levitt penerima nobel biofisika ramalan corona p2sm ITB prediksi corona selesai setelah lebaran endemi jumlah kasus corona COVID-19 wabah flu spanyol h5n1 mojok.co

MOJOK.CO Tidak perlu risau, namun tetaplah waspada dan berlakukan social distancing. Jika kita disiplin, ahli banyak bikin prediksi berakhirnya pandemi corona tidak lama lagi.

Pandemi corona adalah mimpi buruk. Saya bahkan melalui hari demi hari dengan hampa tanpa harapan. Perasaan terlalu takut saat menemui loved ones karena sadar diri saya berpotensi jadi carrier virus, hingga kekhawatiran akan lesunya geliat ekonomi.

Corona bukan sekadar soal kesehatan, ia juga mengobrak-abrik tatanan sosial, pendidikan, ekonomi, dst. dst.. Pokoknya kacau banget. Dan kita semua ingin kembali normal. Maka dari itu beberapa ahli membuat prediksi tentang kapan berakhirnya pandemi corona.

Prediksi ahli #1 Pemenang Nobel biofisika Michael Levitt

Belakangan ini statemen Michael Levitt sebagai pemenang Nobel Stanford di bidang biofisika membawa angin segar buat seluruh penduduk bumi. Pak Levitt mengatakan bahwa pandemi corona akan berakhir lebih cepat dari yang kita pikirkan. Bahkan nggak sampai berbulan-bulan.

Akan ada masa di mana jumlah kasus positif COVID-19 terus bertambah dan korban berjatuhan. Namun setelah mencapai angka tertentu, jumlah penambahan pasien hari ke hari akan semakin sedikit. Fokusnya bukan pada berapa kasus yang terkonfirmasi, tapi pada berapa jumlah penambahan pasien setiap harinya.

Sebelumnya Pak Levitt memprediksi secara tepat puncak pandemi corona di China. Beliau meramalkan kalau setelah mencapai kasus ke 80.000 dan korban meninggal berjumlah 3.250 maka ini menandakan berakhirnya corona.

Ternyata benar, setelah 80.259 kasus dengan 3.245 meninggal, corona di China segera berkahir ditandai dengan jumlah pasien yang berangsur sedikit hingga sekarang. Menurut Levitt negara seperti Italia dan Iran juga akan segera menyusul. Dia optimis pandemi ini akan rampung bahkan meski Italia dan Iran belum menunjukkan tanda-tanda penurunan jumlah pasien.

Prediksi ahli tentang berakhirnya pandemi corona ini memberikan sedikit perasaan lega untuk kita. Prediksi ini tentu bukan sekadar ramalan tanpa adanya perhitungan data untuk penentuan. Tapi kita perlu tetap melakukan social distancing, karena menurut Pak Levitt ini adalah upaya yang tepat dan cukup ngaruh buat mengakhiri invasi COVID-19 di bumi.

Prediksi ahli #2 Rishi Desai dari CDC (Centers for Disease Control) AS

Rishi Desai merupakan mantan petugas dinas intelijen epidemi di divisi penyakit virus CDC. Berdasarkan wawancaranya dengan Women’s Health beliau menganalisis bagaimana pandemi terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Sejarah bayak mencatat soal wabah yang penyebarannya begitu cepat dan tidak terkendali. Beberapa contoh wabah seperti H5N1 hingga Flu Spanyol menjadi indikator.

Rishi kemudian menyimpulkan bahwa berakhirnya corona akan terjadi di tahun 2021. Pandemi ini bakal menghiasi sebagian besar waktu kita di 2020, namun akan benar-benar selesai di tahun mendatang. Prediksi ini didasarkan pada proses penciptaan vaksin yang mampu membuat semua orang benar-benar menjadi kebal virus dan tindakan pengobatan efektif yang akan diaplikasikan terhadap pasien COVID-19.

Kabar baiknya, para ahli sudah menemukan formulasi vaksin COVID-19. Sayangnya membutuhkan waktu setidaknya 18 bulan untuk uji coba sampai vaksinnya benar-benar bisa digunakan.

Prediksi ahli #3 ITB memperkirakan berakhirnya corona di Indonesia setelah Lebaran

Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) bikin prediksi bahwa berakhirnya epidemi corona di Indonesia akan selesai pada akhir Mei hingga awal Juni 2020. Prediksi ini bergeser dari yang awalnya akan megalami puncak pada akhir maret dan selesai pada pertengahan April.

Prediksi yang bergeser ini disebabkan karena meningkatnya jumlah pasien di Indonesia yang berada di luar dugaan.

Penelitian yang dilakukan oleh P2MS ITB ini menggunakan model Richard’s Curve yang dinilai paling cocok untuk memperhitungan berapa lama virus corona akan bertahan di Indonesia. Berdasarkan berbagai penghitungan dan penelitian, maka kurang lebih prediksi dari P2SM ITB adalah:

-Puncak penyebaran virus corona di Indonesia akan terjadi di minggu ke-2 atau ke-3 di bulan April.
-Prediksi berakhirnya corona pada akhir Mei atau awal Juni 2020.
-Prediksi maksimal jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia adalah lebih dari 60.000 kasus meningkat dari 8.000 kasus
-Jumlah kasus baru corona terbesar adalah kurang lebih 2000 kasus meningkat dari 600 kasu

Namun Nuning Nuraini sebagai salah satu peneliti menyatakan bahwa pemodelan matematika yang digunakan untuk merumuskan prediksi ini tidak mengikutkan faktor-faktor dengan kompleksitas tinggi. Prediksi ini tidak seratus persen mutlak menentukan nasib corona di Indonesia.

***

Meski dari ketiga prediksi di atas ahli memiliki pendapat yang cukup berbeda, namun yang perlu digarisbawahi adalah pandemi ini akan berakhir. Berakhirnya corona akan menandai bahwa perjuangan umat manusia kali ini telah berhasil. Maka dari itu saya mengajak teman-teman untuk turut berkontribusi.

Mulai dari melakukan social distancing dan sebisa mungkin tidak berkontak dengan orang lain, rajin cuci tangan, menjaga imunitas, serta melakukan aksi solidaritas untuk membantu nakes dan masyarakat yang membutuhkan. Semakin kompak usaha yang kita buat, berakhirnya corona akan semakin cepat.

BACA JUGA Dampak Virus Corona, Ibadah Haji Tahun Ini Kemungkinan Bakal Ditunda atau artikel lainnya di POJOKAN.

Exit mobile version