Mudah Lapar Padahal Udah Makan, Penyebabnya Bisa Macam-macam

Mudah Lapar Padahal Udah Makan, Kenapa Ya?

Mudah Lapar Padahal Udah Makan, Kenapa Ya?

MOJOK.COSudah makan tapi masih saja merasa mudah lapar. Kira-kira apa yang salah dengan tubuh kita, ya?

“Duh, pengin ngemil dan ngunyah-ngunyah sesuatu, nih.”

“Kamu lapar lagi? Bukannya baru aja ngabisin nasi goreng satu porsi?”

Pernahkah teman-teman berada dalam situasi yang demikian? Lagi-lagi merasa lapar padahal baru saja menandaskan makanan. Tidak hanya orang sekitar yang merasa takjub dengan “kemampuan” pencernaan kita. Akan tetapi, diri kita sendiri pun sering kali juga bingung-bingung sendiri dan bertanya-tanya: Apakah ada yang salah dengan organ atau sistem pencernaan kita sehingga lapar bisa datang dengan begitu mudahnya? Atau jangan-jangan psikis kita tidak sedang baik-baik saja?

Ternyata, kondisi yang kadang-kadang bikin nggak nyaman ini, bisa disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya:

Satu, Kurang Minum

Kadang-kadang, kita salah dalam mengartikan apa yang sebetulnya dibutuhkan oleh tubuh. Dilansir dari Dokter Sehat, jika kita adalah tipe orang yang nggak terlalu suka minum air putih, hal ini akan mengakibatkan tubuh jadi dehidrasi. Nah, tubuh yang sebenarnya sedang “haus” ini justru diartikan dengan “masih lapar”. Sehingga meski kita makan lagi dan makan lagi, rasa lapar tetap saja muncul. Lha wong, kebutuhan kita untuk minum air putih belum dipenuhi, kok~

Dua, Mengonsumsi Karbohidrat Terlalu Banyak

Lantaran merasa lapar, kita pun memilih mengonsumsi karbohidrat sebanyak-banyaknya. Pikir kita sih, tentu rasa kenyang setelah makan akan bertahan lebih lama. Akan tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Pasalnya dikutip dari Hello Sehat, karbohidrat justru dapat menyebabkan rasa kantuk datang lebih cepat. Ia bisa menaikkan gula darah dan menurunkannya dengan cepat. Hal inilah yang kemudian bikin kita jadi lebih mudah lapar lagi.

Tiga, Memiliki Diabetes

Seharusnya dengan mengonsumsi makanan, tubuh akan mengubah gula dalam makanan menjadi glukosa dan hal ini jadi sumber energi. Namun, seperti disebutkan dalam Detik, pada penderita diabetes, glukosa tidak akan bisa mencapai sel-sel tubuh. Sehingga tubuh jadi merasa butuh makan lagi karena tetap merasa lemas dan kurang bertenaga.

Empat, Sedang Mengalami Stres

Tidak hanya disebabkan oleh hal-hal biologis, mudah lapar juga bisa karena faktor psikologis. Stres salah satunya. Dilansir dari Hello Sehat, saat sedang stres kita akan merasa gelisah, tegang, dan berpikir dua kali lebih banyak dibandingkan biasanya. Hal ini tentu membuat tubuh kita butuh energi lebih besar. Sehingga kita menjadi mudah lapar dan selalu pengin memakan sesuatu untuk melampiaskannya.

Lima, Efek Mengonsumsi Obat

Dikutip dari Honestdocs, beberapa jenis obat dapat membangkitkan nafsu makan. Seperti obat antidepresan, obat diabetes, ataupun antipsikotik. Jika setelah mengonsumsi obat-obat tersebut kita jadi mudah lapar dan ternyata berat badan ikut naik, sebaiknya konsultasikan hal ini pada dokter. Supaya dokter dapat memberikan alternatif obat lain yang dapat memberi efek lebih nyaman.

Enam, Kurang Tidur

Kurang tidur atau adanya gangguan tidur dapat memengaruhi hormon dalam tubuh. Seperti yang disebutkan Kumparan, kondisi hormon yang tidak seimbang tersebut dapat berakibat pada pola makan yang terganggu. Sehingga kita jadi mudah lapar meskipun baru saja makan.

Tujuh, Makan Terlalu Cepat

Selain itu, cara makan yang terlalu cepat juga bisa bikin kita jadi merasa mudah lapar lagi. Pasalnya, dilansir dari Honestdocs, otak tidak sempat membaca sinyal bahwa tubuh kita sudah cukup makan. Akhirnya, kita jadi terus menerus merasa lapar meskipun makanan yang masuk dalam perut sudah banyak. Jadi, mengunyah makanan lebih lama dan tidak cepat-cepat menelannya atau tidak melakukan hal lain saat makan, dapat membantu “masalah ini”.

Kalau kamu ternyata salah satu orang yang mudah lapar meskipun sudah makan. Coba telisik pelan-pelan, kira-kira penyebab nomor berapa yang bikin kamu kelaparan terus-terusan? (A/L)

BACA JUGA Perut yang Lapar Lebih Berbahaya daripada Kebangkitan Komunisme atau artikel PENJASKES lainnya.

Exit mobile version