Kenapa Menguap Itu Menular? Benarkah karena Empati kepada Sesama?

kenapa menguap itu menular MOJOK.CO

kenapa menguap itu menular MOJOK.CO

MOJOK.COKenapa menguap itu menular? Salah satu penelitian menyebutkan kalau tingkat empati menjadi salah satu sebab. Apa betul seperti itu?

Konon katanya, manusia akan sering menguap ketika udara sedang dingin. Sayangnya, kepercayaan itu nggak berlaku buat saya. Kalau udara lagi dingin, bukan rangsangan untuk menguap yang muncul, tapi dorongan kuat untuk segera menuju ke dapur dan bikin mie rebus.

Lha gimana nggak begitu, lha wong saya sering menguap justru kalau udara lagi panas, lagi gerah. Nggak tahu kenapa, hawa panas yang merambat itu malah bikin badan lemas dan terjadi kuap secara berkala. Biasanya setiap 10 menit sekali.

Antara saya yang punya masalah sama hawa panas atau memang saya yang mengidap sindrom MCKSGG atau sindrom micek sak nggon-nggon atau suka tidur di mana saja. Satu hal yang pasti, menguap itu menular. Bukan cuma flu dan TBC, menguap juga menular. Lalu, kenapa menguap itu menular?

Kenapa menguap itu menular? Katanya sih karena tingkat empati kita kepada sesama itu tinggi. Kalau nggak punya kepedulian, apalagi empati, menguap nggak mungkin menular. Teori yang absurd karena saya dengan empati rendah ini tetap menguap kok kalau lihat orang yang nggak saya kenap menguap lebar banget.

Psychology Today, sebuah jurnal sains, melansir soal alasan kenapa menguap itu menular. Menguap adalah suatu tindakan meniru yang dilakukan secara otomatis, tanpa disadari oleh pelakunya.

Para ahli juga menduga bahwa fenomena tersebut terjadi akibat peranan sistem saraf cermin (mirror-neuron system) di dalam otak. System saraf tersebut bakal bikin kamu melakukan tindakan yang sama seperti orang yang sedang kamu perhatikan! Ciee….

Dengan kata lain, menguap hanya bisa menular pada orang yang saling berinteraksi terbuka atau sedang memperhatikan secara diam-diam. Tapi di sisi lain, masing-masing individu ternyata memiliki kerentanan yang berbeda terhadap perilaku menguap. Ada yang gampang ditularkan menguap kayak saya, ada pula yang tidak merasakan efeknya sama sekali.

Meski sudah ada teorinya, penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan. Salah satu alasannya karena faktor untuk menjawab kenapa menguap itu menular terlalu banyak. Ini jurnal sains yang bilang, ya. Bukan saya.

BACA JUGA 4 Cara Agar Nggak Mudah Ngantuk Setelah Makan Siang atau tulisan-tulisan yang bikin bugar lainnya di rubrik PENJASKES.

Exit mobile version