Mojok Institute menggelar penelitian tentang fakta korelasi antara kekayaan dan kebahagiaan. Berikut hasilnya:
98,02 persen orang yang sering mengatakan bahwa duit tidak penting ternyata menghabiskan kebanyakan waktunya untuk mencari uang.
98,87 persen orang yang bilang bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan ternyata sering tidak bahagia karena tidak memiliki duit.
80,95 persen orang yang sedang berwisata dengan mengeluarkan banyak uang seperti misalnya ngebut dengan jet ski, plesir dengan kapal pesiar, dijemput naik limosin untuk keliling kota, ternyata lebih berbahagia dibanding orang yang sedang ngebut naik sepeda motor di tengah kemacetan ibukota, mau piknik ke ancol tapi sedang bokek sehingga hanya nonton tv di rumah, naik ojek saat panas menyengat pada waktu tanggal tua.
78,88 persen orang yang punya uang lebih mudah mendapatkan partner kencan. Ternyata bentuk dan isi dompet berkorelasi positif pada bentuk muka dan penampilan seseorang sehingga lebih cerah, lebih ramah dan lebih percaya diri. Dengan modal tersebut mereka lebih mudah memulai kencan.
88,83 persen orang yang sedang punya banyak uang lebih disukai teman-temannya. Sebab ketika makan bersama, berkaraoke atau main biliar, sudah jelas siapa yang akan bayar, tidak perlu saling menoleh ketika hendak membayar.
99,99 persen orang berduit yang keluarganya sedang sakit lebih tidak stres dibanding orang yang ketika keluarganya sedang sakit pada saat yang sama uangnya sedang menipis.
99,98 persen orang mapan lebih tidak tertekan batinnya dibanding orang tak mapan ketika sama-sama menghadapi masalah hendak menyekolahkan anak.
80,91 persen pasangan yang lancar dan berbinar ketika mengucapkan ijab kabul ternyata sudah tidak perlu memikirkan tagihan katering, sewa gedung dan pernik-pernik lain pesta pernikahan.