MOJOK.CO – “Pokoknya yang ada panoramic sunroof-nya, minimal mobil Toyota Innova Zenix Hybrid. Reborn Diesel? Diesel? Kemarin aja tidak lolos uji emisi!”
Terkadang, suami nggak bisa mengeluarkan apa yang ada di kepalanya. Sama seperti ketika istri saya ngotot minta saya membelikan mobil Toyota Innova Zenix Hybrid yang ada sunroof-nya. Saat itu, saya benar-benar terdiam dan tidak bisa melawan.
Padahal, sebenarnya, saya ingin sekali melawan dengan argumen-argumen yang kuat. Salah satunya bahwa Reborn Diesel lebih baik ketimbang membeli mobil hybrid. Hal itu benar-benar saya pikirkan demi tidak mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli kendaraan.
Bayangkan saja, selisih harga Innova Zenix Hybrid dan Reborn Diesel itu jauh banget! Tipe paling rendah saja nih, yang hybrid dan sudah ada panoramic sunroof-nya mulai Rp520 jutaan. Sementara itu, Innova Reborn Diesel Rp400 jutaan saja. Selisihnya saja sampai Rp100 juta! Juta, lho, bukan ribu!
Biaya yang mengikuti kehadiran mobil Toyota Innova Zenix Hybrid
Selain soal selisih yang menjadi pikiran. Saya juga masih harus memikirkan “biaya syukuran” setelah membeli mobil baru. Ya biar nggak jadi omongan tetangga. Masak membeli mobil diem-diem aja. Normalnya, sebagai warga kampung, ya harus turut memberikan kebahagiaan agar mobil baru menjadi berkah! Sebuah kebiasaan yang aneh.
Selain itu, sudah menjadi hal yang wajar, setelah Innova Zenix Hybrid datang, anak dan istri bakal mengajak staycation. Masa iya mobil baru cuma nongski di garasi? Menolak? Ya nggak mungkin!
Nah kan, selisih Rp100 juta ini bisa meng-cover segalanya, pikir saya. Setidaknya itu akan sedikit menolong saya agar uban di kepala tidak semakin banyak.
Tapi kali ini saya kalah. Faktanya, Innova Zenix Hybrid memang unggul secara fitur daripada mobil Toyota Innova Reborn Diesel! Bahkan, saya pernah memainkan psikologi istri agar memilih yang diesel, tapi gagal!
Baca halaman selanjutnya: Sudah kalah fitur, Reborn Diesel bukan idaman para istri… dan penguasa!
Innova Reborn Diesel kalah fitur
“Sayang, Innova Zenix Hybrid itu sudah CVT. Memakai penggerak depan lagi! Nanti buat pulang kampung apa kuat menanjak? Kamu tahu sendiri kalau pulang suka membawa barang banyak, kan?” Bujuk saya saat itu.
Tapi apa jawaban istri saya yang sudah terlanjur cerdas itu?
“Jangan bodoh, lah. Jangan percaya omongan komunitas pecinta penggerak roda belakang, pecinta mesin diesel, jelas-jelas kalau hybrid itu mesinnya dua. Dua sama 1 itu banyak 2! Jelas lebih kuat!”
Aseem!
Saya tidak habis fikri, kenapa bisa istri saya sampai tahu hal itu? Secara data, memang, Toyota Kijang Innova Zenix varian hybrid mengandalkan mesin bensin 2.000 cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 152 tenaga kuda dan torsi 187,3 Nm.
Mesin bensin digabungkan dengan motor listrik yang berdaya 113 tenaga kuda dan torsi 205,9 Nm. Ketika kita menggabungkan keduanya, tenaga yang dihasilkan oleh mesin bensin dan motor listrik mencapai 186 tenaga kuda. Wah, kan?
Sementara itu, mobil Toyota Innova Reborn Diesel mesin 2 GD FTV 4 silinder segaris, 16 valve DOHC dengan VNT Intercooler kubikasi 2.400 cc, mampu menghasilkan tenaga hanya 146,9 tenaga kuda pada 3.400 Rpm dan torsi 359 Nm pada 1.200-2.600 Rpm. Sebenarnya lumayan, kan?
Memang varian diesel pada Innova Reborn ini memiliki torsi lebih besar, sehingga dapat dipastikan lebih tangguh untuk menanjak. Bisa saja saya jelaskan hal ini kepada istri saya, tapi pasti dia sudah punya jawabannya. Kadang saya bingung yang montir itu saya atau istri, sih.
“Lagian siapa yang mau pakai Innova Zenix hanya untuk pulang kampung? Saya juga mau pakai mobil ini shoping-shoping di mol sama temen-temen. Masa iya mau ke mol pakai mobil asapnya item?” Kira-kira istri saya akan menjawab seperti itu kayaknya.
Unggul dari segi konsumsi BBM
Di luar itu semua, Innova Zenix Hybrid memang unggul dari segi konsumsi BBM dari Innova Reborn Diesel. Sebagai suami yang memiliki pemikiran visioner, dalam hal ini, menghemat pengeluaran uang keluarga tentu menjadi kelebihan.
Jadi, hitung-hitungannya begini. Jika mesin diesel itu keiritan BBM ditentukan oleh jarak tempuh dan jumlah solar yang terbakar, dikalikan dengan harganya per liter. Ini bisa disiasati dengan memakai solar subsidi.
Asal dalam seminggu habis, kita tetap aman menggunakan solar subsidi dan tidak akan mengendap di dalam tangki BBM. Selain itu, kita tinggal mengganti filter solar rutin per 5.000 kilometer. Kita bisa menggunakan merek Sakura saja yang murah. Ini tentu akan menjadi sangat irit pengeluaran. Terakhir, kalau pengemudinya mahir mengoperasikan pedal gas, maka konsumsi BBM Innova Reborn Diesel bisa tembus 20 kilometer per liter.
Untuk mobil Toyota Innova Zenix Hybrid, mampu tembus 21 kilometer per liter meski pengemudi tidak memiliki kemampuan khusus dalam menginjak pedal gas. Setiap pengemudi bisa mencapai keiritan BBM karena sistemnya lebih canggih.
Innova Zenix Hybrid memang jenis Investasi besar di awal
Mesin Innova Zenix Hybrid ini bisa bergantian, mau memakai yang listrik atau konvensional. Kamu bisa mengaturnya secara otomatis. Jadi, ketika mesin konvensional tidak terpakai, BBM tidak akan berkurang. Begitu juga daya listrik pada baterainya akan terisi secara otomatis ketika mobil melaju. Makanya mobil ini memang sangat efisien.
Selain itu, transmisinya sudah CVT. Jadi, ketika kecepatan mobil sudah konstan, sistem akan membuat daya putar input kecil, tapi outputnya maksimal. Ini menjadi karakteristik CVT terlepas dari masalah yang terjadi di lapangan.
Kalau sudah begini, masak nggak memilih Innova Zenix Hybrid coba. Keunggulannya semacam itu? Ya, memang investasi awalnya lebih besar ya, My Love.
Terlepas dari semua itu, Kepala Staf Kepresidenan RI beberapa waktu lalu pernah bilang sesuatu. Bahwa pada tahun 2050 nanti, tidak akan ada lagi mobil konvensional, adanya mobil listrik dan hybrid. Saya pikir itu sudah menjadi gambaran yang nyata bahwa mulai saat ini, jangan beli mobil konvensional.
Wacana uji emisi
Tahukah kamu bahwa sebentar lagi, sertifikat lulus uji emisi bakal menjadi syarat perpanjangan STNK? Ternyata, dengan sudah membayar pajak kendaraan bermotor saja tidak cukup! Jika mau mobil dengan emisi bagus, tentu minimal punya mobil modern seperti Innova Zenix Hybrid.
Mobil karburator? Mobil tua dan memakai BBM murah? Sudah, jangan harap! Apalagi jarang kamu servis.
Saya jadi ingat dengan kemenangan istri saya ketika ada mobil Toyota Innova Reborn Diesel tidak lulus uji emisi. Ampun, dah. Saya hanya bisa membisu!
“Nah kan! Itu mobil kebanggaan masyarakat Indonesia, tidak lulus uji emisi, bentar lagi nih tidak legal dioperasikan di jalan raya karena STNK tidak bisa diperpanjang! Diesel apa sih?”
Gila memang, seakan-akan masyarakat memang sudah diatur sedemikian rupa agar membeli mobil ramah lingkungan (yang sesuai keinginan istri/penguasa). Wiih, serem, Gaes!
Penulis: Erwin Setiawan
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Mobil Toyota Innova Venturer Adalah Produk Terbaik dari Seri Innova dan Nyaris Membuat Saya Lupa Diri dan ulasan menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.