Alasan Cewek Malas Ganti Oli: Pengalaman Saya Menyiksa Yamaha Mio

Kalau abai sama ganti oli, biaya yang perlu kamu siapkan malah lebih mahal lagi, lho.

Alasan Cewek Malas Ganti Oli: Pengalaman Saya Menyiksa Yamaha Mio MOJOK.CO

Ilustrasi cewek malas ganti oli dan Yamaha Mio. (Mojok.co/Ega Fansuri)

MOJOK.COKamu belum tahu alasan cewek malas ganti oli? Duh, tolong, jangan ulangi kesalahan saya dan Yamaha Mio yang menderita itu.

Seorang pengendara sepeda motor pasti ingin melaju cepat dan tanpa kendala. Namun siapa yang bakalan menyangka kalau apes bisa menimpa siapa saja. Seperti yang saya alami berikut ini. Ketika Yamaha Mio kesayangan saya “siksa” lantaran lupa ganti oli.

Beberapa waktu yang lalu, saya memutuskan mudik naik motor. Alasannya? Pertama, hemat ongkos. Kedua, saya nggak perlu memikirkan tiket pulang-pergi. Ketiga, dan yang paling penting, nggak perlu berdesakan di kendaraan umum.

Niat hati kepingin mudik siang bolong, eh motor tiba-tiba saja ngadat di lampu merah. Mungkin ini yang dinamakan beruntung sekaligus sial dalam satu waktu yang bersamaan. Motor saya, Yamaha Mio 2005 berwarna merah, yang sudah menemani saya selama kurang lebih 10 tahun itu tiba-tiba ngambek.

Gimana nggak ngambek kalau saya lupa ganti oli cukup lama. Yah, akibatnya, bikin saya malu, sekaligus capek.

Gimana nggak, Yamaha Mio itu tiba-tiba mogok di perempatan. Pas banget di lampu merah yang ada pos polisinya. Awalnya saya sempat didatangi seorang polisi karena disinyalir jadi sumber kemacetan. Untungnya, karena tahu Yamaha Mio saya mogok, alih-alih menilang, polisi tersebut bergegas membantu menghidupkan motor tersebut.

Setelah beberapa saat dicoba dan Yamaha Mio itu tetap tidak bisa nyala, saya diminta untuk ke pos polisi sembari dicarikan bantuan. Maklum, bengkel yang ada memang lumayan jauh dari tempat tersebut.

Singkat cerita, setelah kurang lebih satu jam saya dan beberapa polisi berusaha menghidupkan motor tersebut, Yamaha Mio itu dengan santainya menyala dan seperti tidak terjadi apa-apa. Bahkan ajaibnya, motor tersebut lancar jaya sampai saat sata menginjakkan kaki di rumah. Aneh, deh!

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, saya membawa Yamaha Mio kesayangan itu ke bengkel terdekat di rumah. Ternyata yang menjadi sumber permasalahannya adalah oli mesin yang mulai mengering.

Dan, ya, itu memang hal yang kerap saya lakukan selama punya sepeda motor. Lupa ganti oli mesin. Sang montir sampai berseloroh, “Kenapa nggak sekalian dibikin kering aja, Mbak, kan lumayan dorong motornya. Biar sekalian olahraga gitu.”

Ladies, sebelum mengalami pengalaman seperti yang saya alami, coba kamu ingat-ingat deh kapan terakhir kali kamu dapat tertidur pulas? Eh maksudnya kapan terakhir kali kamu ganti oli motor? Duh, jangan-jangan udah dua bulan yang lalu, atau malah udah setahun, eh atau malah lebih lama lagi. Wah, bisa-bisa motormu bisa bermasalah, lho.

Oli yang kering bisa bikin seher (komponen sepeda motor yang memengaruhi kinerja mesin) motormu kena dan knalpot bisa berasap (pasti kamu pernah lihat di jalan). Parahnya lagi, kalau lupa ganti oli, motormu bisa mogok di tengah jalan karena ngunci (iya, kaya kasus saya dan Yamaha Mio tadi). Bukannya hemat, kamu malah bisa kena biaya jutaan rupiah buat ganti sparepart motor, kan?

Sesuai namanya, oli mesin berfungsi sebagai pelumas. Yang mana, mesin yang terus bergerak dan tidak mendapatkan pelumas akan rusak karena bekerja ekstra. Berdasarkan survei terhadap beberapa teman perempuan saya, alasan lupa ganti oli motor ada beberapa hal.

Pertama, malas antre di bengkel.  “Ya, daripada ke bengkel, nunggu lama, malas antre,” kata mereka.

Alasan kedua adalah lupa. Ini penyakit paling sering diderita cewek. Semoga kamu nggak, deh. Alasan ketiga, cuek. Wah, cuek sama pasangan aja, sist! Motor mah jangan! Kan, dia nggak nyakitin kamu, to?

Terakhir, alasan yang paling nggak masuk akal tapi sering terjadi adalah, nggak tahu kalau oli motor harus diganti. Suer! Ada, lho, golongan Mbak-Mbak yang cuma bisanya pakai motor, tahu beres, dan nggak ngerti kalau oli motor juga perlu diganti.

Semoga setelah baca artikel ini kamu jadi agak tahu kalau ada yang namanya oli. Kalau motormu matik kayak Yamaha Mio, informasi ini pasti berguna banget. Kalau motormu manual, ya dibaca aja nggak apa-apa. Lagian tetap butuh ganti oli, kan.

Biasanya, aturan ganti oli di matik kayak Yamaha Mio bisa kamu temukan di buku manual. Misalnya, sebenarnya, setiap berapa kilometer, sih, kita harus ganti oli? Di buku manual yang saya punya, pabrikan menganjurkan penggantian oli motor setiap 2.000 sampai 3.000 kilometer atau dua bulan sekali.

Namun, ada baiknya ganti oli motor matik tak hanya berkiblat pada jarak tempuh. Lebih baik sesuaikan dengan kondisi motor. Misal, saat tarikan sudah terasa berat karena sering dipakai melewati jalanan macet, jalanan naik turun yang kaya hubungan, atau selalu digeber pada kecepatan tinggi, lebih baik segera ganti oli. Gampang, kan, patokannya.

Saat motor sudah melewati batasnya, biasanya oli motor akan cepat panas dan berpengaruh terhadap kekentalannya. Oleh karena itu, kita harus mengganti oli sedini mungkin agar performa motor selalu prima.

Lalu bagaimana dengan oli gardan? Mungkin belum banyak yang tahu nih apa bedanya oli mesin dan oli gardan. Sebagai informasi, oli gardan merupakan pelumas yang dibutuhkan untuk melicinkan komponen transmisi otomatis. Penting banget buat matik kayak Yamaha Mio.

Patokannya gini, deh. Untuk oli mesin, disarankan ganti sesuai kondisi motor. Nah, untuk pegangan, oli gardan itu punya perbandingan 2:1 dengan pergantian oli mesin. Dua kali ganti oli mesin, sekali ganti oli gardan.

Misalnya, bulan ini, udah ganti oli mesin, ya dua bulan ke depan, kamu harus dan wajib ganti oli mesin plus oli gardan. Yah, memang sudah selayaknya, kalau mau motor tetap dalam kondisi prima, sejumlah biaya sudah sepatutnya disiapkan. Kalau abai, biaya yang perlu kamu siapkan malah lebih mahal lagi.

BACA JUGA 5 Tipe Motor yang Paling Cocok untuk Perempuan dan analisis menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.

Penulis: Dyah Retna Palupi

Editor: Yamadipati Seno

Exit mobile version