5 Trik untuk Menekan Biaya Perawatan Motor Honda

MOJOK.CO Bisa jadi, perawatan motor Honda bekas bisa cukup tinggi. Untuk menekan pengeluaran, silakan patuhi 5 trik rahasia ini.

Motor merek Honda punya tempat sendiri di hati masyarakat. Ia dianggap sebagai merek paling awet, irit, dan punya harga yang terjangkau. Sampai-sampai Honda jadi merek generik, berbarengan dengan Rinso dan Indomie: beli motor merek Yamaha, namun tetap disebut Honda.

Nah, meski memang punya kwalitet yang diakui, perawatan motor adalah kewajiban. Apalagi ketika pembaca punya motor Honda bekas. Terutama lagi bagi mereka yang punya atau bahkan gemar ngopeni motor bekas. Sering kali perawatan motor tidak dilakukan karena tiga alasan, yaitu malas, tiada waktu, dan kekurangan biaya.

Mojok Institute memahami kegelisahan pembaca, para pengguna motor Honda. Setelah diskusi yang intens dengan seorang sales spare part merangkap kiper futsal paruh waktu yang sudah bertungkus lumus dengan pekerjaan ini selama 11 tahun, Mojok Institute merangkum 5 trik rahasia untuk menekan biaya perawatan motor Honda bekas.

Ingat, 5 trik ini sebenarnya rahasia dan hanya untuk kalangan terbatas. Oleh sebab itu, sang narasumber enggan dicantumkan namanya.

Karena sifatnya yang rahasia, maka tulisan ini hanya akan tayang selama 5 hari saja dan setelah itu entah seperti apa nasibnya. Maka, simpan baik-baik, screen capture artikel ini, kalau perlu cetak dalam jumlah banyak. Jangan berhenti di kamu!

1. Mengakali gear set yang boros

Trik nomor satu dalam perawatan motor Honda ini berasal dari pengalaman narasumber sendiri, sudah diuji selama bertahun-tahun, dan hanya berlaku untuk motor Honda seri Karisma dan Supra X 125.

Jadi, baik seri Karisma maupun Supra X 125 sering bermasalah pada gear set atau paket rantai sepeda motor. Dua motor ini boleh dibilang sangat boros karena menggunakan rantai 420 atau rantai yang tipis. Sementara motor Honda seri lain seperti Astrea Grand, Supra lama, Revo, dan Legenda menggunakan rantai 428 yang lebih tebal sehingga lebih awet.

Trik yang bisa dilakukan bagi Anda pengguna Karisma dan Supra 125 adalah mengganti gear set. Gunakan gear set milik Supra Fit. Seri Supra Fit sudah menggunakan rantai 428 yang lebih tebal. Tapi, ada satu saran yang harus Anda patuhi, yaitu potonglah 2 mata rantai dari gear set Supra Fit.

Alasannya, jumlah gigi belakang Supra Fit lebih banyak dibandingkan Kharisma. Jika Supra Fit punya 36 mata gigi, Karisma punya 35. Selain itu, lengan ayun Supra Fit juga lebih panjang ketimbang Karisma. Nah, harga gear set yang orisinal ada di antara 150 hingga 160 ribu, sementara harga second brand-nya hanya 110 ribu.

2. Kampas rem belakang cepat habis

Banyak pengguna motor Honda bekas yang mengeluhkan betapa kampas rem belakang (tromol) mereka begitu boros. Baru beberapa saat mengganti kampas, sistem pengereman motor sudah tak terasa menggigit. Biasanya, bagi sebagian besar orang, langsung mengganti kampas rem dengan yang baru lagi menjadi pilihan.

Padahal ini sebuah pemborosan dan akan membuat biaya perawatan motor Honda bekas Anda menjadi membengkak. Maka, apa yang perlu dilakukan?

Yang perlu dipahami terlebih dahulu adalah keberadaan kampas rem dan tromol. Gesekan kampas rem dan tromol yang terjadi secara intens lama-kelamaan akan membentuk sebuah cekungan pada bagian tromol. Banyak orang menyebutnya “ngantong”. Kondisi inilah yang membuat kampas rem, walaupun masih gres, tidak terasa menggigit.

Bagaimana cara menekan biaya perawatan? Jika pembaca belum mampu membeli tromol baru, langkah antisipasi yang dilakukan adalah menggunakan kampas rem second brand yang harganya dipatok antara 20 hingga 25 ribu. Sementara itu, kampas rem genuine dibanderol 40-50 ribu.

Bagaimana dengan tromolnya? Yang paling bijak memang melakukan penggantian. Jika tromol genuine dibanderol 180 ribu lebih, harga second brand-nya hanya 132 ribu. Cukup hemat, bukan?

3. Menghilangkan bunyi getaran yang mengganggu

Body plastik motor Honda bekas rawan betul dengan suara yang sangat mengganggu, pating glodak, dan membuat sensasi bermotor lebih terasa seperti menaiki gerobak.

Solusi yang paling mudah adalah menggunakan kabel tis dan double tape. Kabel tis digunakan untuk menyambung bodi plastik motor Honda bekas menjadi lebih rapat. Meski memang, langkah antisipasi ini bukan jangka panjang.

Bagaimana dengan double tape? Perlu Honda lovers ketahui, bengkel resmi Honda pun menggunakan solusi murah meriah ini. Double tape berfungsi sebagai bantalan. Ia direkatkan di antara dua body. Jadi, ketika lewat jalan yang tidak rata, bodi plastik tidak akan saling terbentur secara langsung karena ada double tape.

Jika pembaca sudah menyiapkan uang lebih untuk mengganti bodi motor Honda yang sudah semakin berisik, sebaiknya pertimbangkan opsi harga.

Harga second brand ada di antara 40 sampai 100 ribu. Namun, untuk second brand, pilihan warnanya terbatas. Biasanya hitam. Sementara itu, harga bodi genuine menyentuh harga antara 80 hingga 200 ribu.

4. Gunakan aki kering saja

Sebelum generasi Karisma, motor Honda bekas menggunakan aki basah. Ada banyak kekurangan dari penggunaan aki basah. Mulai dari butuh perawatan ekstra ketika menjaga volume air dan harus selalu waspada jangan sampai air aki benar-benar kering.

Isi ulang air aki memang murah, sekitar 2 hingga 5 ribu rupiah saja. Namun, sekali lalai, akibatnya sungguh merepotkan. Ketika air semakin surut, maka sel-sel aki akan mati. Akibatnya, usia aki basah menjadi lebih pendek.

Maka, bagi pengendara motor Honda, beralihlah ke aki kering. Ada beberapa keuntungan yang ditawarkan. Mulai dari bebas perawatan yang jelimet hingga kepentingan efisiensi.

Harga aki basah genuine dibanderol 150 ribu, sementara aki kering genuine ada di harga 190 ribu. Aki kering memang lebih mahal. Namun, alasan efisiensi, menghemat waktu, hingga biaya, adalah sebuah kondisi idaman masa kini.

5. Mari hijrah ke ban tubeless

Pembaca pernah menuntun sepeda motor, yang ban belakangnya bocor karena tertusuk paku, di siang hari yang terik dan kebetulan tengah membawa banyak barang? Bagaimana rasanya? Pegal? Malu?

Musuh motor dengan ban dalam adalah benda tajam. Mending hanya bocor, lha kalau ban dalam sobek? Boros di ongkos dan buang waktu. Untuk menambal, biaya yang dikeluarkan sekitar 10 ribu.

Jika ingin mengganti, banyak tukang tambal ban mencoba mengambil keuntungan dengan memasang harga yang kelewat tinggi untuk ban dalam. Suatu ketika saya pernah diminta membayar ban dalam seharga 45 ribu sementara saya tahu bahwa ban dalam itu harga aslinya tak lebih dari 25 ribu.

Oleh sebab itu, supaya motor Honda Anda tidak boros ban, sebaiknya mulai gunakan tubeless. Ban jenis ini akan tetap menjaga udara tetap berada di dalam ban ketika sebuh paku tampak menusuk. Situasi ini mengizinkan pengendara untuk mencari tukang tambal ban khusus.

Jika pembaca menggunakan ban tubeless, Anda bisa menambahkan cairan anti-bocor atau disebut tire sealant. Ketika ban tertusuk paku, cairan ini akan menutup lubang dan mengeras ketika ia terpapar udara dari luar ban. Dengan begitu pengendara bisa berhemat. Tire sealant tersebut dibanderol 25 ribu saja untuk satu ban.

Coba saja bayangkan, berapa dana yang harus Anda keluarkan untuk 10 kali ganti ban dalam? Harga ban depan genuine adalah 170 ribu, sedangkan 200 ribu untuk ban belakang. Makanya, mari berhijrah!

Itulah dia 5 trik rahasia ala Otomojok Mblayang kali ini. Sampai ketemu di trik-trik rahasia lagi tahun depan!

Exit mobile version