Namanya barangkali kurang akrab di telinga Anda. Tapi, kalau menyebut Ki Hadjar Dewantara, semuanya langsung ngeh. Oh, ya. Tokoh Jasmerah kita kali ini adalah kakak dari tokoh pendidikan itu. Ia adalah bangsawan dari Yogyakarta. Dari Pakualaman. Tetapi, ia bangsawan yang mengambil jalan yang berbeda. Si pengutuk Belanda paling keras.
Si tukang berkelahi dengan sinyo-sinyo si pengganggu anak-anak kampung di luar dinding istana. Dan, namanya melambung sebagai tokoh perburuhan dari Sarekat Islam afdeling Yogyakarta. Dia adalah penyeru pemogokan seantero Jawa tiada tanding.
Karena aksi-aksi mogok buruh militan dari tahun 1918 sampai 1922 yang dilakukan oleh perhimpunan buruh pabrik yang dipimpinnya, pers Belanda menjulukinya si Raja Mogok. De Stakingskoning. Raja Boycott.