Pemberitaan politik belakangan ini tak kunjung beranjak dari keterlibatan keluarga istana atas majunya Gibran Rakabuming mendampingi Prabowo Subianto. Hal itu bermula dari putusan kontroversial MK pimpinan paman Gibran, Anwar Usman, hingga merembet ke isu-isu lainnya. Termasuk belakangan Mahkamah Kehormatan memperkarakan soal etika Anwar Usman sebagai Ketua MK.
Publik pun mulai resah dengan aksi panggung aktor-aktor politik yang mulai mengancam demokrasi. Pakar hukum tata negara Zainal Arifin Mochtar pernah blak-blakan menentang soal itu dalam obrolan PutCast. Kemudian di kanal Abraham Samad Speak Up, konsultan politik Eep Saefullah Fatah juga pernah secara terbuka menyampaikan kritiknya kepada presiden Jokowi terkait karpet merah politik yang dibentangkan untuk anak bungsunya.
Pemakzulan Jokowi
Isu lain yang tak kalah menghebohkan yaitu wacana pemakzulan Presiden melalui DPR. Kendati masih terdengar samar, namun wacana tersebut bukan sesuatu yang mustahil terjadi. PKS menjadi salah satu partai yang menggulirkan wacana tersebut. Terutama jika dugaan cawe-cawe atau campur tangan Jokowi dalam Pilpres 2024 nanti terbukti.
Episode Langkah Kuda kali ini membincangkan soal isu pemakzulan Jokowi bersama seorang aktivis sekaligus pemilik toko buku Ultimus dari Bandung, yaitu Bilven Sandalista. Di akhir perbincangan ini, kami juga akan membedah potensi golongan putih (golput) pada Pemilu 2024.
Mengapa sebagian pendukung Jokowi baru merasa kecewa belakangan ini atas pencalonan Gibran? Apakah persentase golput pada pada periode pemilu mendatang bakal terus naik melihat tiga alternatif pasangan capres dan cawapres saat ini? Apa alasan seseorang bisa golput?
—
Mau nonton video edisi #LangkahKuda sebelumnya, kunjungi playlist Youtube di sini. Atau jika mau lihat-lihat video Mojok yang lain dengan isu dan tema yang menarik, yuk ngintip video-video lainnya di sini.