Mohammad Tabrani Soerjowitjtitro atau lebih populer dengan nama M. Tabrani merupakan jurnalis dan aktivis pergerakan di masa pra kemerdekaan Indonesia. Tabrani termasuk salah satu pelopor dan pencetus nama Bahasa Indonesia yang saat itu masuk sebagai bagian dari ikrar Sumpah Pemuda tahun 1928.
Sosok yang berasal dari Pamekasan, Madura, ini memulai kariernya sebagai wartawan di harian Hindia Baroe pada tahun 1925. Pada tahun 1926, ia menulis sebuah artikel di harian tersebut yang berjudul “Kasihan”. Pada artikel tersebut, Tabrani mengusulkan agar bahasa Melayu versi Indonesia diberi nama “bahasa Indonesia”. Ia juga pernah mendirikan koran Rakjat.
Tabrani pernah mendirikan sekaligus mengetuai Partai Rakjat Indonesia (PRI). Partai ini mengusung ideologi nasionalisme dan demokrasi. PRI bercita-cita untuk mencapai kemerdekaan Indonesia melalui jalur parlementer.
Tabrani menjadi ketua PRI selama lima tahun, dari tahun 1930 hingga 1935. Selama masa kepemimpinannya, PRI menjadi salah satu partai politik terbesar di Indonesia. PRI juga aktif dalam berbagai kegiatan politik, seperti menentang kebijakan-kebijakan kolonial Belanda dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sumpah Pemuda
Saat ikut mewakili Jong Java dalam Kongres Sumpah Pemuda, Tabrani menolak penggunaan Bahasa Melayu usulan Muhammad Yamin, perwakilan dari Jong Sumatranen Bond. Meskipun belum ada bentuknya, baginya Bahasa Indonesia harus menjadi bahasa persatuan yang benar-benar bisa menyatukan bahasa dari ragam bahasa daerah yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan Nusantara.
Bahasa Indonesia adalah hasil dari pertemuan bahasa bangsa-bangsa di muka bumi. Kita mungkin hanya pernah sekelebat mendengar bahwa ide Bahasa Indonesia lahir pada Kongres Sumpah Pemuda. Namun, sama sekali tidak tahu menahu siapa penggagas pertamanya, bagaimana bahasa politik itu juga menandai lahirnya Bahasa Indonesia.
Dalam perjalanannya, Tabrani bersama dengan Sanusi Pane terus berjuang untuk mempopulerkan penggunaan Bahasa Indonesia. Sanusi Pane, yang saat itu mewakili Jong Batak, juga merupakan salah satu orang di balik pendirian Balai Bahasa yang ada di berbagai daerah hingga saat ini.
Mengapa Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu atau bahasa baru yang layak diperjuangkan oleh para peserta Kongres Sumpah Pemuda? Seperti apa jalan terjal pengukuhan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan? Siapa sesungguhnya Tabrani sehingga sosoknya begitu penting dalam mengusulkan Bahasa Indonesia?
—
Mau nonton video edisi #Jasmerah sebelumnya kunjungi playlist Youtube di sini. Atau jika mau lihat-lihat video Mojok yang lain dengan isu dan tema yang menarik, yuk ngintip video-video lainnya di sini.