Jogja City Mall Bikin Orang yang Biasanya Cuma Ngemal di Royal Plaza Surabaya Mumet dan Terlihat Kampungan

Ilustrasi Jogja City Mall.(Ega Fansuri/Mojok.co)

Saat harus bertemu Puthut EA di Jogja City Mall (JCM) pada akhir Januari 2024 lalu, saya sebenarnya sudah menduga bahwa hari itu akan menjadi hari yang sangat konyol bagi saya.

Pasalnya, saya belum genap seminggu di Jogja dan tentu belum tahu—apalagi hafal—seluk-beluknya. Terlebih, yang paling saya khawatirkan adalah bagaimana parkir dan menyisir satu per satu lantai di dalam Jogja City Mall untuk menemukan titik lokasi Mas Puthut, demikian saya memanggil.

Awalnya saya sempat lega karena selain saya, ternyata ada satu orang lagi, Hammam Izzuddin (reporter senior Mojok), yang juga diminta menyusul ke Jogja City Mall malam itu. Kalau bareng Hammam kan saya tak bakal kebingungan.

Sayangnya, pada akhirnya kami harus berangkat sendiri-sendiri karena Hammam ada urusan lain yang harus ia selesaikan lebih dulu.

“Ketemu lokasi wae ya,” ujar Hammam yang langsung membuat saya “mak deg”. Modyar! Ya sudah pasti saya akan terlihat seperti orang tolol di Jogja City Mall.

Salah parkir di Jogja City Mall

Saya bukannya tak pernah punya pengalaman masuk mal. Selama di Surabaya, Royal Plaza Surabaya menjadi yang cukup sering saya kunjungi. Meski tak sering-sering amat, tapi setidaknya saya tahu lah kehidupan di dalam mal.

Setiba di jalan masuk ke arah Jogja City Mall, saya berhenti sejenak untuk mengecek smartphone. Hammam mengirim pesan kalau ia sudah menunggu saya di dalam.

Modyar lagi! Satu persoalan, parkirnya di mana saja saya belum tahu. Dua, bagaimana cara saya menemukan lokasi yang Hammam maksud kalau saya saja belum pernah satu kalipun masuk ke Jogja City Mall.

Tak lama setelah saya membalas chat yang ia kirim, Hammam sebenarnya sudah memberi saya arahan terkait lokasi parkir. Hanya saja terlalu general.

Maka, karena situasi sudah cukup terburu-buru, saya mencoba mengamati mana jalur yang paling masuk akal menjadi pintu parkir Jogja City Mall. Oke, akhirnya ikutlah saya arahan tanda parkir ke sebuah basemant.

Lokasi parkir yang kemudian saya tahu adalah sebuah parkir untuk hotel di sebelah Jogja City Mall (saya tak tahu namanya). Saya keliru! Kekeliruan yang membuat saya sempat deg-degan setengah mati saat hendak keluar dari JCM.

Tak semudah Royal Plaza

Di parkiran hotal itu pun saya masih bingung lagi, untuk lokasi JCM harus jalan ke mana lagi? Untungnya ada satpam yang berjaga dan membantu mengarahkan. Lalu di sepanjang jalan untuk segera menyusul Hammam itu, saya langsung kepikiran Royal Plaza Surabaya.

Setiap hal pasti melalui yang namanya “pertama kali” Termasuk ke Jogja City Mall malam itu saya mencoba mewajarkan diri saya kalau keliru dan kebingungan. Namanya juga pertama kali.

Tapi, pertama kali di Jogja City Mall ini tak seperti pertama kali saat di Royal Plaza Surabaya. Pasalnya, Royal Plaza Surabaya terasa lebih mudah dan simpel.

Dari Jl. Ahmad Yani di depan bangunan Royal Plaza Surabaya langsung ada petunjuk yang mengarahkan ke tempat parkir Royal Plaza Surabaya. Untuk motor, kalau salah mohon koreksi, parkirnya ya hanya satu tempat itu saja, di basemant.

Parkir Jogja City Mall Membingungkan MOJOK.CO
Ilustrasu tempat parkir mall. (Rolando Garrido/Unsplash)

Di samping itu, tak ada bangunan lain yang berdekatan dengan Royal Plaza Surabaya seperti Jogja City Mall yang berdekatan dengan hotel. Sehingga tidak ada potensi salah masuk tempat parkir.

Setelah dari tempat parkir, nanti sudah terlihat satu pintu dari basemant yang menjadi pintu masuk bagi para pengendara motor untuk naik ke lantai-lantai atas Royal Plaza Surabaya. Pokoknya terasa lebih mudah diketahui, tak membingungkan untuk ukuran orang yang pertama kali.

Baca halaman selanjutnya…

Satpam Jogja City Mall ikut mumet

Satpam Jogja City Mall ikut mumet

Pertemuan kami berakhir sekitar jam 10 malam. Drama bocah ndeso yang baru pertama kali masuk Jogja City Mall pun berlanjut.

Sebelum berpisah, saya sempat memberi tahu Hammam perihal ciri-ciri tempat parkir saya. Ia lantas mengarahkan saya ke satu titik. Saya mengikutinya. Tapi saya memang benar-benar salah parkir.

Sialnya, saat saya kembali ke tempat Hammam memarkir motornya, ia sudah tidak ada. Saya makin mumet.

“Waduh, susah, Mas kalau ini. Coba diingat-ingat parkirnya di mana,” ujar seorang satpam yang saya temui saat saya menceritakan “situasi rumit” yang saya hadapi malam itu.

Tapi karena si satpam juga mumet dan tak bisa memberi jawaban yang membantu, maka saya memutuskan untuk duduk sejenak: menghisap rokok untuk menenangkan hati dan pikiran dulu.

Saya kemudian mencoba mengeluarkan seluruh ingatan saya dari pertama parkir hingga masuk. Alhamdulillah-nya itu cukup membantu. Saya berhasil lolos dari labirin ketololan yang membuat saya sangat terlihat sebagai orang kampungan.

***

Saya sempat mencari-cari cerita, apakah ada yang pernah mengalami situasi konyol seperti yang saya alami. Tapi rata-rata tidak.

Ami’ (25) misalnya. Saat pertama kalai lanjut S2 di Jogja, ia memang kerap menghabiskan waktu sendiri di beberapa mal di Jogja. Salah satunya Jogja City Mall.

Kebiasaan ngemal sendirian memang sudah sering Ami’ lakukan saat masih S1 di Surabaya. Mulai dari Royal Plaza hingga Tunjungan Plaza, ia sudah pernah memasukinya sendiri.

“Aku kan memang suka me time di mal, jadi ya nggak masalah sendiri,” ujarnya Rabu (20/3/2024) malam.

“Mungkin karena aku sudah terbiasa keluar masuk di mal sebesar TP (Tunjungan Plaza). Jadi kayak nggak bingung lah misal masuk ke mal-mal baru di kota lain, termasuk di JCM itu,” sambung Ami’.

Sementara orang-orang lain yang saya tanyai rata-rata mengalami momen pertama kali masuk Jogja City Mall dan mal-mal lain di Jogja dengan relatif lebih mulus.

“Soalnya ada satu temen yang sudah cukup pengalaman. Jadi ya nggak bingung-bingung amat. Karena kalau ke mal kan nggak pernah sendiri. Pasti bareng-bareng,” kata Dzikri (24).

Dari situ kemudian saya berandai-andai, seandainya sedari awal saya dan Hammam barengan dan tak susul-susulan, ceritanya mungkin berbeda.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Maspion Square Surabaya, Mal Sekarat Tempat Pelarian Orang-orang yang Tak Bisa Bergaya di Royal Plaza

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News.

Exit mobile version