Harga Tanah Sekitar Pantai Gunungkidul: Tiga Tahun Bisa Naik 10x Lipat Apalagi setelah Raffi Ahmad Bangun Resort

Suasana di salah satu tebing tepi pantai Gunungkidul (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Tanah di sekitar pantai Gunungkidul sudah jadi primadona bagi para investor. Tiga tahun, kenaikan harga tanah bisa sampai 500 persen. Kehadiran Raffi Ahmad yang akan membangun salah satu resort and beach club terbesar di Indonesia ini dinilai akan semakin membuat harga tanah meroket.

Kedatangan Raffi Ahmad ke Gunungkidul memang sempat menghebohkan publik. Pasalnya, ia akan membangun resort and beach club di lahan seluas 10 hektare di Kemadang, Tanjungsari. Tepatnya di dekat Pantai Krakal.

Jika berkunjung ke dataran perbukitan di sekitar Pantai Gunungkidul, penampakan plang bertuliskan “tanah dijual” memang bukan barang asing lagi. Biasanya, papan promosi itu ditambahi keterangan “view pantai”.

Sejak lama, lahan di kawasan perbukitan karst itu memang jadi lirikan investor. Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY Ilham Muhammad Nur membenarkan bahwa pemandangan pantai jadi nilai jual bagi calon pembeli dari berbagai daerah.

Meski punya pemandangan Pantai Gunungkidul yang menawan, sebenarnya investasi dengan tujuan pembangunan usaha di sana cukup menantang. Pasalnya, ketersediaan air tanah cukup terbatas.

Selain itu, biaya untuk menarik akses dengan jarak yang cukup jauh juga menambah ongkos. Belum lagi, terkadang akses jalan menuju lokasi di perbukitan belum terlalu memadahi.

“Tapi realitanya, investor tetap tertarik. Mereka melihat itu bukan sebagai kendala. Apalagi kalau melihat data sekarang, di Jawa, Jogja ini punya potensi wisata yang paling menarik,” ungkapnya saat Mojok hubungi Kamis (21/12/2023).

Menurut pengamatannya, saat ini tanah di sekitar Pantai Gunungkidul memang sudah bukan lagi milik warga lokal. Pemiliknya merupakan investor yang jangka pendek dan panjang dari luar daerah.

“Investor jangka pendek itu ya artinya beli tanah untuk dijual kembali. Sisanya itu memang proyeksi jangka panjang untuk membangun resort atau tempat wisata,” paparnya.

Tiga tahun, kenaikan tanah di Pantai Gunungkidul bisa seribu persen

Ilham bercerita, sekitar lima tahun lalu salah satu koleganya membeli tanah di sekitar pantai seharga Rp10-15 ribu per meter persegi. Tiga tahun kemudian, tanah itu dijual seharga Rp150 ribu. Kenaikannya bisa sampai 10 kali lipat dalam kurun waktu yang relatif singkat.

“Itu adalah salah satu gambaran bagaimana cepatnya harga melonjak,” ungkapnya.

Ia menambahkan, investasi tanah ini memang bisa jadi pendorong roda ekonomi masyarakat di sekitar. Mulai dari lapangan pekerjaan yang terbuka hingga potensi usaha pendukung lainnya. Misalnya sebuah resort akan membutuhkan jasa laundry yang bisa memberdayakan usaha dari warga sekitar.

Tantagannya memang persoalan dampak lingkungan. Ilham tidak menampik pengusaha selalu mengalami dinamika dengan tersebut.

Pada pembangunan resort milik Raffi Ahmad misalnya, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta memaparkan potensinya memperparah kekeringan bagi lingkunagan sekitar. Kawasan Pantai Krakal memiliki sungai bawah tanah dan mata air bawah tanah yang jadi cadangan air bagi sekitar.

“Bukit-bukit karst dibutuhkan sebagai tempat resapan air yang nantinya akan menjadi cadangan air bagi wilayah-wilayah di sekitarnya. Dengan luasnya pembangunan beach club milik Raffi Ahmad tersebut tidak menutup kemungkinan akan merusak wilayah-wilayah bebatuan karst di sekitarnya,” papar Kepala Divisi Kampanye dan Data Informasi Walhi, Elki Setiyo Hadi.

pantai gunungkidul.MOJOK.CO
Pemandangan Pantai Selatan jadi daya tarik investor (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Baca selanjutnya…

Setelah kedatangan Raffi, proyeksinya harga tanah bakal naik semakin drastis

Dampak lain dari proyek besar Raffi Ahmad

Selain urusan dampak lingkungan, resort milik Raffi tentunya berpotensi meningkatkan nilai jual tanah di sekitar. Proyek besar ini rencananya meliputi 300 vila dengan tiga restoran.

“Raffi Ahmad ini kalau di politik seperti vote getter. Bisa menarik investor lain juga yang membuat harga tanah jadi semakin tinggi,” ungkap Ilham.

Belum lagi, saat ini sedang ada pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang memudahkan akses menuju berbagai kawasan wisata di Gunungkidul.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Dilema Mahasiswa yang Nggak Lulus-lulus Kuliah karena Asyik Bekerja hingga Bantu Proyek Dosen

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Exit mobile version