Menolak Lupa Saat Teh Botol Sosro Bikin Tagline ‘Buka Puasa dengan yang Manis’, Ikonik Sampai Dikira Hadis Nabi

Menolak Lupa Saat Teh Botol Sosro Bikin Tagline ‘Buka Puasa dengan yang Manis', Saking Ikonik Sampai Dikira Hadis Nabi.mojok.co

Ilustrasi Menolak Lupa Saat Teh Botol Sosro Bikin Tagline ‘Buka Puasa dengan yang Manis', Saking Ikonik Sampai Dikira Hadis Nabi (Mojok.co)

Buka puasa dengan yang manis-manis nampak sudah menjadi tradisi tiap Bulan Ramadan. Banyak yang menganggap anjuran tersebut berasal dari hadis nabi. Padahal, tagline tadi pertama kali diperkenalkan oleh salah satu jenama teh botol kondang pada bulan puasa 2005 lalu. Artinya, ia bukanlah dalil dari Nabi Muhammad ratusan tahun silam yang perlu kita amalkan.

Nyaris dua dekade berlalu sejak tagline “berbuka dengan yang manis” pertama muncul, masyarakat masih banyak yang salah kaprah dalam menerima pesan tersebut. Pada buka puasa hari pertama Ramadan 1445 H kemarin, misalnya, saya iseng membalas salah satu story Whatsapp seorang teman.

Story teman saya itu berisi sebuah foto es buah dengan sebagai menu kudapan berbuka puasa. Menu mainstream selaiknya orang lain. Namun, yang bikin saya sedikit tergelitik adalah captionnya: “berbukalah dengan yang manis-manis, frens!”.

“Kenapa, kok harus buka puasa dengan yang manis-manis?,” tanya saya iseng, Selasa (12/2/2024) kemarin.

“Daripada yang marxis-marxis. Berbuka pakai yang manis-manis ‘kan sunnah nabi,” balasnya cepat, dengan imbuhan emot tertawa yang berjibun.

Teman saya ini, sepertinya adalah satu dari ribuan, atau mungkin jutaan warga Indonesia yang masih kegocek dengan tagline tersebut. Harus saya akui, “buka puasa dengan yang manis-manis” adalah copywriting paling ikonik–kalau tidak bisa saya sebut terbaik–sehingga banyak orang sampai mengira kalau itu adalah hadis Rasulullah Muhammad.

Berawal dari bulan puasa tahun 2005

Sucikan hati, teguhkan niat,

menahan amarah, lapar, dahaga.

Teguk manisnya saat berbuka,

berbukalah dengan yang manis!

Begitulah kira-kira petikan lirik lagu “Jingle Ramadan Teh Botol Sosro 2005”.

Lagu tersebut, tercatat pertama kali mengudara pada Ramadan 1426 H. Tepatnya bulan puasa tahun 2005. Tak ada sumber yang menyebut nama musisi pengisi suaranya. Namun, banyak desas-desus di Twitter menyebut kalau penyanyinya adalah Glenn Fredly. Suaranya memang mirip, sih.

Karena sukses menjadi ikon Ramadan tahun tersebut, petikan lirik lagu tadi masih mereka pakai pada tahun berikutnya. Hanya saja, pengisi suaranya yang berganti.

Yudi (32), salah satu narasumber Mojok yang mengalami masa-masa tersebut, mengaku kalau lagu jingle tadi selalu diputar di TV-TV menjelang buka puasa. Sampai-sampai generasi 2000an seperti Yudi kerap menandai datangnya azan Maghrib melalui lagu ini, bukan bedug.

“Dulu kalau lagu ini udah keputer di TV, tandanya kita sudah boleh minum,” kenangnya. “Tapi jujur aja sih, saat itu aku ngiranya itu dari kutipan hadis. Ternyata bikinan konten kreator,” tawanya.

Pendiri M Bloc Group, Handoko Hendroyono, adalah sosok kreatif di belakang pembuatan lagu dan tagline tersebut. Dalam konfirmasi melalui akun Twitter resminya @Handoko_H, ia menyebut kalau proyek jingle Ramadan Teh Botol Sosro 2005 dibikin bersama tim yang digawangi Aldo Varez. Handoko Handroyono juga merupakan penemu tagline kondang lainnya, yakni “Apapun makanannya, minumnya teh botol sosro.”


Video jingle yang memuat tagline buka puasa dengan yang manis tersebut kini sudah sulit kita jumpai. Bahkan, di akun Youtube resmi Teh Botol Sosro sendiri pun tidak memuatnya lagi. Namun, jejak digital potongan lagunya masih bisa kalian temui di Facebook, meski dalam versi yang kurang utuh.

Tak ada hadis yang menyebut ‘buka puasa dengan yang manis’

Anjuran “buka puasa dengan yang manis”, yang pertama kali dikenalkan oleh Teh Botol Sosro, nyatanya memang tak pernah ada dalam riwayat manapun. Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Mas Said Surakarta, Syamsul Bakri menjelaskan, istilah tadi nyatanya memang bukan hadis maupun sunnah Nabi Muhammad.

“Itu tidak ada hadisnya. Bukan hadis,” ujarnya, melansir Kompas.com. Wakil Rektor perguruan tinggi negeri Islam di Solo itu menyebut, tak ada satupun hadis yang menyebut konsumsi makanan dan minuman manis untuk buka puasa. Kata dia, Nabi Muhammad menganjurkan buka puasa dengan dengan kurma basah.

“Kalau itu ada dalam hadis, yakni hadis Nabi. ‘Berbukalah dengan kurma basah. Jika tidak ada, maka dengan kurma kering. Jika tidak ada, dengan seteguk air’,” tegasnya.

Adapun, lanjut Syamsul, kurma basah yang dimaksud dalam hadis dapat diartikan sebagai buah-buahan apa saja yang tumbuh di daerah masing-masing. Dengan demikian, anjuran saat berbuka puasa lebih dikhususkan untuk mengonsumsi buah-buahan manis–bukan olahan manis yang artifisial, seperti sirup dan sejenisnya.

“Kurma ini artinya buah. Jadi sebaik-baiknya berbuka adalah dengan buah, bukan dengan sesuatu hasil olahan.”

Biar bagaimana pun, sejumlah sumber menyebut, buka puasa dengan yang manis memang baik bagi tubuh. Sebab, setelah seharian berpuasa kadar gula darah tumbuh amat rendah. Makanan manis membantu mendongkrak gula darah tubuh kembali normal.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Weweh, Tradisi yang Bikin Bocah Kaya Mendadak di Bulan Ramadan

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Exit mobile version