MOJOK.CO – Di hadapan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) London, politisi Anies Baswedan menyarankan agar mereka tidak buru-buru pulang. Ia mengingatkan bagi mereka yang kuliah di luar negeri perlu benar-benar mempersiapkan diri dengan baik sebelum memutuskan kembali ke tanah air.
Kepada mahasiswa di London, Anies mengatakan bahwa sebelum pulang perlu persiapan. Hal ini mengingat pasar kerja di Indonesia belum serapi di Eropa maupun Amerika Serikat (AS). Ia menyarankan agar para pelajar yang sedang mengenyam pendidikan di London itu tinggal di luar negeri sementara waktu setelah lulus nanti. Hal ini dalam rangka memupuk pengalaman dan jaringan internasional.
“Sehingga ketika pulang, bawanya enggak cuma ijazah. Kalau cuma ijazah, belajar jarak jauh saja juga bisa,” jelas Anies ketika berdialog dengan PPI London mengutip dari kanal YouTube-nya, Jumat (27/1/2023). Selain menambah pengalaman dan jaringan, masa transisi itu juga bisa bermanfaat untuk melihat kembali peluang-peluang yang ada di Indonesia, khususnya di sektor privat.
Anies pun membagikan pengalamannya ketika memutuskan kembali ke Indonesia pada 2005. Pada saat itu ia sudah bekerja sebagai research manager di sebuah perusahaan elektronik dunia di AS selama dua tahun. Namun, pekerjaannya itu tidak bisa memenuhi kriteria-kriteria yang dia harapkan.
Tiga kriteria pekerjaan ideal versi Anies
Asal tahu saja, Anies memiliki tiga kriteria untuk pekerjaannya. Pertama, pekerjaan itu mampu membuatnya bertumbuh. Kedua, memiliki gaji yang baik karena dia ingin membangun keluarga yang mandiri. Ketiga, berdampak secara sosial.
Pekerjaannya di AS hanya memenuhi dua kriteria pertama. Oleh karenanya ia memutuskan untuk pulang supaya bisa lebih berdampak secara sosial. Anies pun menyarankan mereka yang akan memasuki dunia kerja juga memiliki kriteria-kriteria semacam itu.
Selain menentukan kriteria, mereka juga mesti memiliki target ketika kembali ke Indonesia. Menentukan tujuan penting perannya agar memacu motivasi dalam menciptakan jalur karier sendiri.
“Jangan pulang kalau pola pikirnya masih mau disiapkan semuanya,” imbuh dia. Anies mengkritik pihak-pihak yang berkuliah di luar negeri dan pulang ke Indonesia, tapi masih saja minta disiapkan dari sisi lapangan kerja hingga jenjang karier.
Pasar kerja yang berbeda antara Indonesia dan Eropa seharusnya bisa memupuk jiwa entrepreneur alias kewirausahaan, setidaknya untuk diri sendiri. Mereka yang pernah mengenyam pendidikan di luar negeri harus berpikir taktis dan pandai melihat peluang, sehingga bisa menjalankan rencananya ke depan.
Saran Anies agar tidak buru-buru pulang ke tanah air muncul di tengah ramainya isu alumni beasiswa LPDP yang ogah balik ke Indonesia. Mengutip data Republika, pada awal Februari 2023 tercatat ada lebih dari 400 alumni LPDP tidak kembali ke tanah air untuk mengabdi. Sebanyak 144 orang sudah ada penindakan dan kembali ke Indonesia. Sementara 169 lainnya masih berada di luar negeri. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani sampai buka suara terkait hal ini.
“Saya suka khawatir kalau ada orang yang semakin pintar sekolah ke luar negeri terus lupa menjadi orang Indonesia,” katanya, Jumat (3/2/2023), seperti dikutip dari CNN Indonesia. Ia berharap para alumni yang sudah mencicipi sekolah di luar negeri itu bisa membawa perubahan di tanah air. Dan tentu saja menjadi pemimpin masa depan.
Penulis: Kenia Intan
Editor : Amanatia Junda