Harga MacBook Pro 16 Inci Memang Mahal, tapi Ia Sangat Menggoda

MacBook Pro bukan sekadar alat, tapi juga investasi. Harga jual kembalinya nggak jatuh banget.

Harga MacBook Pro 16 Inci Memang Mahal, tapi Ia Sangat Menggoda MOJOK.CO

Harga MacBook Pro 16 Inci Memang Mahal, tapi Ia Sangat Menggoda MOJOK.CO

MOJOK.CO –  Ini laptop impian saya. Harga MacBook Pro 16 inci terbilang mahal, tapi kualitasnya sudah terbukti dan masih bisa dijadikan alat investasi. 

Product sudah habis.”

Kalimat di atas bakal kamu temukan ketika membuka situsweb ibox.co.id lalu klik halaman deskripsi dan penjualan MacBook Pro 16 inci. Produk terbaru Apple ini adalah salah satu laptop impian saya. Namun, harga MacBook Pro 16 inci ini terbilang cukup mahal untuk saya yang masih mahasiswa.

Namun, nggak ada salahnya, kan punya sebuah produk impian. Setidaknya bikin saya lebih semangat untuk kuliah sambil menabung. Paling tidak, dalam waktu dua tahun ke depan, saya sudah bisa ganti laptop. Pokoknya optimis dulu kalau harga MacBook Pro 16 inci ini bisa saya kejar. Semangat!

Oya, di ibox.co.id, harga MacBook Pro 16 inci ini dibanderol Rp37.299.000. Kena diskon jadi Rp35.799.000. Warna yang ditawarkan ada dua, yaitu silver dan space grey. Hampir tiap hari saya cek halaman situs ini. Namun, statusnya masih saja “Product sudah habis.”

Bukan. Bukan saya pengin langsung beli. Uangnya saja belum terkumpul. Tapi saya suka aja ketika membuka ibox.co.id dan menemukan MacBook Pro 16 inci sudah tersedia. Rasanya seperti bisa memiliki. Bakal sangat berguna untuk kuliah sambil kerja. Yah, kamu tahu sendiri bagaimana kualitas produk Apple.

Meski harga MacBook Pro 16 inci ini cukup mahal, tapi peminatnya tetap tinggi. Nggak cuma laptop, deh. Semua produk Apple selalu punya pendukung setia. Rela antre berjam-jam untuk menjadi orang pertama yang menikmati gadget Apple terbaru. Yah, soal ini, saya nggak perlu menjelaskan, kan.

Saya sendiri tidak terlalu memahami detail jeroan sebuah laptop atau hape. Namun, bagi saya dan banyak orang yang awam, kredit tentang kepuasan pelanggan bakal jadi pertimbangan utama. Setelah itu, soal awetnya barang, kemudahan servis, harga jual kembali, baru soal jeroan.

Oleh sebab itu, meski harga MacBook 16 inci ini mencapai Rp35 juta, masih tetap saja laris. Kepercayaan akan sebuah produk itu terbukti sangat berharga. Nggak heran kalau Apple selalu jadi top of mind kalau lagi ngomongin laptop, hape, dan gawai lainnya.

Penulisan iklan MacBook Pro 16 inci ini juga menyenangkan untuk dibaca. Di ibox.co.id, mereka menulis:

“Didesain untuk mereka yang mendobrak batas dan membuat perubahan di dunia, MacBook Pro adalah laptop paling andal yang pernah kami buat sejauh ini. Dengan layar Retina 16 inci yang menghanyutkan, prosesor super cepat, grafis generasi berikutnya, kapasitas baterai terbesar yang pernah ada di MacBook Pro, Magic Keyboard baru, dan penyimpanan berukuran masif, inilah laptop profesional terbaik bagi pengguna yang paling pro.”

MacBook Pro sudah dikenal dunia sebagai salah satu laptop terbaik. Saya tambahin “sesuai selera masing-masing” deh biar nggak jadi perdebatan. Nah, lewat kalimat iklan di atas, kita diyakinkan akan beberapa hal yang memang nyata.

Misalnya, prosesor cepat, grafis generasi berikutnya, kapasitas baterai terbesar, penyimpanan berukuran masif, dan laptop profesional. Bebeapa aspek inilah yang saya rasa langsung bisa “menyentuh minat” siapa saja. Terutama mereka yang awam soal teknologi seperti saya, tapi sudah tahu kalau produk Apple memang berkualitas.

Makanya, sekali lagi, meski harga MacBook Pro 16 inci terbilang mahal, ya tetap saja laris. Sampai tulisan ini selesai saya buat, stoknya di ibox.co.id masih saja kosong.

MacBook Pro 16 jadi impian

Saya nggak akan banyak menceritakan jeroan MacBook Pro 16. Kamu bisa membacanya secara detail di ibox.co.id. Bisa sekalian mengagumi bentuk dan warna laptop impian saya ini. Seru, deh.

Alasan saya menjadikan MacBook Pro 16 ini sebetulnya sederhana saja. Pertama, saya masih percaya kredo ada uang, ada barang. Makanya, meski harga MacBook Pro 16 inci ini mahal, saya yakin ada kualitas yang tertanam di dalamnya.

Soal kualitas, bagi saya, adalah soal seberapa awet sebuah barang. Setelah membandingkan beberapa laptop, termasuk mencobanya sendiri, saya punya kesimpulan tersendiri. Maksud saya, kalau sebuah laptop itu awet, kita nggak perlu lagi pusing memikirkan “cadangan laptop” dalam waktu dekat. Kita bisa fokus kuliah atau bekerja dan soal laptop adalah urusan jangka panjang.

Kedua, harga MacBook Pro dan MacBook Air second itu nggak jatuh banget. Masih terbilang stabil dibandingkan laptop lain. Kalau turun, ya nggak drastis banget. Misalnya, MacBook Air 2015. Harga second-nya antara Rp12 sampai 16 juta tergantung barang. Masih oke sebagai “alat investasi”.

Yah, begitulah. Laptop impian yang saya targetkan bisa terbeli dua tahun kelak. Pembaca yang baik hati, tolong bantu doa, ya. Saya berikhtiar dengan kuliah sambil menabung. Semoga gadget impianmu juga bisa segera terbeli. Amin.

BACA JUGA macOS Cuma Anak Tiri Apple dan MacBook Nggak se-Wah Itu dan ulasan soal teknologi di rubrik KONTER.

Exit mobile version