MOJOK.CO – Kehadiran Pocophone F1 besutan Xiaomi membawa angin segar buat pengguna smartphone yang ingin mengandalkan kecepatan pemrosesannya. Seperti apakah spesifikasi ponsel yang mengangkat jargon #MasterOfSpeed ini?
Xiaomi akhirnya punya sub-brand. Namanya Poco atau kerap disebut secara keminggris sebagai Poco by Xiaomi. Di India, Xiaomi cukup menyebutnya dengan Poco saja. Di negara-negara lain, pabrikan asal Cina ini menyebut sub-brand-nya itu sebagai Pocophone. Ponsel debutan sub-brand tersebut yang cukup mengejutkan banyak orang adalah hadirnya Poco F1.
Sebelum membahas soal F1 ini lebih jauh, kehadiran Poco sendiri menjadi pertanyaan bagi banyak orang. Sebab, Xiaomi sendiri sudah memiliki dua jenis penamaan untuk jenjang ‘kepangkatan’ ponselnya. Ada Redmi untuk kelas pemula dan menengah, serta Mi untuk menengah sampai flagship. Maka Poco tampaknya akan lebih mengambil pasar pengguna Redmi yang belum kesampaian meminang Mi.
Poco sendiri bermula saat pendiri Xiaomi, Lei Jun, jalan-jalan ke Jakarta dan ikut flashmob tari dengan iringan lagu Poco-Poco dalam menyambut Asian Games 2018. Percaya? Saya yang menulisnya pun tidak percaya.
Poco berasal dari kata keterangan (adverb) dalam Bahasa Italia yang berarti ‘sedikit’. Secara istilah, ‘poco‘ atau dilafakan ˈpōkō dimaksudkan sebagai langkah yang sedikit untuk mimpi yang besar. Demikian menurut Xiaomi dalam blognya.
Ada yang menyebut langkah Xiaomi ini meniru Huawei dengan Honor. Namun Huawei melepaskan Honor sendirian di pasar tanpa dicampurtangani secara langsung. Hal yang sama terjadi pada Realme yang merupakan sub-brand dari Oppo yang dipasarkan di India. Namun Poco tetap berada di bawah Xiaomi, baik jaringan pasarnya maupun sumber daya manusianya.
Sebetulnya hal ini bukan yang pertama bagi Xiaomi untuk sektor ponsel. Sebelumnya Xiaomi pernah merilis Black Shark yang merupakan sub-brand Xiaomi yang dikhususkan untuk sektor gaming. Xiaomi Black Shark ditujukan untuk bersaing dengan ponsel-ponsel seperti Razer Phone, Nubia Red Devil, dan kini ada ROG Phone dari Asus.
Poco pun memiliki posisi sendiri diantara perangkat Xiaomi. Kalau flagship seri Mi dibuat untuk memenuhi standar flagship di pasaran, Poco yang telah merilis flagship ini hanya mengambil salah satu komponen flagship itu, yakni kecepatan. Hal ini sudah kentara dari slogan Pocophone F1 yang mengangkat jargon #MasterOfSpeed. Seberapa cepatkah?
Poco F1 memiliki dapur pacu Snapdragon 845, chipset dengan kasta tertinggi dari Qualcomm saat ini. Chipset ini banyak dipakai oleh ponsel flagship seperti seperti Galaxy Note 9, Asus Zenfone 5Z, OnePlus 6, LG G7 ThinQ, dan Xiaomi Mi 8. Xiaomi berani menjamin kalau Poco F1 memiliki kecepatan yang paling tidak setara atau justru lebih tinggi dibandingkan dengan jajaran ponsel kelas flagship yang sudah disebutkan.
Performa chipset Poco F1 ini lebih unggul 36% dibandingkan Kirin 970 dan 9% bila dibandingkan dengan Exynos 9810. Perbandingan ini diketahui setelah dilakukan uji AnTuTu benchmark antara Poco F1, dengan ponsel yang memakai kedua chipset tadi. Poco F1 mendapatkan benchmark di angka 270-ribuan.
Ada hal menarik lain yang ada di dapur pacu dengan kecepatan proses hingga 2,8 GHz ini, yakni keberadaan LiquidCool Technology. Teknologi tersebut berupa komponen perangkat keras yang disematkan pada Poco F1 yang memungkinkan suhu perangkat tetap terjaga untuk menghindari overheat. Dengan teknologi tersebut diharapkan kecepatan yang dihasilkan oleh dapur pacunya bisa lebih konsisten.
Baterai Poco F1 memiliki kapasitas 4000mAh. Menurut klaim Xiaomi sendiri, daya sebesar ini bisa dipergunakan untuk bermain game hingga 8 jam, mendengarkan musik sampai 146 jam, video 16 jam, dan waktu standby yang bisa mencapai 15 hari. Jangan khawatir, baterai sebesar ini juga sudah mendukung QuickCharge 3.0, lho. Hmmm… Iyalah Snapdragon 845 kok charging-nya masih katrok? Harus kekinian dong!
Bisa dibilang, nilai jual Poco F1 satu-satunya adalah soal kecepatan. Untuk itu, janganlah berharap kalau layar berponi 6,1 inci itu memakai layar AMOLED. Layar Poco F1 cukup memakai panel IPS LCD dengan resolusi 1080×2160 pixel plus rasio layar ke bodi sebesar 76%.
Untuk menutup bodi belakangnya, Poco F1 masih menggunakan material berbahan plastik. Mau berharap bodinya kaca seperti iPhone X atau paling tidak metal seperti flagship yang lain? Ya maaf, ini kan flagship chipset-nya doang, lur…
Kelemahan Poco F1 sebagai ponsel flagship selain bodi plastik adalah absennya beberapa fitur yang seharusnya ada, semisal sensor NFC, pelindung kaca Gorilla Glass terbaru (please deh… saat ini sudah ada versi 6, tapi Poco F1 masih pakai seri 3), serta speaker yang kurang enak didengar.
Sektor kamera Poco F1 ditempati oleh kamera depan dengan resolusi 20 MP. Sementara bagian belakangnya berbekal kamera ganda yang masing-masing memiliki sensor bertipe Sony IMX363 dengan resolusi 12 MP dan sensor Samsung dengan resolusi 5 MP. Kamera ganda di belakang ini mendukung teknologi Dual-Pixel serta fitur Artificial Intelligence (AI) Photography.
Sementara itu, hal menggiurkan dari Poco F1 adalah soal harga. Meskipun para sultan mungkin lebih memilih iPhone X atau Galaxy Note 9 yang baru dirilis kemarin di Indonesia, Poco F1 sepertinya bakal mengambil ceruk gamer yang diisi oleh anak-anak muda yang punya hobi bermain game mobile. Apalagi price-to-specs Poco F1 hampir tidak masuk akal, sebab menempatkannya sebagai ponsel dengan Snapdragon 845 termurah saat ini.
Harga yang cukup mencengangkan ini terungkap setelah Xiaomi merilis Poco F1 di India tempo hari. Poco F1 dengan RAM 6 GB / memori internal 64 GB dibanderol 20,999 rupee, RAM 6 GB / memori internal 128 GB dibanderol 23,999 rupee, dan RAM 8 GB / memori internal 256 GB dibanderol di harga 28,999 rupee. Kalau dikalkulasi dengan kurs rupiah, yang mana 1 rupee kira-kira Rp 209 (kurs dari Bloomberg yang diakses pada 24/08/2018), maka banderol termurah Poco F1 sekitar 4,4 juta rupiah.
Selain India, Indonesia menjadi negara selanjutnya yang akan merilis Pocophone F1 bersamaan dengan negara Taiwan dan Prancis pada tanggal 27 Agustus 2018 nanti.
Buat yang pernah nyinyir kalau Xiaomi tak berani memasukkan flagship ke Indonesia, inilah saatnya untuk membalas. Tentu saja balaslah dengan hestek #MendingPoco.
Yuk, perang tagar lagi!