3 Kasta Netizen Berdasarkan Diksi Pilihan, Mulai dari Kampungan Hingga Keminggris

Media sosial zaman sekarang sama pentingnya dengan minum air putih tiap baru bangun pagi.

Kasta-Medsos-MOJOK.CO

MOJOK.COMenilai kasta pengguna media sosial dengan mengamati diksi dan gaya bahasa yang dipakai. Ada yang sok keminggris banget sampai kampungan.

Per 2017, laporan Tetra Pak Index mengungkapkan bahwa terdapat 132 juta pengguna internet di Indonesia. Dari angka ini, diketahui bahwa 106 juta di antaranya menggunakan media sosial setiap bulan. Sementara itu, golongan pengguna yang dianggap “menggilai” media sosial mencapai angka 40% dari jumlah keseluruhan.

Wow~

Yha, media sosial zaman sekarang sama pentingnya dengan minum air putih tiap baru bangun pagi. Nggak usah bilang ini lebay, wong benda yang biasanya kamu pegang pertama setelah melek adalah handphone. Iya, kan?

Selain untuk mematikan alarm, melalui handphone-nya, beberapa orang juga melanjutkan ke tahap ngecekin tab mention di Twitter atau nge-refresh linimasa Instagram.

Pokoknya, tiada pagi yang cerah tanpa twit, foto, dan caption ciamik yang bertebaran gitu deeeeh~

Mengikuti tingkat melesatnya porsi media sosial, pantas-pantas saja rasanya kalau kita mengamati tingkah laku netizen yang, sadar ataupun nga, telah menciptakan kasta tersendiri.

Appuuaaa??? Kastaaaa??? *backsong suara jeng-jeng-jeng*

Meminjam istilah kasta yang berarti golongan (tingkat atau derajat) manusia dalam masyarakat beragama Hindu, dalam kehidupan media sosial ditemui pula tingkat-tingkat ke-medsos-an para netijen (uopooo iki!).

My lov, mari buka bahasan ini dengan kasta pertama:

#3: Kasta Kampulay – Kampungan Alay

Golongan pertama datang dari pengguna tumpukan huruf yang entah kenapa memiliki makna tertentu. Istilah yang dipakai, misalnya, adalah pemakaian huruf x sebagai pengganti -nya dan penggunaan angka yang disematkan sebagai pelengkap sebuah kata.

Nih contohnya, kali aja kamu familier:

“Qmu di mana? Q udh di t4 maem.”

“Hai, John. 5af sebelumx, aq telat, nich. Eaaaa, nungguin lama ya? Wkwk.”

Yhaaaa!!! Selalu ada wkwk yang tak lupa terselipkan di kalimat dengan istilah kampungan ini. Meskipun kita patut berbangga karena Indonesia dikenal sebagai wkwk land, pemakaian wkwk pada zaman dulu memang diidentikkan dengan kaum-kaum alay dan terpinggirkan yang nga oke buat di-follow.

Bahkan, kalau ada kasta khusus istilah tertawa, wkwk ini kira-kira akan duduk di posisi paling rendah, di bawah hehe (yang biasanya dipakai untuk tertawa sopan dan terkontrol) dan haha (umumnya dipakai untuk gaya tertawa formal).

Tapi sebenarnya, mau ada kasta tertawa sekalipun, baik wkwk, hehe, ataupun haha umumnya diketik dengan muka datar yang sama sekali nga mencerminkan orang ketawa. Tul?

#2: Kasta Lidah Bule

Menulis twit atau caption dalam bahasa Indonesia untuk kasta ini sudah soooo yesterday. Dengan perkembangan zaman dan beredarnya kamus online yang mudah diakses, gengsi dong kalau nga pake bahasa Inggris kayak Justin Bieber, hih~

Digunakannya istilah berbasis bahasa Inggris pun menjadi pilihan utama penganut kasta ini, misalnya CMIIW (correct me if I’m wrong), IYKWIM (if you know what I mean), YOLO (you only live once), IMHO (in my honest opinion), LOL (laugh out loud), atau ROFL (rolling on the floor laughing). Tak cuma bermodal istilah asing, cuitan di media sosial pun ditulis dengan gaya ala-ala orang Amerikaaaah~

“Idk why ppl getting crazy cuma karena gue joged2 di jalan! Itu kan sehat, guys, soalnya our body jadi shake-shake gitu! Iya nga, sih? CMIIW, yha.”

#1: Kasta (Sok) Asyik

Kasta ini berisikan sekumpulan pengguna internet yang berusaha keras mengikuti tren di linimasa. Tingkat kegaulan menjadi penting di sini dengan digunakannya istilah-istilah (sok) asyik yang diharapkan mampu mendongkrak kekecean pengguna.

Menjadi daftar istilah bagi kelompok kasta ini adalah istilah-istilah semacam vroh (ataupun bro), coeg (berasal dari kata cowok jelek yang diplesetkan serta kata cuk di Jawa Timur), dan dafuq (plesetan dari frasa what the fuck untuk menunjukkan kekecewaan).

“Dafuq, lu sekarang jadi jayus, bro!”

Pokoknya, asal pakai bro, rasanya udah oke banget~

Tapi, dari keseluruhan kasta-kasta di atas, janganlah kamu merasa rendah diri, my lov. Daftar ini belum ada apa-apanya karena kasta tertinggi masih belum keluar.

Yha, soalnya keluarnya nanti pas lebaran: kasta…ngel~

Hehehe~

BACA JUGA 5 Cara Menanggapi Netizen yang Oversharing di Media Sosial dan tulisan lainnya dari Aprilia Kumala.

Exit mobile version