Pin Pelangi dari PBB Dianggap Lambang LGBT, Tasya Kamila Buka Suara

Pin-Pelangi-MOJOK.CO

[MOJOK.CO] “Pelangi indah ciptaan Tuhan. Tapi, pelangi kan lambang LGBT!”

Di hari Valentine lalu, Rabu (14/2/1018), sebuah tweet viral muncul dengan tema pin simbol SDGs (Sustainable Development Goals). Dikeluarkan oleh PBB, SDGs adalah hot topic di kalangan internasional yang mengusung 17 target bersama untuk dicapai negara-negara di dunia pada tahun 2030.

Sayangnya, informasi ini tida dipahami semua orang. Dimulai dari Facebook Indonesia Feminis, kejadian berikut disebar pula di Twitter.

Dalam foto, tertulis:

Gue hampir selalu bawa ransel ke mana-mana, tapi baru kali ini diberentiin ibu2 gara2 ransel gue:

Ibu2: Mbaknya pendukung LGBT, ya?

Gue: *disoriented* Hah? Mau ibu apa ya?

Ibu2: Iya! Mbaknya pendukung LGBT kan?

Gue: *masih disoriented* Kok ibu bisa berasumsi gitu?

Ibu2: Mbak tau kan kalo LGBT itu dosa! Itu penyakit terlarang! Harusnya semua orang LGBT dipenjara aja daripada jadi sampah di masyarakat! MBAKNYA MAKSUDNYA APA MAU PROMOSIIN LGBT? MBAKNYA UDAH GA TAKUT LAGI SAMA TUHAN DAN AGAMA MBAK? MBAKNYA MAU MASUK NERAKA? *nyolot*

Gue: *hampir triggered* Ibu nuduh saya ini itu berdasarkan apa ya bu?

Ibu2: GA USAH PURA2 TOLOL DEH MBAK! MBAK PAKE PIN PELANGI ITU DI TAS MBAK! SAYA BUKAN ORANG TOLOL MBAK! PELANGI ITU LAMBANG LGBT LAKNAT! DAN MBAK BERANI2NYA YA PAKAI PIN ITU DI DEPAN UMUM! MBAK MAU PROMOSI LGBT KAN!

Have you ever been in a situation where you almost lost your shit and just want to smack someone’s face so hard because you can’t hold the anger, but 1/30 seconds later you want to burst out laughing so hard because you can’t even? I was in that situation.

Gue: *ngambil hp di kantong, trus ketik2 di google trus ngasih hp gue ke ibunya*

Gue: *narik nafas panjang, berusaha nahan diri untuk ga ngeluarin semua isi kebon binatang dari mulut gue” Ibu, ini lambang Sustainable Development Goals, atau SDGS bu. SDGs itu terdiri dari 17 target yang dibuat oleh PBB untuk dicapai pada tahun 2030.

Gue lagi: yuk bu, banyakin baca. Coba cek dulu bu sebelum nuduh  orang macem2. Seengaknya tanya baik2, daripada ibu ngata2in saya kayak gitu, eh ternyata salah

Ibu2: AH TERSERAH DEH. NGEYEL AJA BANYAK ALESAN *trus ngeloyor pergi*

Gue: *mau nangis nahan marah. Mau dosa tapi takut ketawa*

Perhatikanlah betapa kesalnya si penulis Instagram Story tadi, sampai-sampai kalimat terakhir berbunyi, “Mau dosa tapi takut ketawa,” bukannya, “Mau ketawa tapi takut dosa.” Wqwqwq.

Sontak, unggahan ini mendapat beragam respons dari netizen.

@adeenef: apakah mba hijabers satu itu juga pendukung LGBT karna namanya ada unsur pelangi?

@backpacksewaan: Ok. Bisa beli dimana itu “lambang LGBTnya?” Sekalian bikin orang2 pd jantungan.

@awalsf: kalo punya palet make up buat eye shadow yg warna warni itu berarti dukung lgbt juga ya?

@erikpakpahan_: Ibu itu ga akan kuat kalo liat colour run

@ridho_kecoa: Trus ibu2 itu kira kang rujak yg pake payung pelangi itu LGBT ?

@olivsprouse: Adu gimana ya musim ujan, punyanya payung pelangi L

Rupanya, kejadian tadi juga menimpa Tasya Kamila, artis cilik tahun 90-an yang kini tengah mengenyam pendidikan di Columbia University. Kamis (15/2/2018) lalu, ia mengunggah sebuah Instagram Story yang tampaknya mengundang banyak komentar.

Pasalnya, tak berapa lama berselang, Tasya kembali mengunggah Instagram Story lainnya yang berisi sebuah klarifikasi dan penjelasan.

Penyebabnya? Yha pin berwarna seperti pelangi itu tadi~

Padahal, Tasya sendiri tengah berada di acara Youth Assembly oleh PBB di mana ia menjadi salah satu delegasi Indonesia sekaligus moderator di salah satu panel. Di kegiatan ini, tema yang dibahas adalah mengenai pembangunan berkelanjutan, atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Mula-mula, Tasya mengunggah Instagram Story ini…

…hingga akhirnya beberapa menit kemudian ia mengunggah dua video lainnya. Mula-mula, ia berujar, “Guys, itu pin adalah lambang SDGs, tujuan pembangunan berkelanjutan, yang warnanya diambil dari warna-warna tujuan ini. Tuh. Ternyata kalau orang ngga tau isu-isu global, emang suka negative thinking, ya?”

“Jadi SDGs atau Sustainable Development Goals itu ada tujuh belas tujuan pembangunan berkelanjutan, yang mana setiap negara di seluruh dunia memiliki komitmen untuk mencapai tujuan-tujuan ini di tahun 2030,” pungkasnya.

Hufh.

Ini baru gara-gara dikait-kaitin ke LGBT aja jadi heboh. Apa jadinya nanti kalau LGKZL? LGPMS? LGPUSING?

Nga kebayang aing~

Exit mobile version